11. Blooming blossom

2.2K 356 39
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

Suara abstrak yang dihasilkan dari petikan gitar asal Hansa mengalun dengan merdu, padahal Han asal genjreng aja.

Pikirannya saat itu sedang kalut, tepat pukul 04 sore waktu setempat Han berhasil menginjakkan diri kembali ke Dorm. Setelah sebelumnya nganterin Icha lalu balik ke kos-an buat sekedar rebahan tapi keblablasan nyampek siang.

Han sendiri bingung, kenapa Icha terus-terusan muncul dipikirannya. Dan berakibat Han yang murung, mirip kayak anak SMP pas diputusin sama pacarnya.

"Mohon maap, ngamen disini gratis mas." Celetuk Juna yang baru datang sama Jina. Udah pasti duo 'na itu baru balik dari puskesmas.

Han menoleh. "Kagak ngamen gue, minta sumbangan nih." Balasnya membuat Juna dan Jina tertawa.

"Nyampek jam berapa?" Tanya Jina kemudian sembari duduk di pinggiran teras melepas sepatunya.

"Baru aja sih, tumben lo berdua baliknya sore amat." Heran Han.

"Jalan-jalan dulu tadi, makanya telat." Sahut Juna.

"Kita masuk dulu ya..." ucap Jina diangguki oleh Han.

Selepas masuknya Juna dan Jina-Han kembali oversinting. Lagi-lagi Icha muncul di pikirannya, dan dengan cepat Han menggelengkan kepalanya guna untuk menghalau Icha yang terus muncul.

"Gue kenapa sih?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Hembusan napas Han kemudian menguar begitu saja, bersamaan dengan Baim yang duduk di sampingnya membawa satu gelas kopi dan juga satu piring gorengan.

Dorm emang nggak pernah absen sama yang namanya gorengan haha.

"Lo kenapa dah? Kesambet baru tau rasa." Ujar Baim sembari menyodorkan gorengan pada Han dan langsung dibalas dengan gelengan oleh Han.

"Icha gimana?" Tanya Baim, kemudian cowok jangkung itu menggigit gorengan yang ada di tangannya.

Han menoleh, menatap si Baim. "Nggak gimana-gimana."

"Ish, maksud gue adeknya gimana? Udah sadar?" Tanya Baim lagi sembari nahan gemes pengen makan Han.

Han menggeleng. "Nggak tau, gue aja semalem nggak bisa liat keadaannya."

Baim lantas membuang napas kasar. "Terus lo ngapain aja semalem?" Tanyanya lagi.

"Ya gue nganterin Icha, abis itu Icha nangis-nangis sama maknya gue cuma nontonin doang." Jawab Han jujur membuat Baim makin pengen nelen Han hidup-hidup.

"Pusing gue ngomong sama lo." Ujar Baim kemudian beranjak berdiri, pusing duluan pokoknya kalo ngajakin orang lagi galau ngomong.

"Ren, lo bisa bahasa inggris kan?" Sekarang beralih ke Shasha di ruang tamu, di depannya ada Rendy yang senantiasa sok sibuk sama laptopnya.

[1] SIDE STORY of KKN || 00L [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang