Park Chanyeol

118 13 0
                                    

♥️Happy Chanyeol Day♥️

Kamu menarik selimut tebal bergambar rilakuma kepunyaanmu sampai sebatas leher. Sesekali kamu bersin dan berakhir hidungmu menjadi merah. Sudah dua hari ini kamu tumbang, suhu tubuhmu panas diatas rata rata.

Salahkan saja dirimu yang kemarin lusa bukannya ikut meneduh bersama orang orang dan malah memilih menerobos hujan tanpa payung.

Kamu biasanya bukan orang yang mudah sakit namun sepertinya akhir akhir ini sistem imun tubuhmu sedang turun sehingga kamu berakhir di atas tempat tidur. Udara diluar juga seolah mengkomporimu, sangat dingin dan tentulah hidungmu menjadi lebih sulit bernafas.

"Dingin banget sih, AC juga udah mati kok." Gerutumu sembari kembali menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhmu.

Kamu mencari posisi yang enak dengan bergerak kesana kemari. Sulit rasanya untuk sekedar berbaring dengan tenang karena hidungmu mampet. Saking kesalnya, kamu dengan terpaksa bangun dan duduk.

Dengan setengah menahan pusing, kamu berjalan menuju dapur rumahmu. Tenggorokanmu jadi gampang kering jika sedang demam. Sebenarnya ada air di atas nakas namun sudah tandas sejak beberapa jam yang lalu.

Setelah meminum air, kamu berniat berjalan kembali ke kamarmu namun kamu malah bersandar di depan kulkas saat merasakan pening semakin menjalar di kepalamu.

"Pusing banget, mama." Lirihmu sembari menutup mata.

Kamu dapat merasakan tubuhmu seolah terangkat ke atas. Kamu membuka matamu dengan terkejut.

"Kalau sakit diem di kamar, gak usah kemana mana." Nada ketus dapat kamu dengar sekarang.

Kamu tidak menjawab melainkan hanya mengalungkan lenganmu pada seseorang yang kini tengah menggendongmu menuju kamar.

Kamu tahu betul siapa yang tengah kamu peluk saat ini.

Dia, Park Chanyeol, kekasihmu. Chanyeol, seorang namja tampan dengan tubuh begitu tinggi dan tentunya tampan. Kamu adalah yeoja yang beruntung dapat memiliki Chanyeol dari banyaknya yeoja yang memujanya di luar sana.

Chanyeol, seorang CEO muda sebuah perusahaan yang berjalan dalam bidang busana dan kosmetik. Diumurnya yang masih muda itu, dia sudah bisa mengelola perusahaan besar dan bahkan sudah melebarkan sayapnya di berbagai negara.

Kamu sebenarnya tidak jauh beda dengan Chanyeol, kamu juga memegang sebuah perusahaan namun tidak sebesar milik Chanyeol. Intinya kalian berdua adalah orang orang yang jarang memiliki waktu luang hanya untuk sekedar refreshing.

Chanyeol menidurkanmu dengan perlahan ke atas ranjang mu. Dia lalu berdiri dan melepas jaket tebal yang dia pakai. Dia lalu ikut berbaring di sebelahmu dan memelukmu erat.

"Masih panas aja sih, obatnya udah diminum?"

Kamu mengangguk, "Kamu jangan tiduran disini, Chan. Nanti ketularan malah berabe."

"Gak apa apa, biar nanti kamu yang rawat aku." Jawabnya seraya mengecup puncak kepalamu.

"Gak mau ah, kamu kalau sakit resek." Candamu.

Chanyeol terkekeh, "Lagi sakit aja masih nyebelin ya."

Kamu tidak membalas lagi, kamu hanya merasakan rasa nyaman saat Chanyeol memelukmu, tubuhmu memang panas namun kamu merasakan hawa dingin yang cukup menusuk.

"Gak kerja, Chan?"

"Kamu sakit masa aku kerja sih, aku cuma meeting doang sisanya biar Sehun yang urus."

"Kasian tau, anak orang kamu kerjain." Kekehmu.

"Biarinlah, dia aku kasih gaji ini. Biar dia tahu gimana susahnya cari uang." Balasnya.

EXO ImagineWhere stories live. Discover now