Chapter 3: Masalah [1]

8.2K 922 148
                                    



🌺🌺🌺

Jaemin perlu menyesuaikan diri, benar bukan?

Bukan hal yang sulit bagi Jaemin untuk bekerja, ia paham terlalu cepat walau dalam sekali penjelasan.

Tapi yang sulit adalah menyesuaikan keadaan. Jaemin benar-benar tak habis pikir tempat macam apa yang ia tempati sekarang. Surga yang diiringi neraka. Malam hari adalah surganya para maid, dan Jaemin mengakui itu. Namun siang hari adalah neraka para maid, karena bos dengan kulit pucat itu masih membuka mata.

Ditambah aturan-aturan aneh yang membuat kening Jaemin harus mengernyit tak paham. Wajah bingungnya menjadi sebab teman-teman maidnya menepuk jidat sendiri dan berakhir berkata dengan nada lelah.

"Ikuti saja, Na Jaemin. Kau akan terbiasa nantinya."

Bagaimana dia ingin terbiasa jika peraturan aneh juga menyebalkan di tetapkan di tempat ini.

Rasa lelah jelas menjalar keseluruh persendian nya setiap malam. Tak ayal dia selalu bangun sedikit terlambat dari yang lainnya.

Beruntung Renjun selalu mengunjungi kamarnya untuk membangunkannya, meskipun dia tetap terlambat beberapa menit setidaknya itu lebih baik ketimbang harus terlambat yang lebih parah dari ini.

"Jaemin-ah, kau tidak mandi?" Bisik Renjun sembari melirik Jaemin yang keadaannya jauh dari kata rapi.

"Bagaimana bisa aku mandi, jika mendadak Tuan Lee memerintahkan anak buahnya berkumpul semua di aula?"

Renjun tertawa kecil menatap wajah cemberut pria yang memiliki tinggi  lebih darinya tersebut. Salah satu tangannya tergerak untuk menepuk-nepuk punggung Jaemin.

Hingga tak lama sosok dengan jabatan tertinggi tersebut muncul di hadapan mereka. Sorot tegas dan wajah dingin yang selalu menjadi ekspresi pria bermarga Lee tersebut.

Jaemin sendiri sebenarnya jengah dengan wajah datar majikannya, namun apalah daya jika dia berkomentar sudah pasti hidupnya akan semakin sulit di negeri gingseng ini.

Kepala pelayan nampak mengambil alih suatu hal yang akan diumumkan hari ini. Jaemin hanya diam dan menunggu apa yang akan di katakan.

Sesekali iris matanya mengarah pada sosok pria bertubuh kekar yang tengah bersender di salah satu tiang. Memperhatikan dengan intens para pekerja nya satu persatu, lalu tatapan itu berhenti di kerumunan para pelayan wanita.

Dan hari itu juga, mereka di berikan tugas yang terlampau banyak. Bahkan pekerjaan para maid wanita yang belum terselesaikan mau tak mau harus mereka selesai saat itu juga. Tapi untuk sejenak terkadang Jaemin memilih untuk masa bodoh dengan peraturan yang sang majikan tetapkan dengan fokus akan tujuannya dikirim kemari oleh sang ayah.

"Eomma, appa lihatlah Jaemin akan kembali ke Jepang sebagai pria yang sukses." Mendrama memang, ketua pelayan saja merasa keadaan lebih lucu ketika Jaemin hadir dan terus melakukan tingkah-tingkah yang tidak terduga.

Setidaknya bisa menjadi penghibur di antara pekerjaan yang terlalu banyak menumpuk.

Bisa Jaemin simpulkan bahwa majikannya adalah tipe orang cerewet dan banyak maunya, walau dengan tampang sok dingin -bagi Jaemin- dan wajah yang selalu di elu-elukan tampan oleh para maid wanita -tapi bagi Jaemin biasa saja- ia terus memberikan perintah yang memiliki berbagai macam kerumitan memusingkan.

Setiap malam Jaemin selalu berbicara dengan Haechan melalui ponsel, ketika itu Jaemin mengungkapkan segala pendapatnya tentang Lee Jeno pada sahabatnya, Lee Donghyuck. Yang jelas juga adalah teman dekatnya Jeno.

My Beloved Boss [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang