Maaf banyak typo:(
.
.
.Hari ini Haechan harus berangkat sendiri. Biasanya ia akan di jemput Taeyong, namun nampaknya hari ini tidak. Ia berjalan melewati koridor sekolah nya yang luas, dan sepi karena ia berangkat cukup pagi.
"Chan, kok udah berangkat?"
Haechan berbalik badan dan melihat salah satu idola sekolah.
"Iya Hyun, soalnya bangun pagi."
"Owalah, aku kira kesambet."
"Ishh~ mana ada Hyun."
"Yaudah, ayo ke kelas."
Hyunjin manarik tangan Haechan sangat erat. Ia mendengar bahwa Haechan sedang renggang dengan guru matematika nya, dan Haechan juga menolak cinta ketiga seme.
Haechan mendudukan pantatnya, dan membuka komik miliknya. Ia akan melanjutkan membaca komik miliknya.
"Chan."
"Iya, ada apa Hyun?"
"Kenapa kamu nolak ketiga seme itu, sedangkan hubungan kamu sama Pak ehem juga renggang."
"Pertama aku tahu mereka hanya taruhan, kedua tentang Pak Taeyong, sedikit kecewa eh banyak sih. Tapi bukannya berlarut dalam kesedihan tidak baik?"
"Hmm, begitu."
Ehemm...
Hyunjin dan Haechan memandang lurus ke depan. Terpampang nyata wajah tegas Taeyong.
"Tadi hyung kerumah mu ,katanya sudah berangkat. Ternyata sama cowok lain."
"Maksud hyung!?" Tanya Haechan sedikit membentak.
"Jadi bener ya ya Yeri bilang. Kamu itu ganjen."
"Hyung percaya?"
"Beri alasan hyung kenapa tidak percaya pada Yeri? , Yeri sahabat mu walau dia menyukai hyung tak mungkin dia berbohong perihal sahabat nya."
"Lalu mau hyung apa?! "
"Sampai sini Chan, hyung tak tahan melihat sifat liarmu!"
"Oke fine! "
Beberapa murid yang mendengar tersetak kaget saat melihat Taeyong dan Haechan bertengkar hingga putus. Banyak shipper Taehyuck yang kecewa pasti, namun apa daya mereka.
Taeyong memukul kepalanya brutal. Kenapa ia terbawa emosi melihat Haechan dan Hyunjin berbicara. Harusnya ia tak mengucapkan kata putus, ia sekarang menyesal sendiri.
"Bodoh, bodoh, bodoh. " Rutuknya pada diri sendiri.
Haechan merasakan malas memulai pelajaran pertama. Karena ia harus menatap wajah menyebalkan mantannya, iya MANTAN.
"Siapa yang mau maju?" Tanya guru di depan tak lain Taeyong.
"Saya Pak." Yeri mengangkat tangannya.
Ia berjalan maju dan mengerjakan soal yang di rasa rumit. Dengan bantuan buku Haechan yang terbuka lebar, ia bisa melirik jawabannya dan maju untuk menjawab nya.
Iya benar, yang Yeri tulis adalah jawaban Haechan.
Yeri tersenyum senang saat jawaban yang ia tulis ternyata benar.
"Chan." Bisik Yeri.
"Iya?"
"Gue cocok nggak sama Pak Taeyong?"
"Maksudnya?"
"Gue tahu kok, lo udah putus. Jadi gue cocok nggak sama Pak Taeyong?" Tanyanya antusias.
"Cocok banget yang satu goblok, satunya lagi ular. Cocok banget di satuin!"
Beberapa siswa menatap ke arah Haechan, karena suaranya cukup keras.
"Haechan, siapa yang kamu bilang goblok?" Tanya Taeyong yang mendengar pertengkaran kecil mantan kekasih nya.
"MANTAN saya pak!"
Semua murid menatap tak percaya pada Haechan, yang secara tidak langsung mengatai guru matematika mereka yang sedang mengajar.
Sedangkan Taeyong menatap ke arah Haechan lebih tak percaya lagi.
.
.
.Haechan menatap malas malasan novel di depannya. Bukan karena novel nya tidak menarik, namun karena ia melihat pemandangan dimana Yeri dengan mesra bercengkrama dengan Taeyong.
Rasanya Haechan ingin mencabik cabik wajah Yeri saat ini juga, namun ia laki laki dan sebagai laki laki ia harus jaga sikap.
Persetan dengan sikap sekarang Haechan panas sendiri melihat Yeri membenarkan kemeja mantan pacarnya.
"Anjing,babi,gajah_" Dumalnya.
"Absen terus, Chan."
Haechan menyergit heran saat tiba-tiba Hyunjin datang.
"Apaan sih."
"Panas ya?"
"Nggak, biasa aja." Bohong nya.
Hyunjin terkekeh pelan dan mengelus surai halus milik Haechan.
Semua pemandangan itu tak luput dari indra penglihatan Park Taeyong yang kini sudah mengepalkan tangannya.
"Pak, Bapak?"
Seakan tuli kini Taeyong malah pergi meninggalkan Yeri yang terdiam. Ia mencoba melihat ke arah pandangan Taeyong, dan ia menemukan Hyunjin dan Haechan bercanda cukup dekat.
Yeri ingin berlari ke arah Haechan, namun ia urungkan karena nampaknya teman sebangkunya itu tahu tentang kebohongan kecil miliknya.
"Chan, maafin gue." Gumamnya.
Di sisi lain Haechan memukul pelan pundak Hyunjin, yang tak habis habisnya mencubiti pipi chubby miliknya.
"Hyunjin ini sakit!!"
"Tapi empuk~"
"Sakit ishh."
Dan semua itu tak luput dari ketiga seme yang melihat dari atas rooftop.
"Sakit anjing, gue kira abis putus sama Pak Taeyong ,bakal jadi milik gue." Dumal Lucas.
"Jungwoo lo apain goblok? Mending biar Haechan sama gue!."
"Lah babi, trus Renjun mau lo taruh mana? Udah paling pas Haechan jadi istri gue."
"Ngarep lo Mark! Jaemin lo tarus mana? Lo sumpelin di saku celana hah?!"
.
.
.TBC
Jadi akutuh besok kayaknya sibuk, jadi nggak bisa up. Sebagai gantinya aku up sekarang>///<
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Bear || Taehyuck
Short Storyketika sebuah perbandingan merubah perasaan ketiga seme idola sekolah. yang awalnya memuja kekasihnya, sekarang berganti berebut nerd sekolah.