Chapter 9 : Kencan?

6.8K 758 177
                                    

[Typo Bertebaran]
Jika ada kesalahan penulisan Nama tolong dikomentar saja yaa 🥰. Ini merupakan remake dari ceritaku yang lain. 🥰
Warning! Untuk chapter ini mengandung unsur glukosa yang berlebihan. Wkwkwk
Terima kasih dan Happy Reading ❤️.

Hari Pertama.

Dor dor dor.

Dug dug dug.

"Yaa! Mesum! Bangun!" Jaemin sudah membuat keributan di pagi hari. Menggedor pintu dengan tangan terkepal dan entah kenapa kakinya juga harus ikut andil dalam membuat bunyi keras di pintu kamar Jeno.

Tuan Lee, alias ayah Jeno sudah bangun sedari tadi. Berpapasan dengan Jaemin yang menaiki tangga dengan semangat menuju pintu kamar anaknya.

Beliau memilih menginap sejenak untuk melihat perkembangan kencan yang dia rencanakan untuk sang anak. Dan Jaemin memang sungguh luar biasa, dibawah sana pria paruh baya itu nyaris tersedak kopi karena keributan yang dia buat. Namun tetap saja gurat kagum terpatri disana.

"Aku benar-benar tidak salah memilih."

Kembali kepada Jaemin yang masih membuat keributan. Tidak kunjung menyerah hingga pria yang bersemayam di dalam kamar mau menampakan wajahnya.

Cklek.

Jaemin nyaris jatuh ke depan dan menubruk tubuh kekar majikannya karena sang pemilik kamar membuka pintu secara mendadak.

"Ck, kenapa kau ribut sekali?!"

Jaemin mengerucutkan bibir dan menatap Jeno dengan tatapan sengit. "Kau punya agenda hari ini, Tuan Lee." Jaemjn langsung masuk meski tidak disuruh sama sekali. Jeno mengusak helaian rambutnya yang semakin berantakan.

"Agenda apa? Aku lupa."

Pria itu memejamkan mata dan nyaris akan tidur lagi di atas ranjang empuknya, andai Jaemin tidak menarik nya untuk menjauhi kawasan ternyamannya.

"Dasar pikun!"

"Aaahh! Biarkan aku tidur! 10 menit saja!"

"Tidak! Tidak! Lelaki itu harus tepat waktu! Kau tidak mungkin membuat seorang wanita menunggu kan?"

"Jika begitu, kenapa tidak kau saja yang menemuinya?!"

Jaemin terdiam sejenak. Tapi otaknya tengah memilah suatu cara.

"Kau tidak ingin menemuinya kan? Mari temani aku untuk mengatakan pada ayahmu bahwa kau tidak bersedia." Jaemin mengulurkan tangan untuk digapai oleh Jeno. Pria pucat yang masih mengantuk itu memandang tangan Jaemin dengan mata menyipit. Tapi pada akhirnya tetap meraih tangan itu.

Tuan Lee melihat Jaemin dan Jeno kini berjalan tak jauh dari posisinya berada. Putranya terlihat masih mengantuk di samping Jaemin.

"Dimana ayahku?"

"Dia sedang bersantai di luar." Jaemin tersenyum setelah mengatakan itu. Di sentuhnya lengan Jeno dengan kedua tangan agar menahan pria tampan itu tetap berdiri. Jaemin menoleh sejenak ke arah pria yang merupakan ayah Jeno, meminta izin untuk melakukan sesuatu pada anaknya.

Tuan Lee mengangguk dengan senyuman hangat. Jaemin tersenyum girang dan membawa Jeno keluar. Keduanya berjalan ke tepi kolam renang. Jaemin langsung melepaskan tangan Jeno dan mendorong pria itu masuk kedalam kolam renang yang dingin.

Secepat mungkin pria manis itu berlari terbirit-birit untuk kembali naik ke lantai dua, masuk ke kamar Jeno untuk mencari pakaian yang akan pria itu gunakan.

"NA JAEMIN!"

Sedang ayah Jeno tertawa geli melihat anaknya yang kini menggeram marah pada sosok mungil yang sudah menghilang dengan cepat.

My Beloved Boss [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang