[09] Wangi Dokter

32 14 2
                                    

"Inget sama gue kan ra?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Inget sama gue kan ra?"


""""""

"Hahaha.. Ini gue ra"

Sekujur tubuh Haura rasanya membeku sampai gadis itu tidak sadarjika tangannya masih tertaut dengan telapak besar Jeff, bahkan gadis itu sedikit meremat jemari Jeff tanpa sadar.

Lelaki di hadapan Haura terkekeh pelan merasakan telapak kecil yang meremat tangannya pelan efek terkejut. Jeff tidak memiliki niat sedikit pun untuk melepaskan genggaman di telapaknya.

Haura mengedipkan kelopak matanya berkali kali, masih mencerna dengan wajah terkejut sekaligus bingung. Cukup lama ia terpaku dengan ekspresi tersebut otaknya seakan enggan memberi reaksi lainnya, sampai sampai ketika kesadarannya kembali ke permukaan, ingin menyembunyikan keterkejutannya pun rasanya terlambat, sudah terlanjur terukir jelas di wajahnya sejak tadi.

"Haha..."gadis itu tertawa canggung,"ingat kok kak" lanjutnya sembari menyentuh tengkuknya, salah tingkah.

Jeff tersenyum tipis,"Apa kabar, ra?"

Lelaki itu tidak mau lagi berbasa basi dengan perkenalan. Untuk apa? Hey, mereka sudah saling mengenal, mereka pernah berada dalam satu susunan kepanitiaan. Bahkan berada dalam satu divisi yang diketuai lelaki itu.

"Baik, kakak gimana?"suara Haura terdengar lebih santai, tidak sekaku sebelumnya, tidak secanggung sebelumnya ia juga menyisipkan senyumannya.

Lelaki yang ditanya terdiam beberapa saat, dan lagi lagi ia menyunggingkan senyum tipisnya, entah yang keberapa hari ini,"Nggak tau, tapi hari ini cukup baik, sangat baik malah."

Jujur saja, Haura rasanya ingin menghilang begitu saja. Bagaimana tidak, senyum jeff ternyata masih cukup membuatnya salah tingkah. Ditambah dengan dua dimplenya yang terpampang manis di dua sisi wajahnya. Jeff ini benar benar, padahal Haura sudah mendeklarasikan status berhasil move on nya sejak Jeff lulus dari sekolah menengah pertamanya.

Tapi tunggu, berbicara tentang sekolah menengah pertama otak Haura tiba tiba memunculkan satu nama. Array.

"Kalo Array apa kabar?"tanya Haura. Tanpa sadar gadis itu mengeluarkan sedikit nada sinisnya.

Jeff mengernyitkan dahinya lalu ia memicingkan matanya tajam dan terkekeh. Reaksinya membuat Haura terkejut, bagaimana bisa ia menampilkan 3 ekspresi sebagai respon mulai dari bingung, kesal dan..... tunggu, terkekeh masuk dalam reaksi apa?

"Kok tiba tiba Array?"kali ini Jeff membalas pertanyaan Haura dengan senyum miringnya.

"Eh? anu itu soalnya ..." gadis itu tergagap bingung. Banyak alasan yang mampir diotaknya tapi ia rasa malah terdengar aneh.

"Kenapa Ura?"

Sialan!

Gadis itu merutuk untuk dirinya sendiri. Ia baru menyadari nada sinisnya membuat segala alasan yang keluar dari mulutnya akan membuatnya terdengar seperti seorang kekasih yang sedang cemburu.

(beauty) GOALS | KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang