19.

1.5K 255 57
                                    

Dan Taehyun menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.


















































































"Belum pah, Taehyun belum tau gimana keadaan Beomgyu sekarang" ucap Taehyun dengan nada lirih.

Taehyung yang mendengar nada bicara Taehyun seperti itu sontak hatinya merasa tercubit. Ia lalu duduk dibangku yang ada disamping Taehyun. Tangan kekarnya lalu mengusap punggung yang lebih muda secara perlahan.

"Kamu jangan kayak gini dong. Papa yakin Beomgyu bakal baik-baik aja. Beomgyu itu orang yang kuat persis kayak mamanya. Jadi kamu jangan terlalu khawatir kayak gini, hm?"

Taehyung berujar untuk dapat menenangkan pemuda yang ada disampingnya ini, namun jauh dilubuk hatinya Taehyung juga merasakan hal yang sama seperti Taehyun. Ia juga takut jika Beomgyu akan meninggalkannya sama seperti sang istri.

Taehyun menatap calon mertuanya dalam lalu tangan kirinya yang sempat mengganggur beralih untuk ikut merangkul bahu yang lebih tua.

"Iya pah, makasih" ucap Taehyun masih dengan suara lirihnya.

Taehyung nampak berdecak kesal lalu dengan keras menggampar bahu Taehyun.

Bugh!

"KAMU LAKI BUKAN SIH!?"

Taehyun terjengkit kaget kala tangan kekar Taehyung memukul bahunya keras. Taehyun meringis menahan rasa perih dan sakit disekitaran bahunya, Ia berharap agar tulang punggungnya tidak remuk setelah ini. Beberapa saat kemudian Taehyun pun menjawab teriakan Taehyung.

"I-IYA PAH, TAEHYUN L-LAKI!"

Dan berakhir mereka berdua menjadi tontonan orang-orang yang tengah berlalu lalang disana.























































Plak!

Satu tamparan keras mendarat dengan apik dipipi kiri Chaeryoung.

"Kamu ini anak yang nggak tau diuntung ya!? Ayah susah-susah kerja banting tulang buat menuhin semua kebutuhan kamu, tapi apa? Kelakuan kamu malah kayak gini dibelakang orang tuamu!"

Chaeryoung hanya menatap pria paruh baya yang ada dihadapannya dengan raut wajah datar. Bahkan Ia tak meringis kesakitan sedikitpun disaat satu tamparan telak ia dapatkan pada pipinya. Sebab Ia, sudah terbiasa.

"Karna ulah bodohmu itu ayah jadi kehilangan peluang besar buat kerja sama dengan Taehyung! Kamu tahu berapa kerugian yang ayah dapat karna ulah bodohmu itu?!"

Diam, Chaeryoung tetap tidak berniat untuk menjawab.

"Arghh, mulai besok kemasin barang barang kamu semua! Ayah bakal kirim kamu kerumah sepupumu yang ada di London! Ayah udah nggak kuat ngurusin tingkah kekanak kanakanmu itu"

Setelah berujar demikian pria berkaca mata itupun langsung melenggang pergi dari hadapan sang anak.

Chaeryoung tetap berdiri mematung ditempatnya. Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun saat ini. Ia menatap kosong kearah depan sana. Tak lama kemudian Ia tertawa dengan kencang bak orang kesetanan. Ia menarik kuat rambutnya lalu tubuhnya merosot perlahan kelantai, masih dengan tawa yang menyertainya.

Sesaat kemudian tangisannya pecah begitu saja, Ia memukuli kepalanya secara brutal. Sesekali Ia menarik kuat rambutnya hingga helai demi helai rontok ditangannya. Napasnya pun tercekat karna isakan. Begitu pula dengan airmata yang terus mengalir dengan deras dari pelupuk matanya. Tak ada yang tahu bagaimana rasa sakit yang telah Ia hadapi selama ini.




Benar kata Taehyun, Chaeryoung sepertinya sudah mulai gila saat ini.








































































Masih terduduk dibangku rumah sakit. Taehyun dan Taehyung masih setia untuk menunggu sang dokter keluar memberikan kabar. Untaian doa terus menerus mereka panjatkan pada Tuhan untuk Beomgyu nya.

Tak lama kemudian sang dokter nampak keluar dari ruangan. Sama seperti sebelumnya, wajah lelah kentara terlihat pada sang dokter.

Taehyung beranjak dari duduknya dengan secepat kilat, lalu bersiap ingin menanyakan keadaan Beomgyu namun Taehyun mendahuluinya terlebih dahulu. Takut kejadian yang lalu terulang lagi.

"Gimana dok? Beomgyu baik baik aja kan??"

Taehyung nampak mendelik tak suka kearah Taehyun, padahal Ia ingin lebih dulu menanyakannya pada sang dokter. Tak berselang lama atensinya pun kembali teralih pada pria berjas putih yang ada dihadapannya.

Sang dokter nampak menyunggingkan senyuman hangatnya lalu berujar, "Beomgyu benar-benar manusia yang kuat. Dia berhasil mendapatkan detak jantungnya kembali. Kondisi Beomgyu juga sekarang nampak lebih membaik. Saya bisa memperkirakan Beomgyu bisa sadar dalam waktu dekat ini. Sungguh ini semua memang sebuah keajaiban dari Tuhan."

Sontak dua oknum Tae itu saling berpelukan. Disertai dengan loncatan loncatan kecilnya, seperti anak kecil. Airmata kebahagiaan pun tak bisa mereka berdua bendung lagi.

Beberapa saat kemudian mereka berdua pun tersadar dengan tingkah konyol yang telah mereka perbuat, dua oknum Tae itupun dengan cepat segera melepas masing-masing pelukannya lalu saling membuang muka.

Dokter, perawat, bahkan orang-orang yang sedang berlalu lalang disana pun saling melempar tawa geli melihat tingkah menggemaskan mereka berdua.
































































































Kayaknya mulai sekarang aku bakalan Slow Uptade..

Hey, You! [TAEGYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang