Chapter 12: Pergi

5.7K 682 106
                                    

Seperti biasa yaa 🥰🥰 kalau ada typo nama atau yang lain-lain silahkan komentar aja yaa. Terima Kasih🥰🥰🥰

Happy Reading

❤️❤️❤️

Sinar mentari perlahan masuk menembus tirai putih yang menutup jendelanya. Jaemin menggeliat kecil dan mulai membuka kelopak matanya. Pria manis itu terbangun dengan kepala yang berdenyut sakit.

Kedua bola matanya memandang ke sekitar dan terkejut ketika melihat dirinya tidur di atas ranjangnya sendiri sedang Lucas masih terbaring di lantai.

Jaemin mengingat bahwa semalam Jeno pun ikut bergabung bersama mereka dan menawarkan minuman. Setelah itu Jaemin tidak bisa mengingat apapun lagi. Dan saat ini Jaemin juga tidak melihat sosok Jeno sama sekali, mungkin pria itu kembali ke mansionnya lagi semalam.

"Astaga, kepalaku sakit sekali." Pria manis itu mulai menepi untuk menapakan kembali kakinya ke lantai. Berusaha berdiri tegap meskipun langkahnya cukup sempoyongan. Berjalan memasuki kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya disana.

"Jaem!"

Ia yang berada di dalam kamar mandi langsung menoleh kearah pintu. Pria manis itu berusaha kembali berdiri tegap dan mendekati pintu masuk.

"Eoh, Asisten kim."

"Apa Tuan lucas sudah bangun?"

"Umm, belum."  Jaemin sedikit menyipitkan mata dan menoleh ke arah lucas yang tidur dengan tidak elit di lantai.

"Tuan Lee itu sungguh benar-benar tidak tau  kata peduli." Asisten dari sang boss itu hanya menggelengkan kepala dan berdecak berulang kali.

"Kenapa?"

"Lihat saja bagaimana Tuan Lucas tidur." Jaemin ingin tertawa tapi kepalanya mengalahkan rasa geli yang menggelitik dirinya untuk tertawa.

"Jaem." Merasa dipanggil ia pun beralih kembali menatap asisten Kim dengan wajah lesu. "Segeralah bersiap. Anda harus bekerja. Biarkan saya yang mengurus Tuan lucas. Pesawatnya akan terbang siang ini."

"Kalau begitu biarkan aku membantu." Tuan Kim tidak tersenyum sama sekali. Raut wajahnya terlihat lebih serius. "Bersiaplah Jaem."

Jaemin tak bergeming di tempat. Sepasang matanya memandang lurus ke arah Tuan Kim yang berpaling tanpa meninggalkan senyuman.

"Ya." Menjawab dengan sangat pelan hingga hanya ia sendiri yang bisa mendengar, Jaemin berpaling ke lemari dan mengambil pakaiannya untuk dibawa masuk ke kamar mandi.

❤️❤️❤️

Jaemin masih memikirkan tawaran Lucas semalam. Ada suatu keinginan dari dirinya untuk pergi. Mengingat kehidupannya disini hanya berputar di jalan yang sama berulang kali.

Hutangnya terus menumpuk dan tidak kunjung selesai. Terlebih lagi, Jeno terus mengancamnya perihal hutang.

Jaemin hanya bingung. Antara ingin tetap bertahan atau memilih pergi. Sebenarnya ia cukup tergiur dengan tawaran Lucas padanya. Menjadi sekretaris memang lebih baik dari pada menjadi seorang maid. Mungkin setelah itu ayah dan ibunya tidak akan memandangnya remeh lagi.

My Beloved Boss [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang