12.

1.5K 274 69
                                    









































Beomgyu membuka matanya perlahan. Kepalanya berdenyut pusing. Ia lalu mencoba menggerakkan tubuhnya namun tidak bisa– ia pun tersadar jika kaki dan tangannya telah diikat dengan kencang. Beomgyu kesulitan untuk bernapas karna kain yang menutupi hidung dan mulutnya. Pandangannya beredar untuk mencari seseorang yang sempat memukulnya tadi. Ia tidak menduga bahwa wanita itu bertindak hingga seperti ini.

"Oh? Lo udah sadar?" Tiba tiba ada suara yang menginterupsinya.

Wanita itu berjalan mendekati beomgyu lalu menarik dagu beomgyu agar mendongak menatap kearahnya. Wanita itu sempat menyunggingkan senyuman miringnya lalu menghempaskan kasar dagu beomgyu. Wanita itu lalu berjalan mendekati seorang wanita yng sedang duduk santai sambil memainkan handphonenya disalah satu kursi rusak yang ada digudang itu.

Mereka berdua nampak berbicara sesaat lalu wanita yang tadinya sedang duduk dikursi itu beranjak berdiri dan mendekat kearah beomgyu. Wanita itu menatapnya dengan aura yang penuh dengan kebencian. Setelah sampai dihadapan beomgyu wanita itu pun berjongkok untuk menyamakan posisinya dengan beomgyu yang sedari tadi terduduk dilantai dingin gudang. Dagu beomgyu dicengkram dengan erat oleh wanita itu matanya tersirat akan kebencian yang ditujukan padanya membuat nyali beomgyu menciut seketika.

"Gimana? Lo udah siap main sama gue?"

Ucap wanita itu penuh dengan penekanan disetiap kalimatnya.

"Hmmmphh–"

Wanita itu tiba-tiba tertawa dihadapan beomgyu.

"Gue lupa kalo mulut lo gue tutup pake kain pfftt Sorry yah," ujar wanita itu lalu melepas ikatan kain pada mulut beomgyu.

Beomgyu menghirup oksigen dengan rakus sedangkan wanita dihadapannya kini memasang wajah datar.

"Akhh,"

Dengan tiba tiba surai beomgyu ditarik oleh wanita itu membuat rasa pening kembali menjalar dikepalanya.

"Gue udah pernah bilang sama lo buat ngejauhin taehyun tapi apa!? Lo malah makin deket sama dia, bahkan kalian berdua sampe tunangan!"

Beomgyu terdiam.

"Lo tau kan gue itu punya perasaan sama dia, dan lo malah seenaknya ngambil taehyun dari gue!" Ucap wanita itu– chaeryoung. Ia pun melepas cengkramannya pada surai beomgyu membuat beomgyu dapat bernapas lega sebentar sebelum,

Bugh!

Wanita itu memukul kepalanya menggunakan tongkat baseball.

Bugh!

Pukulan yang kedua kalinya sukses membuat darah mengalir dari kening beomgyu.

Bugh!

Lagi,

Bugh!

Lagi,

Bugh!

Dan, lagi

Wanita itu terus menerus menghujani beomgyu dengan pukulan dari tongkat yang ia pegang pada sekujur tubuhnya. Belum puas dengan menyiksa beomgyu dengan tongkat baseball chaeryoung melempar asal tongkat itu membuat yuna– terjengkit kaget karna tongkat yang berlumuran darah itu hampir mengenai tubuhnya. Ia sedari tadi menyaksikan aksi temannya sambil duduk dengan santai diruangan itu.

Chaeryoung beralih menjambak rambut beomgyu membuat beomgyu harus mendongakkan kepalanya. Chaeryoung tersenyum kala menatap beomgyu yang kepalanya kini telah dipenuhi oleh darah. Tak sampai disitu ia pun membenturkan kepala beomgyu kedinding beton yang ada disana.

1 kali

2 kali

3 kali

4 kali

5 kali

Chaeryoung puas.

