part 9

3.6K 317 5
                                    

“ngapain?” tanya satria saat melihat kayla ikut masuk ke dalam kamarnya.
Kayla hanya diam dan terus melanjutkan langkahnya, sedangkan satria hanya menghela nafasnya dan membiarkan adiknya itu masuk ke dalam kamarnya.

“kenapa?” tanya satria lalu duduk di samping kayla yang tengah rebahan sambil menutupi wajahnya dengan guling.

Kayla hanya diam dan menggelengkan kepalanya.

“cerita sama abang” ucap satria berusaha menjauhkan guling itu yang tengah menutupi wajah kayla.

“hiks a-aku sebenernya sakit hati denger omongan mereka semua” ucap kayla sesegan.

Jujur satria juga sebenarnya sakit hati mendengar perkataan semua murid yang mengatai papa nya itu, ia sakit hati ngeliat kayla di jambak, di sakitin sama rahel tadi, terlebih mereka semua tak ada yang memisahkan atau mendukung adiknya itu, ia sakit hati ngeliat dan ngedenger langsung bu andin yang memojokkan dan menyalahkan kayla gitu saja. Entahlah hari ini ia  sudah berapa kali menahan sakit hatinya itu.

“hiks hiks kenapasi mulut mereka jahat jahat banget sama aku” bentak kayla menatap wajah sang abang yang juga tengah menatap kayla teduh.

“ssttt tenang” ucap satria menarik kayla ke dalam pelukannya.

“hiks hati aku sakit banget a-abang” ucap kayla lirih mencengkram seragam satria.

Satria hanya diam dan mengelus punggung kayla, ia tak tau harus bagaimana, suasana hatinya juga sedang tidak baik baik aja.

“lagian papa juga engga mungkin ngelakuin itu kan bang” ucap kayla lirih dan langsung di angguki oleh satria.

“aku cape, aku mau bobo” bisik kayla sebelum benar benar menutup matanya.

Satria yang merasa nafas adiknya itu sudah teratur, langsung membenarkan posisinya agar kayla nyaman.

“semua bakal baik baik aja key” ucap satria dan mengecup dahi kayla, setelah itu barulah satria bangkit untuk membersihkan tubuhnya.

Cukup lama kayla tidur di kamar satria, sampai akhirnya ia terbangun ketika merasa ada yang menciumi dirinya dan itu membuat kayla merasa terganggu.

“nghhh” lenguh kayla sambil meregangkan tubuhnya.

“bangun udah sore”

Kayla membuka matanya pelan, ia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya penglihatannya.

“bang varo ko ada di sini?” tanya kayla serak, ia kaget ketika melihat varo ada di rumahnya dengan pakaian kantornya yang masih lengkap.

“abis nangis ya?” tanya varo balik mengusap lembut mata kayla yang bengkak.

“peluk” ucap kayla merentangkan tangannya.

Varo terkekeh dan langsung memeluk kayla.

“bau acem” ucap varo membuat kayla kesal.

“mandi gih, abang tunggu di bawah” ucap varo melepaskan peluaknnya dan mengecup dahi kayla.

“abang tau?” tanya kayla hati hati.
Varo tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Twins Boy 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang