12. JE NE VAIS PAS BIEN - [I'M NOT FINE]

31 8 3
                                    

╭⋟───────────────────────╮

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

╭⋟───────────────────────╮

If my destiny isn't you,
The reason is still you.

-Am-

╰───────────────────────⋞╯

-------- ≪ °✾° ≫ --------

"AKU MEMBENCI HYUN! PUAS KAU?!"

Setelah Vall mengatakannya, Am tak lagi membalas perkataan Vall. Bahkan Vall sudah menangis tersedu-sedu. Tak bisa lagi ia menahan semuanya.

"Kenap-" belum sempat Am menyelesaikan pertanyaannya. Vall memotongnya. "Kau tetap akan membelanya."

"Turunkan aku sekarang." Vall lagi, lagi dan lagi meminta untuk diturunkan dari mobil Am.

"Sudah malam."

"Sejak kapan kau perduli?" Vall bertanya sarkas. Tak perduli lagi dengan ucapan yang ia keluarkan.

Am yang mendengarnya terkejut bukan main. Jadi selama ini Vall tak menganggapnya perduli? Untuk apa Am hingga memikirkannya? Untuk apa Am bersusah payah mencari solusi agar ia bisa hidup dengan tenang? Untuk apa?!.

"Baiklah kalau itu mau mu." Am meminggirkan mobilnya. Ia buka kunci pintu mobilnya.

Terlihat dengan jelas sudah tak ada lagi orang berlalu lalang. Hanya ada penerangan lampu jalan yang remang-remang. "Turun dari mobilku." Am emosi dengan Vall yang selalu menganggapnya tak pernah serius.

Vall yang masih memiliki ego tinggi, ia segera keluar dari mobil Am. Tak perduli dengan jalanan yang kosong melompong dengan cahaya yang remang-remang.

Ia jalan perlahan dengan air matanya yang masih mengucur deras membahasi pipinya. Melihat mobil Am yang melaju cepat meninggalkannya.

Hal sepele yang membuat ia dan Am bertengkar. Jika dilihat kembali, mungkin seperti anak kecil yang membesar-besarkan masalah.

Namun untuk saat ini yang ia rasakan Am tak akan bisa memilihnya ketika disandingkan dengan Hyun.

Ia merasa jadi manusia paling bodoh yang ada di dunia ini. Menerima seseorang yang ia belum kenal sepenuhnya kedalam kehidupannya.

Entah ia mau berjalan ke arah mana. Yang pasti Vall tak akan berdiam di satu tempat. Kakinya hanya mampu berjalan tanpa arah. Otaknya pun seakan berhenti berpikir.

Apakah ini ending dari kisahnya dengan Am? Apakah akan ada lagi kisah yang lebih memilukan bersama Am? Atau akankah datang sebuah keajaiban yang membuat mereka bersama?

Entahlah, ia sendiri tak tahu jawabannya. Yang ia inginkan saat ini hanya lenyap dari dunia ini. Atau jika memang ini mimpi, tolong bangunkan nya dengan cepat. Ia tak mau berlama-lama dalam situasi seperti ini.

DESTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang