"SELAMAT MORNING KELUARGA TERCINTAH.." teriak Luna menuruni tangga menuju ruang makan.
"Morning balik anak TERCINTAH!!" Balas papa Gunawan dibelakang Luna
"Papa ngagetin tau! Kalo jantung Luna copot papa mau nyerahin jantung papa buat ganti rugi jantung Luna?" KataLuna menatap papanya kesal
"Eh yah jangan dong! Kalo mau copot yah copot aja sendiri jangan minta jantung papa buat ganti rugi lah!" Gerutu papa Gunawan ikut kesal
"KALIAN MAU TETAP DISITU AJA APA MAU SARAPAN?!" teriak mama Sekar melototi mereka berdua yang asik debat di tangga
"Hehe sarapan lah mah! Kan biar sehat" cengir papa Gunawan tapi dalam hati berkata lain 'belanja pake uang saya kalo saya gak ikut makan kan rugi!'
"Bang Biann" rengek Luna saat duduk disebelah Bian di meja makan
"Kenapa?" Tanya Bian mengelus rambut Luna
"Minta mobil" ucap Luna menyengir
"Mobil apa?" Tanya Bian santai
"Mobil baru yang bagus" kata Luna senang. Bian hanya menganggukkan kepalanya menanggapi permintaan Luna
"Kenapa ga minta papa?" Tanya Papa Gunawan heran
"Papa pelit! Yang ada nanti aku dibelikan mobil bekas!" Jawab Luna
"Yang penting kan masih bisa digunakan" kata papa Gunawan
"Pokoknya papa pelit!" Cemberut Luna, papa Gunawan hanya mengangkat bahunya acuh tapi hatinya senang bukan main
'Uang saya aman!' Batinnya
"Memangnya mobil kamu kemana sayang?" Tanya Mama Sekar
"Gatau mah! Kemarin mobil Luna mogok trus Luna tinggal karna diculik dan Luna gatau mobilnya dimana!" Jelas Luna enteng
"Yaudah nanti dibelikan Bian, Bian yang bagus dan mewah yah mobilnya! Harus baru jangan bekas." Ucap mama Sekar hanya diangguki Bian. Papa Gunawan tersenyum senang melihatnya
"Papa nanti belikan mama berlian baru! Ga mahal kok hanya 7 M" lanjut mama Sekar dan seketika senyum papa Gunawan luntur dan menatap mama Sekar miris
~~~~~
"Hay Lun" sapa Lexa yang sedang berjalan bersama Givan
"Hay Lexa, hay bang Givan" sapa Luna balik dengan senyum manis.
"Hay" balas Givan mengangguk singkat
"Kalian kapan nikah?" Tanya Luna
"Tunangan dulu Luna baru nikah" jawab Lexa sabar
"Hehe iya itu, kapan emang?" Tanya Luna menyengir
"Besok Lusa, ini aku mau kasih tau yang lain juga. Nanti kamu datang yah sama Lio" jawab Lexa tersenyum
"Siap bu bos!" Jawab Luna mengangkat tangannya hormat lalu mereka tertawa bersama dan kembali berjalan masuk kearah kantin mencari teman yang lain, Givan hanya tersenyum tipis melihatnya
"Eh eh ada apa yah?" Tanya Luna bingung saat melihat banyak mahasiswa/i yang berlarian menuju kantin
"Bentar aku tanya" Lexa menarik salah satu mahasiswi yang lewat didepan mereka " Eh ada apa? Kenapa pada lari-lari?" Tanya Lexa
"I-tu ketua BEM se-dang ribut sama mahasiswa baru" jawab cewek itu gugup karna melihat Luna ada disana
"Lio?" Tanya Luna dan cewek itu mengangguk mengiyakan, siapa lagi ketua BEM kalau bukan Lio. Langsung saja Luna berlari menuju kantin diikuti Lexa dan Givan
"ZAYYNN" teriak Luna saat melihat Zayn sedang berantem dengan seorang cowok disana
"Yang udah yah? Banyak yang liat kamu! Aku gasuka!" Cemberut Luna memeluk Zayn/Lio dari belakang. Zayn menghentikan pukulannya lalu berbalik memeluk Luna dengan erat
"Kenapa kesini?" Tanya Lio lembut, ingat jiwa Zayn dan Lio sudah bersatu tapi Luna selalu memanggil Zayn kalau Lio sedang bengis begini
"Pacar aku jadi tontonan! Mana aku rela!" Jawab Luna cemberut kesal, Lio terkekeh pelan lalu mengecup pipi Luna gemas
"Sekarang bukan aku saja yang jadi tontonan tapi kamu juga" jawab Lio. Luna menatap sekitar lalu pandangannya jatuh pada cowok yang tadi berantem sama Lio yang menatapnya dingin dan datar lalu disampingnya ada cowok yang juga menatapnya tajam.
"Kamu kan cowok nakal!!" Seru Luna menunjuk Affan, cowok yang berantem sama Lio. Affan hanya menatapnya dingin tapi ada emosi dimatanya
"Kamu kenal dia yang?" Tanya Lio bingung
"Iya! Kemarin malam dia nyulik aku.. tapi aku berhasil kabur!" Jawab Luna kesal. Lio yang mendengar itu kembali marah dan ingin menghajar Affan tapi terhenti saat mendengar bunyi perut Luna yang kelaparan
"Yang lapaarrr" rengek Luna cemberut. Lio terkekeh pelan lalu mengusap perut Luna pelan
"Cacing lapar huh?" Tanya Lio
"Iya om! Cacing lapar" jawab Luna membuat suara anak kecil. Lio yang sangat gemas menggendong Luna ala koala lalu menciumi wajah Luna, membuat banyak orang disana panas dingin melihat keuwuan mereka. Apalagi Affan yang sudah mengepalkan tangannya erat sampai buku jarinya memutih
"Ayo pergi beri makan cacing!" Kata Lio lalu membawa Luna yang masih digendongnya pergi dari sana! Mencari kantin lain karna kantin itu sudah berantakan karna ulahnya.
"Tcih cewek gatel!" Sinis Derry yang ada disebelah Affan. "Lo gapapa?" Tanya Derry melihat Affan yang masih menatap tajam kepergian Lio-Luna.
"Fan?" Panggil Derry pelan
"Gapapa" jawab Affan singkat
"Gw ga nyangka kita akan ketemu bajingan itu disini" kata Derry tajam 'dan cewek sialan itu' lanjutnya dalam hati
Affan masih diam memikirkan hubungan cewek yang ditemuinya semalam dengan Lio musuh bebuyutannya.
'Kali ini gak lagi!' Batin Affan
KAMU SEDANG MEMBACA
VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]
Fantasía[FOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA, BUAT TANDA PARKIR] Seorang Villain yang jahat dan suka menindas tiba-tiba menjadi seorang yang polos,cengeng dan childish. dan jangan lupakan tingkahnya yang imut bikin orang gemas kalau tidak ingat perbuatannya selama i...