Langit Seoul hari ini begitu cerah, semilir angin menerpa membuat semua orang terasa segar karenanya. Jalanan pun tidak lah ramai, banyak orang yang memilih berjalan kaki, bercengkrama, tertawa bahagia.
Tapi tidak begitu halnya dengan Choi Lisa. Sudah hampir satu jam dia duduk di sana, namun tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya.
"Lisa-ya... A-apakah.. apakah kau baik baik saja?"
Ucap Namjoon ragu ragu, karena tadi Lisa datang ke cafe ini lebih dulu. Namjoon hanya takut jika Lisa marah karena dia telah lama menunggu disini. Namjoon pun tidak berani berbicara sedari tadi. Dan akhirnya kalimat itu keluar, setelah bermenit menit ia kumpulkan peluh peluh keberanian.
Lisa masih diam, fokus menunduk memperhatikan guratan guratan meja kayu di depannya. Hingga beberapa saat ia menghembuskan nafas cukup keras yang membuat Namjoon menelan ludah, merasa panas dingin.
"Begitulah...." Ucap Lisa sembari sedikit mengangkat kepalanya, namun tidak menatap wajah Namjoon.
"Ha-haruskah aku bercerita tentang hal-hal lucu? Ah i-iya.. jadi dulu-"
"Tidak. Jangan!" Bentak Lisa sembari tanpa sadar menatap tajam Namjoon
Namjoon diam bak patung, di pikirannya kini adalah bahwa Lisa sedang tidak baik-baik saja, keceriaan gadis itu hilang tergantikan seekor macan garang.
Tidak. Lisa tidak mau jika Namjoon melucu lagi, karena sungguh lelucon Namjoon sama sekali tidak lucu. Gadis berponi itu hanya tidak kuat jika ia harus pura pura tertawa mendengarnya.
Kemudian Lisa mencoba mengatur atmosfer mereka berdua, ia mengalihkan pandangannya, mencoba lebih rileks agar pria berkacamata ini tidak takut padanya.
"Ngomong-ngomong mengapa kau tidak belajar oppa? Kupikir... Kau selalu bersama denganku"
Akhirnya Lisa sedikit lebih santai, kembali menjadi Lisa yang dikenal Namjoon.
"Huh? A-ah.. iya, aku hanya.. hanya ingin selalu bersamamu saja Lisa-ya" ucap Namjoon malu malu, sepertinya atmosfer tegang itu telah hilang
"Bagaimana bisa kau selalu bersamaku oppa? Kau harus belajar, pikirkan masa depanmu..." Pinta Lisa lembut
"Ah.. em.. begini Lisa-ya, hal itu.."
Namjoon memotong kalimatnya, menunduk, ingin menutupi raut mukanya kini dari Lisa
"Walaupun aku belajar, aku hanya akan memikirkanmu Lisa-ya, pikiranku penuh tentangmu" ucap Namjoon malu, berkata lirih namun tetap terdengar oleh Lisa
Kini Namjoon kembali memandang Lisa
"Di pikiranku, apa yang harus aku katakan jika bertemu denganmu? Apa yang akan kita lakukan? Kemana kita akan pergi? Obrolan apa yang akan kita bicarakan? Ya.. aku terus memikirkan hal itu Lisa-ya"
Bodoh! Kau telah merusak pikiran seorang CEO di masa depan Lisa! Dasar bodoh!
Kini suara Taehyung terus berada di pikiran Lisa, dan sepertinya itu sedikit demi sedikit telah terjadi kepadanya.
"Yak Namjoon Oppa! Cepat pulanglah, kau harus belajar untuk masa depanmu, cepat pulang, jangan bertemu denganku jika kau belum belajar!"
Namjoon terlonjak saat Lisa berdiri dan menarik Namjoon, menyuruhnya keluar dari cafe.
"Huh? Eh Lisa-ya.. mengapa tiba-tiba kau-"
"Sudah pergi saja! Pergi dan pikirkan masa depanmu.. seperti.. memikirkan perusahaan apa yang akan kau buat di masa depan Oppa..!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance || KTH-LM
FanfictionKetika sepasang suami istri merasa hambar akan hubungan mereka.. Tiba tiba takdir membawa mereka kembali ke masa 10 tahun lalu Dengan ingatan yang masih mereka punya Apakah mereka akan tetap bersama? Atau mencari orang lain dan mengubah hubungan me...