Pria Aneh

38 5 15
                                        

→★←


***

"La! Masak gih"

Sella menghela nafasnya malas, hanya dia yang mahir dalam memasak disini, octa juga sebenarnya bisa namun hanya dalam beberapa masakan saja berbeda dengan zahra yang membedakan bumbu saja harus searching ke google.

"Ta! Bantuin gue masak"ajak sella menarik lengan octa hingga berdiri walau masih memejamkan matanya.

"Kenapa ngga ngajak gue aja La?"tanya zahra bingung.

Sella menoleh lalu tersenyum manis "Nanti yang ada masakan gue acak-acakan kalo sama lo. Udah lo bagian cuci piring aja"putusnya berbalik menuju dapur dengan octa

Zahra mengerucutkan bibirnya sebal, padahal ia ingin memasak bukan mencuci piring.

"Di Indo disuruh nyuci piring, dikorea juga nyuci piring. Lama-lama gue makan aja tu piring biar ga usah dicuci"

Sella membuka kulkas mencari bahan makanan yang ternyata...

Tidak ada.

Yaiyalah! Mereka tidak sempat belanja dari kemarin, karna mereka hanya memakan makanan yang dibawa dari Indonesia yaitu Indomie:')

Masa pagi ini Indomie lagi?

Sella menengok kearah octa yang sedang duduk dimeja makan sembari memejamkan matanya.

"Yaelah malah molor"

Haruskah ia yang berbelanja?

Mengambil tote bag nya akhirnya ia yang pergi ke minimarket terdekatnya. Zahra juga ikut, katanya ia ingin membeli permen mint sebagai cemilan dirumah.

Padahal ia juga bawa dari Indonesia. Entahlah, biarkan saja gadis itu melakukan apa yang ia mau.

Setibanya di sana mereka berpisah dilorong sayuran karna zahra yang langsung berbelok kearah kumpulan permen diujung toko.

"Tunggu gue, jangan ninggalin kea gebetan"pesannya kemudian berlalu.

Sella menghiraukannya, kemudian mengambil beberapa sayuran untuk kebutuhan seminggu ini. Lalu beralih pada bumbu instan yang ia perhatikan kehalalannya.

Ia mendongakkan kepalanya barulah ia menemukan bumbu instan berlabel halal. Berjinjit, bahkan melompat kecil sudah ia lakukan namun tinggi badannya tidak memadai.

Ia menoleh ke sekitarnya berusaha meminta bantuan namun sangat sepi, zahra? Entahlah dia dimana kalaupun ada juga tidak akan membantu karena tinggi badannya sama saja dengannya.

Berusaha kembali ia melompat lebih tinggi lagi dengan tangan kanan yang dijulurkan tinggi. Namun sayangnya...

Prakkk

Bukannya mendapatkan, ia malah merusaknya.

Beberapa bumbu dibawahnya berjatuhan dilantai. Untung saja tidak ada yg pecah ataupun bocor.

"Kenapa jadi sial gini sih"ia menggerutu pelan.

Sella berjongkok mengumpulkan bumbu itu panik lalu meletakkan pada tempat asalnya. Hampir selesai, hanya tinggal satu bungkus dilantai sampai saat sepasang kaki melangkah santai menginjak salah satu bumbu hingga isinya berceceran dilantai.

Crakk

"Anj-- Astaghfirullah"

Sella mendongak melihat pria bermasker hitam dan topi senada yang hanya menunduk memerhatikan wajah terkejutnya.

"Hey! Bantu aku! Apa kau tidak melihat ini ulah mu"omelnya yang hanya direspon kerutan kening pada wajah pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hey! Bantu aku! Apa kau tidak melihat ini ulah mu"omelnya yang hanya direspon kerutan kening pada wajah pria itu.

"Kau yang menjatuhkannya kan? Untuk apa aku membantu mu? Aku hanya berjalan apa salahnya?"jawabnya santai meninggalkan sella yang menggeram kesal ditempat.

"Gaada akhlak ye tu om-om"

Sella berdiri dengan bumbu instan ditangannya "Yak! Ahjusshi tua! Kau tidak punya rasa kemanusiaan ya?!"teriaknya kesal.

Sontak pria itu berbalik, melangkah pelan mendekati sella, bahkan terlalu dekat hingga gadis itu terpentok rak dibelakangnya.

"I-ini terlalu dekat ahjusshi--"

"Sebenarnya apa masalahmu?"potongnya menatap manik sella tajam.

"A-aku--"

Pria itu mengambil bumbu instan incaran sella dirak belakang gadis itu sendiri dengan santai bahkan ia tak perlu berjinjit seperti apa yang sella lakukan tadi.

Meletakkan bungkus itu ditangannya, pria itu pergi tanpa menoleh lagi membuat sella melongo menatap bumbu instan ditangannya.

"Kok dia bisa tau gue butuh ini?"gumamnya bingung. Bagaimana pria itu tau ia membutuhkan ini?

Matanya mengerjap cepat lalu merapikan segala kebutuhannya kembali. Sudahlah biarkan pria aneh itu dengan teka-teki nya.

Setelah semuanya lengkap ia menuju kasir dibuntuti zahra dibelakangnya.

"Bayarin aku ya bund"ujar zahra.

"Iye iye"

Ia meletakkan isi troli nya satu persatu, namun anehnya ada sebuah kotak susu peninggi badan muncul disana. Ia menoleh kebelakang melihat pria yang ia temui tadi tengah berdiri santai.

"Apa kau yang meletakkan ini?"tanyanya.

Pria bermasker itu menatapnya "Aku pikir kamu membutuhkannya"jawabnya santai lalu pergi keluar dengan sebotol minuman kopi ditangannya.

"Belom aja gue santet lo"

"Siapa La?"tanya zahra bingung

Sella bergidik acuh dengan tatapan yang belum terlepas dari punggung pria tadi "Makhluk astral, udahlah ayo pulang" ia pun berlalu meninggalkan zahra.

Zahra menatapnya aneh, sebenarnya ada apa dengan gadis ini?

"Sensian banget kamu moms"cibir zahra kesal kemudian mengekorinya keluar.

***

















#05122k20

Btw...

Happy birthday masa depan kuu💙

Happy Soobin Day!

Gpp ngucapin dilapak ini aja, yg Book soobin blm selesai ngetik awokawok😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gpp ngucapin dilapak ini aja, yg Book soobin blm selesai ngetik awokawok😭

Thanks for reading 👋

We're dreamiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang