BRUKKK
"Aw, kamu tidak apa apa?"
"Tidak, maaf ahjumma aku tidak melihatmu tadi."
"Tidak apa apa, berhati hatilah jika berlari arraseo?"
"Nee.... Aku pergi dulu."
Wanita cantik itu lantas berdiri dari posisinya yang terduduk di tengah pusat perbelanjaan setelah seorang anak kecil laki laki berbadan gempal menabraknya dengan cukup kuat sehingga dia terjatuh. Dengan bersusah payah akhirnya dia bisa berdiri kembali setelah cukup sulit menegakan badannya dengan perut yang lumayan besar.
"Kamu tidak apa apa, kan? Maaf ya eomma tidak berhati hati." Gumamnya sembari mengelus perutnya.
"(Yn), apa yang terjadi? Kamu tidak apa apa?" Panik seorang pria berkepala bulat sembari berlari ke arahnya.
"Tadi ada seorang anak yang menabrakku sehingga aku jatuh tapi aku tidak apa apa." Jawabnya seraya tersenyum.
"Jatuh?! Apa kamu merasakan sesuatu? Bagaimana perutmu?" Tanyanya cukup panik.
Wanita ini tertawa pelan, "Aku sudah bilang tidak apa apa lagipula aku terjatuh cukup pelan, kamu tidak perlu khawatir, kyung."
"Bagaimana aku tidak khawatir? Kamu sedang hamil dan terjatuh seperti itu, itu membahayakan keselamatanmu dan bayinya. Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk? Seharusnya kamu lebih berhati hati." Celotehnya.
Wanita tersebut mendengus, "Sudah mengomelnya? Ini salahmu juga, kamu pergi ke toilet selama 15 menit dan tidak kembali. Apa yang kamu lakukan di toilet? Berfoto di depan cermin lalu mengunggahnya ke SNS?" sinisnya.
"Apa maksudmu? Aku memiliki SNS saja tidak." Jawabnya datar.
"Hah, sudahlah ayo cepat." Ujarnya sembari menarik tangan suaminya tersebut.
Wanita bernama (Yn) ini menarik tangan suaminya, Do Kyungsoo ke dalam sebuah toko peralatan bayi. Mengingat usia kandungan yang sudah memasuki bulan ke 8, pasangan ini berinisiatif untuk membeli perlengkapan bayi untuk menyambut anak pertama mereka yang akan lahir bulan depan.
Sebenarnya Kyungsoo sudah melarang istrinya itu untuk tidak turun langsung ke pusat perbelanjaan karena selain penuh, dia juga khawatir jika sewaktu waktu istrinya mengalami hal seperti tadi namun istrinya itu terus memaksa. Bisa diakui oleh (Yn) bagaimana overprotectivenya sang suami setelah dia dinyatakan hamil.
"Wah, kenapa mereka sangat lucu?!" Pekik (Yn) saat dia dihadapkan dengan berbagai pilihan baju bayi yang menggantung di dinding.
"Selamat datang, Nyonya. Ada yang bisa kami bantu?" Tawar penjaga toko tersebut ramah.
"Ya tentu, kami mencari baju untuk bayi laki laki." Jawab (Yn) dengan ceria sementara Kyungsoo hanya tersenyum.
"Baiklah, kalian bisa ikut saya."
Dengan antusias, wanita cantik asal Indonesia itu mengikuti kemana pelayan tersebut membawanya bahkan dia hampir lupa bahwa dia kemari dengan suaminya. Kyungsoo menggeleng melihat bagaimana sikap istrinya yang berubah seperti anak anak saat hamil bahkan sikap manjanya bertambah berkali lipat daripada saat dia belum mengandung.
"Aigoo.... Kyung, lihatlah ini! Bukankah semua ini terlihat menggemaskan?" Tanyanya seraya memperlihatkan beberapa baju bayi.
Kyungsoo tersenyum memamerkan senyum hatinya, "Iya, terlihat sangat menggemaskan."
"Ah, kami ambil ini. Oh lihat yang itu! Itu juga lucu." Antusias sang ibu hamil.
"Beli lah apa yang ingin kamu beli tapi ingat jangan sampai lelah." Ujar Kyungsoo sembari mencium kening istrinya dan berlalu menuju rak khusus sepatu bayi.
"Kyung, boleh aku membeli ini?!"
Kyungsoo berbalik menatap istrinya yang berteriak memanggilnya. Wajah Kyungsoo berubah saat melihat apa yang ditunjukan oleh sang istri.
"Boleh ya?" Mohonnya seraya mengeluarkan jurus andalan, memelas.
"Apa ini? Anak kita laki laki, (Yn). Ini baju perempuan." Jawab Kyungsoo.
(Yn) mencebikkan bibirnya, "Ya, kamu benar. Sayang sekali, baju ini terlalu menggemaskan."
Kyungsoo mengelus lembut surai hitam legam istrinya itu, "Kamu bisa membelinya nanti saat kita dikaruniai anak perempuan."
"Dalam 3 tahun kita harus memiliki anak perempuan, Kyung." Ujar (Yn) seraya tersenyum.
"Bagaimana jika nanti yang lahir kembali anak laki laki?"
"Hmm ya tidak masalah tapi usahakanlah anak perempuan." Jawabnya.
Kyungsoo tertawa pelan, "Cepatlah memilih apa yang kamu butuhkan sebelum malam. Tidak baik bagi seorang ibu hamil berada di luar rumah pada malam hari."
"Siap, appa." Ujar sang istri sembari kembali berlalu meninggalkan Kyungsoo yang tengah menahan rasa gemasnya.
"Dia istrimu?" Tanya seorang pelayan pria yang bertugas menjaga rak sepatu.
"Ya, dia istriku." Jawab Kyungsoo sembari terus tersenyum menatap bagaimana cantiknya wajah (Yn) yang tengah serius memilah beberapa pakaian.
"Kalian terlihat sangat cocok dan sepertinya istrimu itu bukanlah orang korea."
"Ya, dia dari Indonesia, entah bagaimana caranya kami bertemu." Kekeh Kyungsoo yang kembali fokus memilih sepatu untuk jagoan kecilnya kelak.
"Sepertinya ini anak pertama kalian, aku berharap semua yang terbaik untuk keluarga kecilmu."
"Terima kasih."
Setelah hampir menghabiskan waktu 45 menit di dalam toko tersebut, Kyungsoo dan istrinya pun memutuskan untuk membeli makan malam sebelum mereka kembali ke rumah. Di dalam restoran cepat saji, mereka memesan makan malam.
"Kyung, aku penasaran. Apa kamu sudah memiliki ide untuk nama anak kita?" Tanya (Yn) sembari memasukan potongan ayam ke dalam mulutnya.
"Hmmm entahlah, aku belum mempersiapkannya, aku terlalu gugup." Jujur Kyungsoo.
"Aku sudah memikirkan satu nama yang sepertinya cocok."
"Apa?"
"Jae Soon, Do Jaesoon. Bagaimana menurutmu?"
"Jaesoon? Terdengar menggemaskan, sepertinya kamu sudah mempersiapkan banyak hal ya." Balas Kyungsoo sembari tersenyum.
"Tentu saja, dimana mana kelahiran anak pertama selalu istimewa dan aku tidak mungkin menyia-nyiakan semua ini." Jawabnya.
"Ya memang yang pertama selalu spesial, habiskan makananmu dan besok kita akan ke rumah sakit untuk check up."
"Oke."
Diam diam Kyungsoo mengulum senyum menatap bagaimana antusiasnya sang istri menyambut anak pertama mereka. Kyungsoo sendiri memang sangat bersemangat menunggu seorang bayi yang kelak memanggilnya ayah ini namun Kyungsoo mengekspresikan perasaannya dengan caranya sendiri, seolah olah dia biasa saja dengan ini semua tapi jauh di dalam lubuk hatinya dia sangat ingin menjerit bahagia.
Semua orang mengekspresikan sesuatu memang berbeda beda bukan?
TBC
YOU ARE READING
EXO Imagine
FanfictionEXO x You Imagine you have a relationship with EXO members. [INDONESIA] Bahasa campur aduk sesuai mood.