"GUD PAGIII SEMUAAA!!" teriak Luna semangat. Dia menuruni tangga dengan senyum Lebar. Dia juga sudah memakai seragamnya lengkap. Bukan kekecilan melainkan pas ditubuhnya karna dia beli yang baru.
Luna tidak memakai make up apapun, hanya wajah polos dan sedikit lipbalm di bibir ceri nya. Dia menggerai rambut lurus panjangnya dan menggunakan headband dikepalanya untuk menutupi perban lukanya yang belum kering. Luna terlihat keren dan imut disaat yang bersamaan membuat mereka yang di meja makan melongo melihatnya.
"Kenapa pada diam!! Luna menyapa kalian loh!!" Kata Luna cemberut
"Hahaha selamat pagi juga putri manis papa!!" Ucap papanya tersenyum geli
"Pagi juga sayang!" Kata Mama Sekar. Ketiga abangnya hanya diam tidak benghiraukan Luna. Dan Luna juga tidak masalah dengan itu. Dia gasuka abang2nya!!
"Mau makan apa biar mama ambilkan" kata Sekar lembut
"Nasi goreng ma! Biar kenyang!!" Jawab Luna tersenyum imut
"Haha yaudah makan yang banyak yah!! Biar pandai mikirnya!!" Canda mama Sekar
"Hehe oke mah!!" Jawab Luna semangat
"Luna berangkat sama siapa?" Tanya Papa
"Dwi jwempwut Ciwya pwa!!" Jawab Luna dengan pipi menggembung memakan nasi goreng
"Telen dulu!" Kata Aron dingin dan mengintimidasi. Luna yang takut langsung menelan makanannya berakhir keselek sampai matanya berkaca-kaca
"UKHUKK UKHUKK AIR UHUKK!" Seru Luna. Bian yang disebelahnya menyerahkan airnya yang langsung diminum habis oleh Luna
"Hati-hati" ucap Bian datar
"Hiks bang Aron jahat!!! Hiks hiks tenggorokan Luna sakiiittt hiks" kata Luna sesenggukan
"Aduh sayang masih sakit? Mau kerumah sakit?" Tanya Mama khawatir dibalas gelengan oleh Luna
"Mau sekolah hiks hiks" jawab Luna
"Mau bareng abang aja nggak?" Tanya Papa yang langsung dipelototi oleh Feby. Bukan papa yang dipelototi tapi Luna yang masih sesenggukan
"Lebay lo!! Keselek doang!!" Ketus Feby yang langsung ditatap tajam oleh papanya
"Hiks mau nunggu Cia diluar hiks hiks" Luna berjalan keluar rumah masih dengan sesenggukan. Dia tidak menghiraukan perkataan abangnya. tenggorokannya perih, nasi gorengnya pedes.
Sesampainya diluar Luna hanya duduk didepan teras. Nangisnya sudah berhenti tapi matanya masih memerah dengan bibir yang ditekuk cemberut.
"Gw anter!" Kata orang dibelakang Luna. Luna menoleh dan melihat abang pertamanya Aron memandangnya dingin.
"Gamauu" lirih Luna kembali berkaca-kaca
TIIINNN TIINNN
"MY LUNAAA HAYUUK BERANGKAT SEKUULL!!" Teriak Cia didepan gerbang. Luna langsung berlari dengan semangat kearah Cia matanya yang awalnya berkaca-kaca menjadi berbinar bahagia. Aron yang melihatnya hanya tersenyum tipis, sangat tipis sampai nyaris tak terlihat
SKIP~
Luna dan Cia turun dari mobil setelah sampai diparkiran. Disana mereka melihat Lexa dan Fani yang sudah menunggu mereka.
"LUNAAA!!!" teriak Fani berlari kearah Luna diikuti Lexa dibelakangnya. Teriakan Fani menyebabkan banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka, Dan sekarang mereka menjadi pusat perhatian diarea parkir.
"Sape tuh! Cakep bener?!"
"Wadaw!! Ada dede gemes!!"
"Astaga gemoyyy"
"Duh tas gw mana muat buat nyulik tu degem!"
"Imutnyaaa"
"Yang dinamakan cantik+imut= damagenya ga nahan!!"
"Cakep sih tapi sayang kayak bocil"
"Cantikan juga gue meski imutan dia!"
"Dia Visya bukan sih?"
"Kayaknya iyah?"
"Amnesia yah katanya?"
"He.em katanya udah berubah juga"
"Panggilannya sekarang Luna""LEXA!!" Teriak Luna bahagia memeluk Lexa yang dibalas senang hati oleh Lexa
"Iihhh Luna!! Kan Gw yang manggil!! Kenapa yang dipeluk si Lexa!!" Kesel Fani
"Hehe sayang kak Lexa" jawab Luna dengan cengiran imutnya
"WOYY yang punya karung gw belii!!"
"Astaga hidung gw keluar darah!!"
"Mama pengen adek kayak gitu!!"
"Bisa gak ade laknat gw ditukar?"
"Imutnyaaaa!!!""Jadi gak sayang gue lagi nih!! Okeh!! Yok pani kita pegi!!" Seru Cia menarik Fani pergi dengan pura-pura ngambek. Luna yang melihatnya sudah berkaca-kaca. Dia terduduk di tanah sesenggukan
"Hiks hiks Ciaaa Fanii hiks Luna sayang Ciaa hiks sama Fani hiks hiks" rengek Luna menangis sesenggukan. Lexa yang melihatnya mendadak panik
"Aduuhh Luna gaboleh nangis yah? Cia sama Fani becanda kok!" Bujuk Lexa mencari keberadaan Cia, Fani tapi mereka berdua sudah ngilang!! Pasti mereka gak akan mengira kalo respon Luna bakal seperti ini. Mereka gatau aja gimana itu Laluna!!
"Hiks mereka maraaahh hiks merekaaa ninggalin Luna hiks hiks" Rengek Luna yang sekarang bahkan klosotan di tanah dengan menghentakan kakinya
"Yaalloh gw gemes tapi gatega"
"Yaampun dedek gw nangis"
"Cia ama Fani mana WOYY!!"
"Dedek jangan nangis hiks"
"Cia Fani minta dipenggal nih!!""Luna bangun yok! Nanti seragamnya kotor" bujuk Lexa mencoba menarik Luna berdiri. tapi belum sempat Luna berdiri dia sudah didorong oleh seseorang yang datang tiba-tiba
PLAKK!!
Mereka semua terdiam syok melihatnya apalagi Luna yang sudah didorong sekaligus ditampar oleh orang itu.
"LO APA-APAAN ANJING!!" teriak Lexa emosi
KAMU SEDANG MEMBACA
VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]
Fantasy[FOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA, BUAT TANDA PARKIR] Seorang Villain yang jahat dan suka menindas tiba-tiba menjadi seorang yang polos,cengeng dan childish. dan jangan lupakan tingkahnya yang imut bikin orang gemas kalau tidak ingat perbuatannya selama i...