25. Good Bye

2.5K 248 84
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Di pagi hari menjelang siang hari itu, suasana dorm udah rame banget. Abis selesai sarapan tadi Tama dan Sabian dateng dengan bus mini yang disewa buat nganterin para kawanan tim hore ini ke stasiun Pucuk Harum.

Pak Jaka, Bu Ana dan mbak Dania juga turut hadir di posko kala itu. Suasananya masih penuh dengan haha hehe haha hehe hingga Mahen menyeletuk. "Kita berangkatnya jam 10 kan?"

Semua yang ada disana langsung noleh terus selanjutnya kompak liat jam dinding yang menempel di dinding ruang tamu rumah anak sulungnya pak Kades. Waktu menunjukkan pukul 9.25 waktu setempat.

"Lah? Udah jam segini aja?" Ujar Dana terus nggak lama kemudian cowok manis itu membulatkan matanya. "HAH? UDAH JAM SEGINI? KOK NGGAK BURUAN BERANGKAT?" Hebohnya.

Yang lain langsung grusak-grusuk ngambil barang bawaannya. Untung banget tadi pas bus mininya dateng, barang-barang yang sekiranya berat udah dimasukin kedalam bagasi. Jadi mereka cuma bawa barang yang kecil sama harga diri doang biar nggak ketinggalan di Harum Manis.

Pak Jaka meringis melihat betapa riwehnya para mahasiswa masukin barang masing-masing terus turun lagi pamitan ke pak Jaka.

"Pak Jaka kami pamit dulu nggih? Terima kasih udah diijinin belajar disini, mohon maaf bila kami semua membuat kesalahan yang disengaja maupun tidak nggih pak? Tadi pak Rudi juga mohon maaf belum bisa nemuin bapak secara langsung ke Harum Manis." Pamit Aji yang berada di barisan paling depan diangguki sama anak buahnya yang berjejer ke samping dan belakang.

Pak Jaka mengangguk sambil memasang senyum haru. "Iya, bapak juga ngucapin terima kasih banyak sama kalian semua. Bapak dan seluruh warga Harum Manis juga minta maaf kalo sering buat kalian nggak nyaman atau gimana gitu ya? Kalo ada waktu silahkan main-main ke Harum Manis."

Para mahasiswa itu mengangguk dengan kompak kemudian menyalami pak Jaka, bu Ana dan mbak Dania bergantian.

Satu persatu dari mereka pun masuk kedalam bus mini tersebut. Hingga teriakan salah satu bocil menghentikan mereka, yang udah masuk ke dalam bus juga ikutan noleh terus ngintip dari jendela bus.

"BAPAK..." suara nyaring yang berasal dari bocil berusia tujuh tahunan itu berhasil menghentikan langkah Aji yang paling terakhir masuk bus.

"Loh Adit? Kok bisa disini?" Tanya Aji kebingungan.

Yang dipanggil Adit masih sesenggukkan sambil narik ujung kaos yang dipake sama Aji. "Bapak mau kemana kok naik bus?"

"Kok manggil lo bapak? Anak lu?" Tanya Eric yang kebingungan liat Adit manggil Aji dengan sebutan bapak.

Aji meringis terus berbalik dan jongkok menyejajarkan tingginya dengan Adit. "Bapak mau pulang, nanti kalo bapak ada waktu pasti main kesini lagi." Tuturnya dengan lembut.

[1] SIDE STORY of KKN || 00L [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang