07: Mati Lampu

2.9K 425 56
                                    

Selamat Membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca

Di sore yang masih agak siang itu–Sam, Hechan, Jeno, Esa, Eric, Han dan Arya jalan kaki menyusuri jalan desa dengan se-plastik es seribuan di genggaman tangan masing-masing.

Dari siang sampek sore setengah siang hawanya haus mulu. Bahkan Sam tadi di balaidesa nyalain AC tapi nggak mempan. Kalo katanya Hechan hari ini kita dispoilerin neraka. Ada-ada aja.

"Abis ini gue mau mandi, berendam air sabun." Celetuk Han sembari membuang plastik bekas es-nya di salah satu tempat sampah umum di depan rumah warga.

"Nggak nanya." Sahut Esa, Han langsung masang muka sinis banget ke Esa. Di sisi lain Hechan, Arya, Sam dan Eric siap menggelegarkan tawanya kalo aja nggak ada Winda dan Kina yang tiba-tiba muncul di depan ketujuh laki-laki tampan itu.

"Winda mau kemana?" Tanya Sam, sekarang cowok itu udah menyamakan langkahnya sama Winda yang lagi bawa kotak besar di pelukannya.

Winda kemudian noleh lalu senyum singkat. "Mau ke rumah mas Bam, disuruh bu Ana." Jawabnya ramah.

"Mas Bam? Siapa tuh?" Kepo Hechan.

"Mas Bam anak sulungnya pak kades, yang rumahnya dijadiin posko sama mas-mbak sekalian." Jawab Kina membuat ketujuh cowok gantenh tadi membulatkan mulutnya tanda mengerti.

"Mas-mas ini abis dari mana?" Tanya Kina lagi sembari meneliti penampilan mas-mas yang kira-kira lebih tua satu tahun darinya itu.

"Dari balaidesa." Jawab Jeno singkat, yang lain mengangguk meng-iyakan ucapan Jeno.

Sekarang giliran Kina yang mengangguk tanda mengerti. "Kok nggak sama mbak Karina?" Sahut Winda menoleh ke belakang.

"Karina udah pulang duluan bareng Mia sama Rena." Balas Arya, kemudian cowok bertubuh kurus itu merangkul Han dan Hechan untuk cepet-cepet jalan. Arya udah capek banget, katanya pengen cepet-cepet pelukan sama kasur empuknya sambil nonton upin-ipin.

Kira-kira butuh waktu sekitar lima menit untuk nyampek ke rumah setelah menempuh perjalanan dengan jalan kaki menyusuri jalan desa.

Udah pasti ketiga oknum tadi nyampek duluan di rumah. Kondisi rumah bisa dibilang sepi, biasanya jam segini cewek-cewek maskeran berjama'ah sambil ngerjain laporan. Atau nggak gitu biasanya aroma masakan udah menguar sampek ke teras tetangga.

Hechan sempet heran, tapi yaudah lah mungkin mereka semua kecapekan. Arya dan Han pun juga sama, sedikit asing sama kondisi rumah yang sepi.

Kemudian ketiga cowok ganteng itu kompak duduk di pinggiran lantai teras, nyopot sepatu aja barengan. Dipimpin oleh Hechan mereka meletakkan sepatu mereka di rak yang udah disediakan di deket pintu tembusan ruang tengah. Kalo nggak ditaruh di rak, siap-siap aja diomelin Yoga, Karina, Mahen dan Jina selaku penanggung jawab kebersihan dorm. Nyebutnya sekarang dorm biar keren.

[1] SIDE STORY of KKN || 00L [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang