11

2.6K 358 41
                                    

Maaf banyak typo:(
.
.
.

Pagi ini seluruh siswa di gegerkan saat ketiga seme di sekolahnya menembak seseorang yang tak lain mantan nerd di sekolah mereka.

"Mark, Lucas, Jeno. Kalian masih waras kan?"

"Masih."

"Kurasa masih juga."

"Akupun Chan."

"Lalu kenapa kalian seperti ini?"

Ketiga seme itu menatap lamat lamat Haechan yang terdiam.

"Intinya, kamu pilih siapa?"

Mark sudah jengah menatap Haechan yang se akan tidak mengerti.

"Maaf Mark, tapi aku tidak memilih siapapun."

Haechan pergi tanpa peduli reaksi ketiga seme itu.

"Eh gue kira Haechan anaknya baik, ternyata ganjen ya."

"Namanya juga uke cantik, ya gitu pasti ganjen."

"Padahal berangkat bareng Mark, di Kantin sama Lucas, eh pulangnya sama Jeno."

Taeyong mendegar segala gunjingan buruk tentang pacarnya. Ia tak mengira bahwa pacarnya akan seperti itu.

Brukk..

"Aw sa_ eh Pak Taeyong."

"Maaf Yeri, bapak tidak melihat."

Taeyong menolong Yeri yang terjatuh karena bertabrakan dengan nya.

"Gapapa kok Pak."

"Bapak bisa minta tolong?"

"Minta tolong apa Pak?"

"Bisa kamu ceritakan soal Haechan, Bapak dengar sesuatu yang kurang mengenakan."

"Bisa, Pak."

Tinggal tambah bumbu, dan boom mereka akan putus. Batin Yeri penuh kemenangan.

Taeyong menarik Yeri ke ruangannya, dan menyuruh Yeri bercerita.

"Jadi sebenarnya Haechan itu ganjen Pak. Kemarin saya lihat sendiri Haechan di cium Jeno."

Taeyong tersenyum kecut. Ia tak menyangka pacarnya seperti itu.

"Baiklah Yeri, kamu bisa kembali ke kelas."

Yeri tersenyum lalu berpamitan dengan sopan meninggalkan Taeyong yang tersenyum kecut.

.
.
.

"Chan, lo di panggil Pak Taeyong."

"Loh bukannya dia cuti , Har?"

"Gatau Chan, lo kesana aja gih."

Haechan segera pergi dan menuju ruangan kekasihnya.

"Hyung ka_"

Haechan meremat celana nya saat melihat dengan mata kepalanya sendiri, wanita yang di unggah kemarin kini sedang duduk di pangkuan pacarnya.

"Silahkan masuk."

"Iya,Pak."

Wanita yang di pangkuan Taeyong menoleh dan melirik Haechan atas hingga bawah.

"Tae, dia siapa?"

"Dia? Pacar Jeno mungkin."

Haechan meremat celana nya lagi, apa yang pacar nya bilang. Bahkan ia menolak ketiga seme itu, dan kekasihnya bilang kalau ia pacar Jeno?

"Maaf, Bapak manggil saya kenapa?"

"Itu bukunya ,tolong kamu bagikan ke kelas Jeno."

Haechan mengambil buku buku itu lalu segera keluar ruangan kekasihnya, atau mungkin akan menjadi mantan kekasih nya.

Pemuda manis itu langsung bergegas ke kelas Jeno, tak lupa ia mendengar gunjingan miring tentang dirinya.

"Jen."

"Eh, Haechan."

"Ini, dari Pak Taeyong suruh bagiin."

"Oke thanks. Gue harap hubungan lo sama Pak Taeyong baik baik aja."

"Ya seperti itu."

Haechan pergi dengan perasaan sakit.

Sampai jam pulang nampaknya Haechan masih terdiam, bahkan Yeri yang berteriak ia abaikan. Pikirannya berkelana begitu jauh, ia tak tahu bagaimana hubungan nya kini.

Haechan berjalan lesu, ia sedang dalam keadaan yang sangat sangat buruk.

Brukk..

"Aw sakit." Keluh Haechan.

"Haechan, kamu gapapa?"

"Doyoung hyung, aku gapapa kok."

Haechan bangkit dan membersihkan bokongnya.

"Kamu makin gemesin aja sih, Chan."

Doyoung mencubit pipi Haechan pelan, tapi seperti Haechan tidak menolak, biasanya Haechan akan menolak dan marah marah ke Doyoung.

"Kamu gapapa, Chan?"

"Hyung."

"Iya?. Duduk dulu disana yuk."

Doyoung menarik tangan Haechan untuk duduk di salah satu bangku taman.

"Hyung."

"Iya Chan, ada apa?"

"Hyung tahu perempuan yang foto bersama Taeyong hyung kemarin,yang di unggah di ig?"

Doyoung seperti mengigat ngigat.

"Oh itu Koeun, mantan pacar Taeyong."

"Oh mantan." Gumamnya.

"Iya mantan, mereka berpacaran hampir empat tahun."

"Putus karena apa?"

"Karena apa aku lupa, yang ku ingat se habis putus Taeyong berpacaran sama kamu Chan."

Merana sudah Haechan. Ternyata tadi adalah mantan dari pacarnya, yang mungkin akan balikan sebentar lagi.

.
.
.

Taeyong memasuki kediaman Park dengan raut wajah tidak bersahabat.

"Hyung, baru pulang?"

Jeno yang dari dapur melihat hyung nya sangat berantakan.

"Hmm."

"Hyung kenapa?"

"Bukan urusan mu!"

Jeno terperangah saat mendengar nada bicara hyung nya yang terlewat ketus.

"Kenapa Taeyong hyung?" Tanya Mark yang tiba-tiba datang dari arah dapur.

"Mungkin putus."

"Ada kesempatan."

Jeno melirik saudaranya yang tersenyum tipis.

"Buat gue juga."

"Apanya?"

"Kesempatan milikkin Haechan."

Mark ingin memukul Jeno, tapi Jeno sudah berlari meninggalkan Mark.

.
.
.

TBC

My Baby Bear || TaehyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang