double happiness

23 5 0
                                    

Renjun mengetuk-ngetukan kakinya di lantai, ia tengah berfikir keras mencari alasan yang tepat pada manajer nya.

"Renjun"panggil manajer hyung yg sudah bosan menunggu.

"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan"lanjutnya.

Renjun mengangkat kepalanya, "Aku ingin mengembalikan novel ini"tunjuknya pada novel dimeja itu.

Dahi manajer nya mengerut tak mengerti, hanya itu? Kenapa bocah ini terlihat ragu?

"Hanya itu? Baiklah aku akan menghubungi perempuan itu untuk mengembalikan novel ini"

"Tapi hyung-nim, aku ingin mengembalikan nya sendiri, bisakah?"kata renjun ragu.

Manajernya terlihat berfikir sejenak, lalu mengangguk pelan, "Baiklah, dengan syarat kau tidak boleh pergi sendiri, aku akan menyuruh staff ikut dengan mu"

Renjun sontak menggeleng, "Tidak usah hyung-nim, aku bisa menjaga diri, kemarin juga aku pergi sendiri dan baik-baik saja kan? Jadi tidak perlu berlebihan."

Manajer nya berdecak kesal, ia takut terjadi sesuatu terhadap artis nya, apalagi renjun sedang ramai diperbincangkan karna ada seorang sasaeng yg mengancamnya di Twitter.

"Setidaknya jangan pergi sendirian renjun-ah"putusnya walaupun hatinya berkata lain.

Mengangguk, renjun tersenyum senang,
"Emm, bagaimana kalau aku ajak Jaemin? Tenang saja, dia bisa diandalkan"

Manajernya malah terlihat semakin cemas, jaemin juga? Astaga, keduanya adalah artis nya, bagaimana dia tidak cemas jika dua idol grup ini pergi sendiri tanpa penjagaan staff?

"Kau malah membuat aku semakin cemas Huang renjun"

Renjun menepuk pundak nya santai, "Tidak ada yg perlu dicemaskan, kami sudah besar. Kami bisa jaga diri, hyung-nim."

***

"Naaaa Jaeeemiiiinn!!"

Jaemin melirik renjun bingung, ia melepas earphone nya lalu bangun dari baringnya.

"Wae?"

Renjun duduk di samping jaemin dengan senyuman merekah, "Jaemin-ahh, perempuan yang kau sukai itu berhijab, bukan?"

Jaemin mengedarkan pandangannya, lalu mengangguk ragu, "iy-iya, memang nya kenapa?"

"Sama, perempuan yang ku sukai juga"

Mata jaemin hampir keluar saat itu juga, apa mereka menyukai wanita yang sama?

"Renjun-ahh, jangan bilang kalau gadis yg kita sukai itu sama"kata jaemin menatap nya nyalang.

Renjun terkekeh, ia menepuk pundak jaemin beberapa kali, "Apa kau mau memastikannya? Jika iya kau harus ikut aku menemui gadis itu besok. Tenang saja, aku sudah mendapatkan izin dari hyung-nim"

Dengan cepat jaemin mengangguk setuju, ia menjabat tangan renjun dengan pasti.

"Jika benar sama, maka kau harus mengalah sebagai hyung yg baik"ucapnya.

Renjun menggeleng, "Yak! Mana bisa seperti itu! Lagipula aku sudah tau nama gadis itu, apa kau tau?!"

"Aku tau! Bahkan dengan langkah kakinya saja aku bisa mengenalinya"ucap jaemin tak mau kalah, tentu saja dengan mengarang.

"Aku tidak percaya! Ayo buktikan besok!"

***

Dua pria itu tengah duduk ditaman berhadapan dengan kursi kosong, mereka memakai hoodie gelap, masker hitam dan jangan lupa topi yang menutupi wajah mereka.

We're dreamiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang