11

558 25 1
                                    

***

Selesai Deta dan Cindy mandi mereka langsung menuju lantai bawah untuk menemui kedua orang tua Deta.

Sesampainya di lantai bawah mereka menuju meja makan yang terdapat di sana.

"Siang Mah, Pah" ucap Deta sambil duduk di hadapan Mama nya.

"Siang Mah, Pah" ucap Cindy sambil membungkukkan kepala nya mengarah kepada kedua ortu Deta.

"Siang juga anak anak mama" ucap Mama Bella sambil tersenyum riang kepada Deta dan Cindy.

"Siang" ucap Papa Farel dengan muka datar dan suara beratnya.

Cindy yang merasa tak enak membuat kedua orang tua Deta yang menunggu kehadirannya bersama Deta pun langsung duduk di samping Deta.

Karna waktu yang sudah menunjukkan jam 1 siang mereka langsung melakukan makan siang di meja makan dengan hening.

Setelah semuanya menyelesaikan makan siang, Papah Deta yang tak ingin basa basi pun langsung membicarakan apa yang ingin ia ungkapkan kepada Deta dan Cindy.

"Deta, Cindy tujuan Papa dan Mama mengumpulkan kalian berdua di meja makan ingin membicarakan perihal kelanjutan pendidikan kamu Deta. Papah ingin kamu Deta, melanjutkan sekolah di SMA milik keluarga kita dan menjadi penerus keluarga" ucap Papa Farel dengan wajah tegas nya.

"Deta mau sekolah disana bareng Cindy." Ucap Deta dengan suara dingin dan tatapan tajam yang mengarah kepada kedua orang tua nya.

Orang tua Deta yang mendapatkan tatapan tajam pun mengerti keadaan Deta bahwa dia menginginkan apa yang dia minta. Karna jika Deta telah memperlihatkan sisi diri nya yang dingin tandanya apa yang dia ucapkan serius dan harus terlaksana.

"Kenapa harus bersama Cindy, toh juga Cindy blm tentu mau sekolah disana " ucap Papa Farel.

"Harus." Wajah Deta mengeras dan memperlihatkan wajah tidak suka nya.

Cindy yang mengetahui perubahan sikap Deta pun menenangkan nya dengan cara mengusap lengan Deta.

"Ta udah ya jangan gitu dong sifat nya kita lagi ngomong sama ortu kmu loh kok respon nya kayak gini" ucap Cindy sambil menenangkan Deta.

Deta yang mendapatkan perhatian dari Cindy pun hanya menatap mata Cindy yang membuat Cindy paham dengan situasi.

Cindy yang di tatap oleh mata Deta baru mengetahui jika apa yang Deta mau di respon dengan penentangan, Deta akan menunjukkan sifat dingin nya.

"Oke kalau begitu Cindy boleh sekolah di SMA milik keluarga kita." Deta yang mendengar itu pun langsung mengubah wajah nya dengan senyum kebahagiaan dan langsung berterima kasih kepada kedua orang tua nya.

"Makasi Ma, Pa" ucap Deta sambil tersenyum menampakkan gigi putihnya.

Setelah acara makan siang selesai, keluarga Deta pun melanjutkan aktifitas nya masing². Deta dan Cindy kembali ke kamar Deta sedangkan kedua orang tua Deta memilih untuk kembali ke kantor untuk mengurus bisnis nya.

16.00 WIB

"Ta..." Ucap Cindy ragu² ketika memanggil nama Deta

DETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang