"Tentang Dika yang menjaga gadisnya dari jarak ratusan kilo. Tentang Dika yang menjaga gadisnya dengan seribu cara yang tak pernah dirasa. Tentang perasaan tulus Dika yang tak terpatri. Tapi....
Dika cuma manusia yang bisa salah langkah"
Kim Doyoung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bisa? Bisa berehenti ngerendahin fisik orang lain?"
""""""
Dika's School, 2020
"Iya sih, dia emang suka ke kamar mandi gitu kalo habis istirahat."
"Ngapain coba? ngepet kalik ya?"
"Hush! lo kalo mau ghibah ghibah aja gausah pake hoax hoax an."
"Gue kan bercanda bukan nyebar hoax."
"Udahan heh! tengah kantin ini"
Dika terkikik pelan menonton pertengkaran El dengan Tatan yang selalu berakhir jika Yuda mulai turun tangan. Ia menyesap pelan es teh bu kantin yang sudah tinggal setengah gelas lalu ia melanjutkan memakan semangkuk mi ayam miliknya.
Dika, Tatan, El dan Yuda memang sekelas. Mereka bisa di bilang biang gosip kelas, tidak, bukan biang lebih tepatnya sekelompok manusia yang tidak pernah absen dari kegiatan ghibah di hampir setiap waktu jamkos, ya, itu. Bukan biang ghibah, mereka hanya suka membicarakan hal hal yang unique yang ada di sekolah tanpa berniat menjelekkan atau menjatuhkan, ya itu. bayangkan sendiri saja hal apa yang mereka bicarakan.
Tetapi jika istirahat datang, biasanya El akan pergi ke kantin dengan anak kelas samping, Hanna. Tetapi gadis itu bilang, Hanna sedang tidak masuk. Jadi tidak mau trio jantan itu mengiyakan permintaan El untuk ikut ke kantin dari pada membiarkan gadis bar bar itu pergi mengenaskan ke kantin sendirian. Yah, meski itu membuat Yuda mengelus dada berkali kali karena ia sudah menduga kondisi seperti ini, perdebatan El dan Tatan.
"Hai,Dik!"sapa seseorang yang tiba tiba datang dan duduk di ruang kosong di samping kanan Dika. Tangannya meletakkan kotak makan yang selalu ia bawa dari rumah ketika ia pergi kesekolah.
Dika melirik ke samping kanannya sebentar lalu kembali fokus menghabiskan mi ayam dan juga es tehnya sambil sesekali menimpali ucapan El atau Tatan tanpa terganggu dengan eksistensi seseorang yang baru saja datang bergabung tanpa permisi.
Yuda melirik sekilas kearah Dika dan gadis yang masih sibuk menyiapkan bekal makannya. Ia tersenyum miring. Ia meramalkan akan ada drama kecil kecil an setelah ini.
"Lo suka mi ayam Dik?" Yuda terkikik geli, sepertinya ramalannya benar, drama kecil akan segera dimulai bersamaan dengan gadis berambut lurus panjang itu membuka suaranya.
Dika menolehkan wajah datarnya ke arah Alena dan mengangguk sebentar lalu mengembalikan seluruh atensinya pada Tatan dan El yang mulai kembali mendebatkan hal sepele.
"Dika suka buah nggak?"tanya Alena yang mulai membuka bekal makannya dan menggeser tubuhnya lebih dekat dengan Dika. Bahkan lengan atasnya menempel dengen lengen lelaki itu.
Dika melirik risih dan menggeser tubuhnya menjauh.
"Gue hari ini sengaja bawa buah banyak Dik, buat lo, nih Aaaa..."Alena mendekatkan kembali dirinya dengan Dika, bahkan tangannya terangkat hendak menyuapi sepotong semangka kearah mulut Dika.