Chapter 10: Tidak terduga

6.2K 727 184
                                    

[Warning! TYPO bertebaran ❤️
Seperti biasa, jika ada typo silahkan beritau. Akan diganti ketika aku punya waktu 🥰.
Terima kasih dan Happy Reading ❤️

❤️❤️❤️

Jeno masih diam tak bergeming. Berusaha mencerna apa yang tengah terjadi secara perlahan. Bibir nya kini tengah bertempelan dengan bibir yang lain.

Tidak ada pergerakan lain. Hanya menempel tanpa saling pergerakan sama sekali. Jeno menjauhkan wajahnya dan memisahkan bibir mereka meskipun ada rasa tidak rela di dalam dirinya.

Sepasang obsidiannya memandang lekat wajah cantik maidnya yang kini masih memejamkan mata dengan erat.

Terlihat takut untuk membuka mata dan menatap dirinya saat ini. Jeno semakin menjauhkan wajahnya dan meraih tangan Jaemin untuk di genggam.

"Jangan dilihat." Jaemin berbisik. Namun matanya masih terpejam. Tangannya yang terbebas kini meremat kemeja Jeno dengan erat.

"Kumohon jangan lihat kebelakang." Jeno tersenyum. Jaemin membuka matanya secara perlahan dan berhati-hati. Hingga akhirnya sepasang bola mata itu saling bertemu.

"Jangan dilihat." Bisik Jaemin dengan teramat pelan. Mengundang senyuman Jeno semakin melebar. Pria manis itu berada sangat dekat dengannya.

"Kenapa hmm?"

Jaemin mengintip dari balik tubuh Jeno. "Tidak apa." Jawab Jaemin setelah itu. Pria manis itu tersenyum kikuk dan kini beralih memandang sang dominan. Xiyeon nampaknya tidak sanggup melihat adegan itu hingga memilih pergi bersama pria yang tadi bersamanya.

"Sekarang kau boleh melihat kebelakang." Jaemin memaksa Jeno untuk menoleh kebelakang, sedang ia memilih pergi menjauh meninggalkan Jeno dengan wajah yang memerah padam.

"Tidak ada apapun." Jeno kembali memandang ke tempat Jaemin berada sebelumnya. Tapi keberadaan sosok mungil itu nihil. Jeno harus menemukan sosok Jaemin telah berada sangat jauh darinya.

❤️❤️❤️

Manik mata Jeno tak lepas sedikitpun dari punggung sempit Jaemin. Maidnya itu sungguh pintar dalam melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu.

Jeno sudah cemas setengah mati. Takut akan ada pria jahil yang menghampirinya dan menggoda Jaemin, atau lebih parah lagi adalah menipunya. Jeno akui sebenarnya Jaemin terlalu cantik hingga bisa jadi menggunggah pria lain untuk memilikinya.

Walau sebenarnya, Jaemin mungkin tidak akan mudah didekati seperti itu. Karena Jeno sendiri sudah merasakan amukan Jaemin yang tidak main-main.

Jaemin  itu luar biasa mengerikan. Paras cantiknya menipu.

"Kau ingin diculik? Bukankah beberapa waktu yang lalu kau mengatakan tidak ingin diculik paman-paman jahat berdompet tebal?"

Jeno berhasil menyusul Jaemin dan langsung mencengkram lengan mulus itu, hingga membuat si empu meringis.

Dan Jaemin tidak menjawab apapun. Meski pola tingkahnya seperti ingin melepaskan diri lagi.

"Apa setelah menciumku kau kehilangan keahlian berbicara mu? Apa perlu ku cium lagi agar kembali?" Jaemin mengerjab dan langsung menggeleng ribut. Bibirnya ia kulum ke dalam hingga membentuk garis tipis.

"Bicara atau ku cium! Aku tidak akan segan menciummu di tengah keramaian seperti ini. Aku tidak akan rugi, setelah ini banyak stasiun televisi yang memberitakan bahwa aku telah menemukan wanita lain setelah mengalami patah hati."

"Kau gila!"

Jeno tersenyum senang. Dan menarik Jaemin mendekat. Tidak membiarkan ada celah sedikitpun diantara bahu mereka yang saling bergesekan.

My Beloved Boss [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang