Luna keluar dari mobilnya dengan kesal lalu membanting pintu mobil dengan keras.
"Kok mobilnya mogok sih!" Kesalnya mengerutkan bibirnya. Dia melihat sekitar dan yang dilihat hanya jalan yang sangat sepi.
"Pokoknya ini gara-gara Cia! Kenapa juga aku gaboleh langsung pulang tadi! Sekarang udah malam dan mobil aku mogok! Ini gimana aku pulangnya!!" Gerutunya menghentakkan kakinya kesal lalu duduk jongkok disebelah mobilnya dengan wajah cemberut
"Pokoknya aku harus minta ganti rugi! Aku mau minta beliin mobil baru! Tapi minta siapa?" Bingungnya.
Saking bingungnya dia memainkan kerikil yang ada dibawah kakinya sambil mikir kandidat yang cocok dimintai mobil baru.
"Ah! Minta bang Bian aja lah! Uang bang Bian kan banyak, gapunya pacar lagi! Jadi uangnya gak berguna!!" Ucapnya senang lalu memainkan batu kecil dengan dilempar-lempar
"Eh iya!! Kenapa sekarang aku gak telfon seseorang minta dijemput?" Katanya bingung. Luna mencari ponsel miliknya dimana-mana tapi gak ketemu
"Dimana yah?" Ucapnya bingung dengan membuka bagasi mobil
"OH! Pasti ketinggalan dirumah Cia!" Serunya ingat "yaahh terus aku sekarang gimana?! Mau pulang!!" Keselnya lalu duduk gloseran dijalan sambil nyender di mobil dan memainkan kakinya.
Brummm Bruummm Brummm
Tiba-tiba ada beberapa motor yang berhenti didepan Luna. Luna tidak berdiri dia hanya mendongakkan kepalanya menatap mereka yang melepas helmnya
"Hay.. cantiikk" goda salah satu cowok
"Hay biasah.." Luna gaboong kalo dibandingin pacar dan abangnya Aron, cowok itu ga ada apa-apanya. Ganteng sih tapi bagi Luna yang dikelilingi cogan dia biasah saja
"Eneng mah Jujur.. Dia emang wajah pas-pasan gak kayak saya yang-"
"Jelek!" Potong Luna pada salah satu cowok yang memiliki bekas luka belum kering dihidungnya. Padahal tuh cowok ganteng parah. Seketika lima cowok disana tertawa ngakak mendengar jawaban Luna kecuali dua cowok, yang barusan dikatai jelek dan yang sedang menatap Luna intens.
"Bangun" kata cowok yang sedari tadi diam sambil mengulurkan tangannya pada Luna yang masih slonjoran di aspal jalan.
Luna menerima uluran tangan cowok itu untuk membantunya berdiri dengan wajah cemberut. Dia sudah nyaman slonjoran, tapi kalo ditolak kan ga sopan mana cogan lagi yang nawarin kan mubazir
"Pinjam handphone dong!" Kata Luna mengulurkan tangannya kedepan
"Buat apa?" Tanya cowok itu dengan mengangkat alisnya heran
"Mau telfon pacar, minta jemput" jawab Luna polos sambil mengerjapkan matanya. Seketika raut wajah cowok itu menjadi dingin dan datar
"Ikut gw!" Katanya menarik tangan Luna
"Eh? Gamau! Lepasin!" Sentak Luna memberontak dari cekalan tangan cowok itu
"Ikut!" Bentak cowok itu masih menarik tangan Luna menuju motornya
"Gamau! Nanti mobil aku hilang! Sayang tau! Mahal!" Berontak Luna dengan kesal tapi wajahnya sangat menggemaskan dimata para cowok itu
"Bos! Mau dibawa kemana anak orang?" Tanya cowok yang tadi menyapa Luna
"Pulang" jawab cowok yang menarik Luna singkat
"Weh! Anak orang main dibawa pulang! Nanti dicari emaknya dia!" Seru cowok yang dikatai Luna jelek.
Cowok yang menyeret Luna menjadi geram karna Luna yang berontak. Tanpa kata dia langsung mengangkat Luna dan menaruhnya di jok belakang motornya. Luna sudah akan turun lagi tapi seketika terdiam karna ancaman cowok itu.
"Diam. Atau mobil lo gw bakar!" Luna langsung kicep setelah diancam seperti itu. Dia sudah berhenti memberontak dan hanya duduk diam di motor cowok itu dengan wajah ditekuk sebal. Cowok itu tersenyum manis melihat Luna yang akhirnya menurut.
"Manis" celetuk Luna melihat senyum cowok itu meski wajahnya masih cemberut kesal. Luna orangnya terlalu jujur, kalo dia ingin memuji maka dia akan langsung memuji begitupun sebaliknya jika dia ingin menghina maka akan dia keluarkan semua pikirannya.
"Gw tau" jawab cowok itu menyeringai jahil kearah Luna. Lalu menaiki motornya dan memasang helm miliknya menyembunyikan senyum manisnya
"Pegangan" ucap cowok itu. Bukannya pegangan Luna malah melipat tangannya didada. Ingat Luna masih kesal dengan cowok pemaksa itu!
Dengan jahilnya cowok itu langsung mengegas motornya secara mendadak membuat Luna reflek mengalungkan lengannya dileher cowok itu, menyebabkan kepalanya kebentur helm cowok itu dengan keras
"SAKIIT!!" teriak Luna kesal dengan memukul helm cowok itu keras membuatnya mengaduh sakit juga.
Ke 6 cowok yang tadi bersama cowok itu menjadi terdiam melihat ke uwuan dua manusia yang sayangnya tidak saling kenal itu.
"Bukanya si Affan anti cewek yah?" Tanya salah satu cowok yang memakai headband dengan bingung
"Kabar baik dong! Berarti Affan bukan homo lagi!" Seru cowok salah satu cowok menjawab
"Sejak kapan Affan homo?"
"Lah bukannya dia selalu sama Derry? Mereka kagak homo?"
"Sembarangan lo! Gw aduin Affan nyaho lo!"
"Cih kang Adu!"
"Bacot!"
Kelima cowok disana sibuk berdebat tanpa menghiraukan cowok yang disebut Derry mengepalkan tangannya erat melihat kepergian Luna dan cowok yang disebut Affan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]
Fantasy[FOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA, BUAT TANDA PARKIR] Seorang Villain yang jahat dan suka menindas tiba-tiba menjadi seorang yang polos,cengeng dan childish. dan jangan lupakan tingkahnya yang imut bikin orang gemas kalau tidak ingat perbuatannya selama i...