Chapter 16: Dia pergi

6K 636 143
                                    

WARNING! BANYAK TYPO BERTEBARAN! DAN MAAF KALAU ALURNYA KECEPATAN YAK!
HAPPY READING 💚💚

❤️❤️❤️

Jaemin terus tersenyum. Mengabaikan raut cemberut sosok yang sedang mengemudi disampingnya. Pria tampan itu menghelakan nafas berat berulang kali. Karena insiden waktu itu, dapurnya cukup berantakan dan akhirnya Jeno memilih kembali ke mansion. Mau tidak mau Jeno harus melakukan renovasi pada Villa nya karena sungguh dapur itu nyaris terbakar.

"Kau senang kita kembali? Waktu berdua kita tidaklah cukup kau tau?"

Jaemin mendengus. Ia memilih memandang keluar jendela dan menikmati hembusan angin yang ia dapatkan dari membuka jendela.

"Itu salahmu, kau yang memulai."

Jeno merintih. Benar, itu memang kesalahannya. Mengusik Jaemin yang sedang memasak. Pria manisnya itu nampak kesal bukan main.

"Apa kau marah?"

"Ya! aku marah! Aku bahkan belum sempat menikmati keindahan pantai ituu!! huhuuw." Jaemin mendramatis di dalam mobil. Ia mengerucutkan bibir dan memilih tak menghadap Jeno sama sekali.

"Aku berjanji lain kali kita akan kembali."

"Tidak mau!"

Jeno berpaling untuk memandang jengah wajah cemberut Jaemin yang semakin menjadi.

"Hei, siapa yang membakar dapurku?"

"KAU!"

Jeno tertegun. Matanya mengerjab berulang kali dan menatap Jaemin dengan sorot tak percaya. Sesekali memandang lurus kedepan untuk menjaga keamanan perjalanan mereka.

"A-aku?" Jeno menggunakan tangannya yang lain untuk menunjuk diri sendiri. Iya, kemang benar. Sudahlah, Jeno lelah. Berdebat dengan Jaemin hanya akan semakin membuat mood pria manis itu memburuk. "Ya, aku."

Jaemin melirik. Mencuri pandang ke arah Jeno yang kini diam tak bergeming. Memandang lurus kedepan tanpa ingin buka bicara lagi.

"kau harus berjanji akan membawaku kembali lagi dan juga kau harus berjanji tidak akan ada masalah apapun yang akan membuat moodku memburuk, mengerti?" Jeno tersenyum lebar, diraihnya tangan Jaemin untuk dikecup.

"Kau yang terbaik sayang."

"Cih, aku tidak percaya telah menjadi kekasih bos ku sendiri."

"Hahaha, tidak lama lagi kau akan menjadi pasangan hidupku."

Jaemin shock. "Apa?! Tidak lama lagi?!"

Jeno tertawa. Jaemin tertegun dengan sepasang netra yang menyiratkan keterkaguman. Bahkan jika dilihat dari samping, Jeno sungguh terlihat begitu menawan dan luar biasa tampan. Jaemin menggigit bibir bawahnya sendiri dan wajahnya memerah padam, secara tak sengaja sepasang netranya memandang bibir yang membuat masalah beberapa waktu yang lalu.

"Kau tidak mau menjadi pasangan hidupku? Meskipun kau tidak mencintaiku, aku akan menyuapimu dengan banyak harta sampai kau mencintaiku."

"Sialan, aku ingin sekali menendangmu keluar dari mobil ini!" Jeno tertawa geli. Menggoda Jaemin sungguh hal yang menarik. Jaemin sendiri ikut tertawa.

"Tapi bagaimana jika kau yang tidak mencintaiku?" Jeno berdecak. Ia menatap Jaemin dengan sorot kesal.

"Pertanyaan konyol macam apa itu?"

Jaemin menyipitkan kedua matanya. Memandang Jeno yang masih fokus menyetir. Tangannya yang di genggam meremas pelan tangan lainnya. Mengalihkan atensi pria tampan itu untuk memandangnya.

My Beloved Boss [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang