39. Reuni

109K 15.8K 2.8K
                                    

Luna berjalan ke kantin bersama Cia. Tadi Cia menyusulnya mengajak ke kantin bersama karna ditinggal Fani yang sudah digeret Nanda dan Lexa yang dibawa Givan. Lio? Dia ada urusan karna dia ketua BEM jadi dia agak sibuk kalau di kampus.

Brukkk!

Tiba-tiba ada yang mendorong Luna sampai terjatuh dari belakang.

"HEH! BITCH MAKSUD LO APA HAH?!" Sentak Cia membantu Luna berdiri

"Ups sorry gw sengaja tuh?" Ucap Zia memandang remeh Luna disambut tawa 2 cewek yang mengikuti Zia dibelakangnya

Brakkk!!

"Eh? Yaaah.. aku sengaja dong" jawab Luna menampilkan wajah sedihnya setelah menendang perut Zia sampai menabrak tong sampah yang ada disana

"LO-" bentak Zia marah

"Kamu bau!" Potong Luna mengernyit  jyjyk karna Zia sempat ketumpahan sampah yang ada disana.

"Lo! Lo- awas aja lo sialan!" Marah Zia pergi dari sana diikuti 2 cecunguknya

"Yah? Kalah omong dong hahaha" Cia tertawa keras melihat keadaan si Uler

"Sampah masyarakat emang" jawab Luna lalu bertos ria dengan Cia lalu mereka pergi dari sana sambil tertawa

~at Kantin

"HALLOO GAEESSS!!!" Teriak Cia didepan pintu kantin

"WELCAMBEK TUMAY GUCI!" Saut Savi yang berada jauh dari Cia

"DAN HARI INI KITA AKAN MAKAN BAKSO MANG UJANG! YANG BEUUHH KUAHNYA NGALIR SAMPAI DNA!!" Teriak Nardo menyahuti mereka

"JANGAN LUPA SAMBELNYA YANG TERBUAT DARI CABE-CABEAN YANG BIKIN MERINDING!" Teriak Fani ikut nyaut

"Yang, jan ikutan deh" tegur Nanda yang melihat pacarnya ikut sama bobroknya dengan adik dan sahabatnya. Fani hanya menyengir mendapat teguran itu

"ABANG!!" Teriak Luna lalu menghampiri Nanda dkk dan Lexa, Fani yang berada di meja yang sama diikuti Cia

"ADIK?? INIKAH KAMU?!" Saut Nardo mulai drama

"Hai abang ganteng" sapa Luna pada Nardo

"ADIK? Akhirnya aku menemukanmu adik" jawab Nardo berlebihan. Luna cekikikan melihat tingkah Nardo, berbeda dengan yang lainnya mereka memandang Nardo Jyjyk

"Jyjyk anjeng! Hentikan akting buruk Lo!" Ketus Savi menoyor kepala Nardo

"Sapi diem deh! Makan rumput aja sono lu!" Sewot Nardo

"Bang Nanda kangen~" rengek Luna

"Hahaha sini peluk!" Jawab Nanda merentangkan tangannya. Luna langsung menghampiri abang sepupunya lalu memeluknya erat

"Bang Givan katanya mau nunggu Luna balik kenapa sekarang sama Lexa?" Kata Luna sok ngambek padahal nahan tawa, begitupun yang lainnya mereka melihat Givan yang merangkul Lexa mesra

"Sorry, oleng ke Lexa" jawab Givan mereka semua tertawa bersama lalu bercanda tentang banyak hal terutama karna candaan Savi, Nardo, dan Cia

~~~~~~

"Sayang kita akan kemana?" Tanya Lio memasang helm dikepala Luna

"Makam abang Aron yah? Aku udah lama gak kesana" pinta Luna memeluk pinggang Lio dengan mata berharap. Lio terkekeh pelan melihatnya lalu mengecup singkat dahi Luna

"Iya" jawabnya lalu mengangkat Luna keatas motornya. Mereka meninggalkan parkiran yang sedang panas karna penghuninya merasa cemburu melihat keromantisan mereka berdua

Sampai dipemakaman Luna dan Lio turun dan berjalan kearah makam Aron, tapi sebelum itu mereka sudah membeli bunga lavender kesukaan Aron. Saat ditanya kenapa Aron suka lavender maka dia akan menjawab

'Ngusir nyamuk' jawabnya enteng

"Abang.." panggil Luna berjongkok disebelah makam Aron dengan mengelus nisan yang bertuliskan Aron Lexi Sandigard

"Luna kangen abang masa?" Kata Luna terkekeh pelan tapi air mata mengalir perlahan dari matanya

"Luna kangen cara ngomong abang yang singkat, yang membuat Luna mikir sebelum menjawabnya hahaha" luna tertawa pelan dengan mengangkat kepalanya menahan air matanya.

"Abang disana udah dapat jodoh belum? Katanya disana banyak bidadari yah?" Tanya Luna

"Kira-kira bidadarinya mau gak yah sama abang hehehe" Luna tertawa sendiri membayangkan Aron ditolak bidadari

"Pasti mau lah. Bang Aron kan ganteng" jawab Lio duduk disebelah Luna

"Hahaha ganteng doang?" Kata Luna

"Ngomong jarang" saut Lio lalu mereka tertawa bersama tapi dengan air mata berlinang dimata masing-masing

"Bang kenapa sih?" Tanya Luna sedih

"Kenapa abang cepet banget ninggalin Luna? Katanya abang sayang sama Luna? Kenapa ninggalin Luna hiks hiks" lanjut Luna terisak, Lio merangkul Luna dipelukannya.

"Bang Aron emang sudah waktunya pergi sayang.. jangan kayak gini yah? Aku gak suka" bujuk Lio yang sedih melihat Luna seperti ini, matanya bahkan sudah berkaca-kaca

'Andai aku bisa melindungi Luna waktu itu.. tapi takdir berkata lain' batin Lio menatap Nisan Aron sedih

"Lio? Abang pasti bahagia kan disana?" Tanya Luna menatap Lio dengan mata yang berlinang air mata

"Iya, bang Aron pasti bahagia. Kan disana banyak bidadari cantik" jawab Lio

"Iya, bang Aron harus bahagia. Kalo nggak biar Luna jemput bang Aron dari sana" kata Luna

"Mana bisa sayang.." ucap Lio gemas

"Bisa, aku aja bisa pindah raga kenapa abang enggak?" Jawab Luna cemberut kesal

"Emang kamu tau caranya?" Tanya Lio

"Minta aja pada tuhan" jawab Luna enteng. Lalu mereka tertawa bersama dengan mengelus Nisan Aron

Tidak jauh dari sana disebelah pohon beringin, Aron tersenyum manis melihat mereka berdua tapi dapat dilihat matanya sedang berkaca-kaca menahan tangis

"Kalau bisa, abang juga ingin kembali dihidupkan" ucap Aron sedih



VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang