19. Kucing mbak Dania

1.5K 263 43
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Hari itu tepat sebulan mereka tinggal di desa Harum Manis, cepet banget. Padahal kemarin baru aja ngerasin gimana hebohnya naik bus bagong sama karaokean. Baru aja kenalan sama Sabian, Tama, Kina, Winda dan mbak Dania.

Tapi ya namanya waktu, nggak bisa diberhentiin gitu aja. Sedih sih karena sepuluh hari kedepan mereka bakalan ninggalin desa Harum Manis dengan segala kenangan pahit manisnya.

Seolah lupa sama hitungan mundur kembalinya mereka ke habitat asli mereka di kota. Kini kedua puluh delapan mahasiswa KKN itu berpesta ria di rumah pak Jaka. Katanya kambing kesayangan pak Jaka melahirkan, terus bu Ana punya ide syukuran kecil-kecilan dan ngundang para mahasiswa yang udah bikin rame desa mereka.

Mahendra dari tempat duduknya menggeleng pelan melihat bagaimana antusiasnya Han dan Hechan saat melihat beberapa hidangan di meja lesehan bale luas samping rumah pak Jaka.

Padahal tadi kata Dana—Hechan itu abis makan bakso satu mangkok terus lanjut pesen siomay satu piring. Lah sekarang manusia tampan hitam manis itu udah kayak orang kelaperan nggak makan seminggu.

Dari ekspresinya, Mahen bisa liat mbak Dania lagi meng-hadeh melihat tingkah Hechan. Aji disana langsung nutupin mukanya pake tisu, pura-pura nggak kenal sama Hechan.

Nggak lama kemudian pak Jaka mempersilahkan seluruh mahasiswa KKN untuk mengambil tempat di bale-nya. Pak Jaka ceramah dikit, karena beliau sadar kalo cacing di perut juga udah meronta-ronta minta makan.

Pak Jaka lantas mempersilahkan Mahen buat mimpin bacain do'a sebelum makanan. Maklum ye kan dari muka-muka mahasiswa KKN yang keliatan alim tuh cuma Mahen.

Kemudian pak Jaka segera mempersilahkan para mahasiswa untuk menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh bu Ana dan juga mbak Dania.

Suasana kalo makan bareng gini pasti rame lah, kecuali kalo pak Jaka ini orangnya ketat dan punya aturan di meja makan yang ketat juga. Dari selesai berdo'a Sam, Baim, Eric, Han dan Hechan nggak henti-hentinya ngecengin Rendy sama Shasha.

Ya gimana nggak dicengin coba? Shasha dengan senang hati gitu ngambilin Rendy makanan, terus Rendy-nya yang dulunya jutek makin kesini makin murah senyum. Sama Shasha doang sih, yang lain biasa saja.

Dari tempatnya Mahen tersenyum getir, sadar banget kalo Rendy dari dulu emang udah jadi pemenang. Nggak kok enggak, Rendy sama Mahen nggak bersaing. Mahen udah sadar juga kalo Shasha suka sama Rendy, makanya Shasha sering melibatkan diri dalam hal yang sama dengan Rendy.

Terus kenapa Mahen nggak berjuang kaya Shasha deketin Rendy? Ya karena Mahen berpikir kalo sesuatu yang dipaksakan itu nggak baik. Terus dia mencoba mengubur perasaannya mulai saat itu.

[1] SIDE STORY of KKN || 00L [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang