Selamat berhalu!
***
"YOONGI-YAA! BISA KAU TOLONG AKU?"
Menghela nafasnya, pria bermarga Min itu bangkit dari duduknya menuju dapur.
"Apa?"
Kim seokjin, pria itu menunjuk kearah kulkas, "Tolong ambilkan telur, bombay, daun bawang, kecap asin di rak atas, dan... Ahh! Bawang putih! Astaga bagaimana bisa aku lupa"cerocosnya.
Suga membuka kulkas dengan malas. Dan apa yang dia temukan?
Tidak ada.
"Hyung! Di kulkas tidak ada apapun"keluhnya.
Jin menepuk keningnya, ia lupa belum belanja lagi sejak party kecil-kecilan yang mereka adakan semalam. Lebih tepatnya acara makan-makan.
"Bisakah kau ke supermarket? Aku tidak tega membangunkan yang lain"ujar jin.
Suga menyipitkan matanya, "Ini sudah siang hyung, wajar jika mereka harus bangun"
"Ahh sudahlah, akan memakan waktu lama jika harus membangunkan mereka terlebih dahulu."jawab jin beranjak mengambil kertas notes diatas kulkas lalu menulis sesuatu disana.
Setelah selesai ia merobek kertas itu lalu menyodorkan nya pada Suga.
"Hanya beberapa barang ini yang harus dibeli, keperluan bulanan nanti saja aku dan namjoon yang membelinya"
Melihat suga yang mengambil kertas itu sambil menguap akhirnya ia menepuk pundak suga, "Jangan malas, kau harus terkena cahaya matahari walau sebentar" ucapnya menaik turunkan alisnya menggoda.
"Haishh, baiklah"
***
Mobil suga berhenti tepat didepan minimarket yang biasa ia datangi, karna ia takut ada sasaeng jika ke minimarket dekat dorm.
Turun dari mobilnya ia mengambil notes yg diberi seokjin sambil berjalan untuk memastikan barang apa saja yg harus ia beli nanti.
Brukk
"Ahh!! Panas!! Panas!! Panas!!"
Ia mengibaskan lengannya yg terkena kuah ramyeon orang yang menabraknya. Walaupun tertutup jaket tapi panasnya lumayan terasa.
Perempuan itu dengan panik mencari tisu di tasnya lalu mengelap tangan suga dengan tergesa.
"Astaghfirullah, mianhae, jongmal mianhae"
Merasa tak asing dengan suaranya suga mendongak melihat wajah wanita itu. Benar dugaannya, perempuan itu adalah gadis berhijab yang pernah ia belikan susu peninggi badan. Dia sampai terkekeh dibalik maskernya mengingat hal itu.
"Ahjussi? Kau baik-baik saja? Aku benar-benar minta maaf"ucap gadis itu bersungguh sungguh, bisa dilihat dari wajah paniknya.
Suga mengangguk, "Ahh, aku baik-baik saja"
"Benarkah? Apa tanganmu tidak terbakar? Sungguh aku tidak sengaja"
Suga menggeleng pelan, ia menatap ramyeon yang tumpah dibawah mereka, harusnya gadis ini kesal karna ramyeon yg baru diseduhnya tumpah tapi kenapa malah mengkhawatirkan lengannya yg tertutup jaket?
"Sudahlah aku baik-baik saja"
Seakan mengingat sesuatu, gadis itu menatapnya intens, "Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"
"Hm? Apa kau minum susu peninggi badan itu? Sepertinya tinggi badanmu tetap sama"ucapnya menarik senyum miring yg tertutup masker.
Sella, gadis itu mendatarkan wajahnya, rasanya ingin sekali ia tarik semua ucapannya tadi yang sangat mengkhawatirkan ahjussi menyebalkan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're dreamies
General FictionKisah indahnya hidup dan berkuliah di Seoul National University, Korea Selatan. Kuliah gratis tanpa beban biaya namun penuh dengan beban hidup karena perbedaan budaya. Life goes On, Let's live On. This is Our Dreams, And I hope it's gonna be come tr...