Ia pun menghempaskan tubuh beomgyu. Lelaki manis itu dapat merasakan darah terus menerus mengalir dikepalanya. Ia terbatuk batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Rasanya sangat pusing pandangannya juga mulai memberat namun ia tetap mencoba untuk mempertahankan kesadarannya.

"Ini semua pantes lo dapetin, beomgyu" ia menolehkan kepalanya dan beralih menatap yuna yang sedang menatapnya dengan seringaiannya. Beomgyu tentu saja bingung.

"S-salahh g-gue a-pa..?" Lirih beomgyu.

Bukannya menjawab pertanyaan beomgyu mereka berdua malah tertawa girang sukses membuat beomgyu menatap horror mereka berdua.

"Nggak nyadar sama kesalahan yang udah lo perbuat hah!?" Bentak chaeryoung kala mereka berdua telah berhenti tertawa.

Chaeryoung kembali mendekat kearah beomgyu membuat beomgyu sedikit beringsut kebelakang namun punggungnya sudah lebih dulu  menabrak dinding membuat pergerakannya tertahan. Chaeryoung lagi lagi mencengkram dagu beomgyu dengan erat hingga beomgyu meringis kesakitan. Lalu–

Plak!

Chaeryoung menampar pipi beomgyu hingga pemuda manis itu terhuyung dan kepalanya lagi lagi terbentur dengan lemari usang yang ada didekatnya. Cairan pekat itupun kembali mengucur dengan deras. Napas beomgyu terengah engah. Ia bersusah payah untuk tetap membuka matanya.

Sedangkan wanita itu menatapnya nanar dengan napas yang memburu. Lalu ia pun kembali meraih tongkat baseball yang berada didekat yuna. Wanita itu pun kembali memukuli tubuh beomgyu dengan brutal.

Bugh!

"BELUM PUAS LO NGAMBIL SEMUA HATI COWOK YANG ADA DISEKOLAH INI HAH!?"

Bugh!

"LO UDAH NGUBAH HAMPIR SEMUA COWOK YANG GUE SUKA JADI BELOK GARA-GARA LO!!"

Bugh!

"DAN SEKARANG TAEHYUN JUGA LO MAU AMBIL DARI GUE!!?"

Bugh!

"DASAR JALANG!!"

Chaeryoung menatap tubuh beomgyu yang tergeletak tak berdaya dilantai gudang. Darah segar mengalir deras dari kening, hidung dan mulut beomgyu. Ruangan itu kini dipenuhi oleh bau anyir yang pekat. Chaeryoung tersenyum puas melihat hasil karyanya.

Yuna dengan tiba tiba menepuk bahu chaeryoung membuat wanita itu menoleh dan mendengus kesal.

"Apa!?"

Yuna tampak merotasikan bolamatanya malas.

"Udah nggak usah dilanjut lagi. Palingan juga bentar lagi dia mati"

Chaeryoung tertawa kembali membuat yuna bergidik ngeri, apakah sahabatnya ini adalah seorang psikopat?

Beomgyu menatap mereka berdua dengan pandangan sayunya. Sedari tadi ia memikirkan semua perkataan chaeryoung diambang batas kesadarannya. Apakah benar dia ini sudah merebut segalanya dari chaeryoung?

Chaeryoung menetap sekilas beomgyu lalu kembali mendekatinya

Bugh!

Ia menendang perut beomgyu hingga lelaki itu memuntahkan darah. Setelah itu chaeryoung pun pergi bersama dengan yuna meninggalkan beomgyu yang kini perlahan mulai kehilangan kesadarannya.

Beomgyu tertawa miris sesaat.

Ini semua terjadi hanya karena cinta.

Memang benar, cinta selain membuat buta juga bisa membuat orang gila secara perlahan. Apakah cinta semenyeramkan itu?

Beomgyu pun tak bisa menahannya lagi. Rasa sakit yang menjalar diseluruh tubuhnya membuat ia ingin segera menutup matanya.

"T-tae.."

Dan pandangannya pun perlahan menggelap.

Hey, You! [TAEGYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang