"Sorry Yn, aku harus pergi."
"Tapi bagaimana dengan kita, Chan? Bagaimana denganku?"
"Aku tahu tapi maaf sekali, aku harus melakukannya. Kita akhiri disini saja ya?"
"Kau tega sekali padaku, hiks kau jahat, Park Chanyeol! Apa salahku padamu?!"
"Maaf Yn, semoga kau mendapatkan pria yang lebih baik dariku. Jagalah dirimu baik baik, aku mencintaimu."
...
Yn's POV
Park Chanyeol, dia kekasihku oh ralat mantan kekasihku. Sudah hampir 10 tahun kami tidak pernah bertemu atau berkomunikasi lagi. Tepat di anniversary kami yang ke 3 dulu, dia memutuskan untuk pindah ke Kanada, entah untuk apa, dia tidak pernah mengatakan alasannya.
Bagaimana perasaanku padanya? Jawabannya aku berusaha melupakannya. Untuk apa aku masih mengharapkannya? Dia saja membuang ku seenak hatinya saja seperti itu. Sudah cukup, aku tidak akan terbodohi oleh pria lagi.
"Yn ah! Astaga kau tidak mendengarkanku? Aku bercerita panjang lebar dan kau malah melamun?"
Lamunanku langsung buyar kala Seulgi berteriak keras, dia temanku di rumah sakit ini, aku menjadi seorang dokter jika kalian bertanya.
"Eoh? Kau bercerita apa?" Tanyaku.
"Kau ingin aku mengulangnya? Tidak terima kasih." Ketusnya lalu menyedot jus jeruk kegemarannya.
"Hehe maafkan aku, akhir akhir ini aku merasa lelah jadi aku banyak melamun." Elakku.
"Memangnya kau saja yang lelah? Aku juga lelah, sudah dua hari kita tidak pulang, pasien ini semakin lama semakin banyak."
"Mau bagaimana lagi? Sudah nasib kita sebagai dokter." Ujarku sembari menelungkup kan kepala ke atas meja.
"Kau masih belum menemukan kekasih eoh?" Tanyanya yang membuatku mengangkat kepalaku lagi.
"Kenapa bertanya?" Sengitku.
"Yak, umurmu hampir kepala tiga. Kau akan menjadi jomblo abadi begitu? Aku tahu kau sibuk tapi cobalah untuk melakukan kencan." Sarannya.
Aku berdecak, "Buang buang waktu saja, aku tidak mau menikah."
"Ck, kau gila ya? Bagaimana mungkin kau mengatakan itu eoh? Cobalah membuka hatimu lagi, jangan karena satu pria saja kau langsung menarik diri." Jelasnya.
"Ah sudahlah, lagipula aku sudah muak dengan pri-"
BRAKKK
Aku memutar bola mata malas, pasti dia lagi. Tidak bisakah dia membiarkanku tenang sehari saja? Menyebalkan rasanya diganggu setiap hari olehnya.
"Yak Byun Baekhyun! Tidak bisakah kau perlahan saja? Pintu itu sudah 3 kali diganti karena kau selalu mendobraknya!" Kesal Seulgi.
"Ya ya ya terserah. Yn ah, ayo kita harus ke lobby." Ajaknya.
"Untuk apa? Aku tidak ada waktu untuk menemanimu melakukan hal gila." Ketusku.
"Hal gila apa? Kau lupa hari ini kita harus menyambut bos baru eoh? Semua orang sudah berkumpul." Ujar Baekhyun yang membuatku maupun Seulgi membulatkan mata.
"Astaga aku lupa, ayo pergi!"
Yn's POV off
Ketiga dokter muda itu akhirnya ikut bergabung dengan para staff rumah sakit yang lainnya di lobby. Sudah banyak sekali yang berkumpul. Hari ini rumah sakit yang mereka pijaki ini akan berpindah tangan pada penerus baru jadi mereka akan melakukan penyambutan pada bos baru.
YOU ARE READING
EXO Imagine
FanfictionEXO x You Imagine you have a relationship with EXO members. [INDONESIA] Bahasa campur aduk sesuai mood.