Hari ini adalah hari pertama Taehyung kuliah setelah kecelakaan yang dialaminya beberapa hari lalu. Setelah kelas berakhir, Namjoon menemui Taehyung, ia mengajak pemuda tampan itu untuk makan di kedai ramen dekat kampus mereka.
Taehyung sempat berpikir bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Namjoon, karena ia tampak gelisah dan tidak tenang. Tapi saat ia bertanya pada Namjoon, pemuda berkacamata itu hanya mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.
Aroma ramen yang terasa nikmat langsung tercium saat mereka memasuki kedai itu.
"Argh... Rasanya sudah bertahun-tahun aku tidak makan ramen disini" ucap Taehyung sesaat setelah semangkuk ramen dihidangkan di hadapannya
Merasa tidak tahan akan masalah yang dirasakannya, akhirnya Namjoon memutuskan untuk bicara
"aku akan menikah Taehyung-ssi"
Taehyung langsung tersedak saat mendengar ucapan Namjoon.
"Ya! Namjoon-ssi, berkata yang benar atau kuah ramen ini akan membasahi wajahmu!" kesal Taehyung
"Aku serius! Aku akan menikah!"
Taehyung awalnya terkekeh, menganggap bahwa pemuda ini hanya mabuk, namun melihat wajahnya yang tampak tegang Taehyung rasa apa yang dikatakan pemuda ini memang benar adanya.
"Kau ingin menikah dengan siapa huh? Bukankah Lisa telah menjauhimu karena kau mengatakan yang sebenarnya malam itu?"
"Bukan.. bukan Lisa"
Taehyung mengerutkan dahinya, ia pikir Namjoon tidak dekat dengan wanita manapun kecuali Lisa.
"Ah.. kau dijodohkan? Arasseo arasseo.."
"Tidak, bukan begitu"
"Lantas siapa? Jangan membuang waktuku Namjoon-ssi, ramenku akan dingin jika menunggumu"
"Jennie, aku akan menikah dengan Kim Jennie, kau mengenalnya?"
"Mwo??!!!!"
"Untuk apa kau datang kesini?"
"Ingin menemuimu hehe"
Lisa tertawa ketika melihat senyum manis lelaki di depannya. Jawaban lelaki itu adalah jawaban teraneh yang pernah ia dengar, tentu saja dia datang ke sini untuk menemui Lisa, karena lingkungan ini bukanlah tempat yang lelaki itu sukai. Pertanyaannya adalah mengapa lelaki itu datang menemui Lisa
"Aku tahu audisi iklan itu sebentar lagi, jadi...."
Lelaki itu menggantungkan kalimatnya, tangannya terulur memberikan kantong plastik berisi beberapa bungkus coklat kesukaan Lisa.
"aku membawa obat penenang untukmu"
Lisa mengerjap-ngerjapkan manik bambinya seperti anak kecil yang tampak belum mengerti ucapan orang di hadapannya ini. Lelaki itu kemudian tertawa, mengusap pucuk kepala Lisa.
"Yak! Paboya... Mengapa kau menghabiskan uang jajanmu untuk ini? kau tahu semua program dietku akan hancur jika aku memakan ini"
"Oh begitu? Baiklah aku ambil kembali" ucap lelaki itu sembari menarik kembali tangannya yang terulur ke arah Lisa
"Tapi, tapi aku terlihat seperti wanita yang tidak menghargai pemberian orang lain" ucap Lisa dengan pandangan mata yang tertuju pada kantong plastik itu
"Aish, dasar wanita..."
Lelaki itu akhirnya menarik tangan Lisa untuk mengambil kantong plastik itu.
Seperdetik kemudian mereka tertawa.
"Lisa..."
Lisa terkesiap mendengar suara lelaki lain yang datang menemuinya. Suara itu membuat dirinya ditarik dari alam bawah sadarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance || KTH-LM
FanfictionKetika sepasang suami istri merasa hambar akan hubungan mereka.. Tiba tiba takdir membawa mereka kembali ke masa 10 tahun lalu Dengan ingatan yang masih mereka punya Apakah mereka akan tetap bersama? Atau mencari orang lain dan mengubah hubungan me...