Maaf banyak typo:(
.
.
.3 bulan kemudian..
Haechan sudah menyelesaikan ujiannya, dan ia mendapatkan nilai yang memuaskan. Hari ini adalah pesta perpisahan.
"Chan, sini."
Mark memanggil Haechan yang baru datang.
Hubungan Haechan dengan ketiga seme itu membaik, bahkan dengan Hyunjin juga semakin dekat.
"Sendiri ae, Mark. Mana Jeno sama Lucas?"
"Entahlah, mungkin mereka pergi ke suatu tempat."
Taeyong yang baru memasuki aula di buat terkejut dengan kedekatan Haechan dan Mark. Bahkan mereka tampak asik berbincang.
Tes.. Tes.. Tes..
Semua murid menatap ke arah podium. Disana Taeyong berdiri dengan jas nya yang nampak gagah di badannya. Semua siswi dan uke memekik girang.
"Makin ganteng aja mantan." Gumamnya.
Haechan menyaksikan beberapa siswi terang-terangan memeberikan coklat pada Taeyong. Jujur saja ia muak, tapi bisa apa. Hubungan mereka tak lebih sekedar mantan.
"Saya minta perhatian sebentar."
Taeyong kembali berucap.
"Saya menyukai seseorang, ah bukan suka namun saya mencintai nya. Ia bagaikan matahari yang bersinar saat hujan. Senyum nya indah, tawanya membuah hati ku bergetar. Mendapatkan nya begitu berat, namun aku melepaskan nya begitu mudah. Aku memang bodoh saat itu, namun untuk saat ini aku tidak. Zhang Donghyuck, maukah kamu menikah dengan saya?"
Semua siswa-siswi bersorak ria. Namun nampaknya empat seme kini berwajah murung, karena kalah start.
"Hah, kalah gue."
Hyunjin mengusap wajahnya kasar.
"Gue juga."
Jeno memainkan jus jeruknya.
"Bukan lo berdua doang, gue juga."
Mark mengusap dadanya.
"Alay lo semua! Tapi gue juga sakittt!!! Huaaa."
Lucas berlari meninggalkan aula.
Haechan menatap lamat lamat ke arah Taeyong yang mendekati nya. Taeyong berjongkok di depannya, tak lupa ia mengeluarkan kotak beludru milik nya.
"Jadi, Zhang Donghyuck. Bagaimana jawaban mu?"
Haechan hanya mengangguk. Semua yang melihat terkikik gemas.
"Aku mau, aku mau hyung!!"
Taeyong menyematkan cincin berlian di jari manis Haechan.
.
.
.Taeyong dan Haechan kini sedang di dalam mobil. Mereka kini akan pergi ke rumah Haechan untuk meminta restu.
"Hyung, bagaimana kalau Papa da daddy tidak merestui?"
Cemas Haechan.
"Pasti merestui."
"Kalau tidak?"
"Hyung akan bujuk."
Sesampainya di kediaman Zhang. Haechan berkeringat dingin, berbeda dengan Taeyong yang nampak biasa saja.
"Woah, kalian sudah pulang?" Tanya Luhan yang melihat Taeyong dan Haechan datang.
"Iya Papa." Jawab Haechan.
"Daddy Yixing ada, Pa?" Tanya Taeyong.
"Sebentar, aku panggilkan."
Luhan pergi untuk memanggil suaminya, sedangkan Haechan dan Taeyong di ruang keluarga.
"Anak anakku, sudah pulang. " Sapa Yixing.
"Iya, dad." Balas Haechan dan Taeyong bersamaan.
"Jadi, Taeyong ada apa?"
"Saya kesini, berniat untuk meminang putra anda."
Yixing dan Luhan berpandangan, lalu mengangguk kepalanya.
"Menikahlah, dan buat putra ku bahagia."
Haechan tak mampu menyembunyikan kebahagiaan nya. Ia kini sudah menangis di dekapan sang calon suami.
Kesalah pahaman sudah usai.
Keegoisan hanya membawa kehancuran bagi hubungan. Taeyong mengalaminya sendiri. Ia percaya dengan seseorang lalu menghancurkan hatinya sendiri. Pelajaran itu cukup, ia tak mau sakit lagi.
Ia akan memulai kehidupan bahagia nya bersama Zhang Donghyuck. Calon suami nya.
-End-
Gada ide buat end 😭
Ydh end nya ku buat gini aja 😭
Kalau nanti ada ide ku buat lagi deh 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Bear || Taehyuck
Short Storyketika sebuah perbandingan merubah perasaan ketiga seme idola sekolah. yang awalnya memuja kekasihnya, sekarang berganti berebut nerd sekolah.