"Lah, Ra? nggak bisa jalan kan lo, kekenyangan sih"
""""""
Tangannya menarik narik lengan Anggi tidak sabaran. Wajahnya menyiratkan rasa penasaran yang besar. Bukan apa apa, ia hanya ingin tau perihal teman serumahnya itu yang katanya susah dekat dengan laki laki karena memiliki trust issue pada kaum mereka. Tapi apa tadi? ia bahkan melihat lengan sang lelaki melingkar manis di leher temannya itu dengan telapak yang sesekali mengacak puncak kepalanya.
"Buruan Anggi, ceritaaa"rengeknya masih menarik narik sambil menggoyangkan lengan Anggi. Sang empu lengan berkali kali mencoba melepaskan tetapi nihil, gadis itu berhasil meraihnya lagi.
"Ntar kalo di marahin Ura gimana?"keluh Anggi takut. Ia hanya mengkhawatirkan amukkan Haura karena hal seperti ini pernah terjadi sebelumnya. Pada jenjang sekolah menengah atas, ingat saat Haura menyembunyikan kisahnya dengan Jeff? dari bagaimana Haura tidak menyinggung perihal Dikara sejak setahun yang lalu, Anggi pikir kali ini gadis itu berniat menyembunyikan eksistensi Dika di hidupnya.
Jane merengut kesal,"Ura ngga bakal marah ih"
"Ura pernah ngelakuin ini sebelumnya, Jane"
"Ngelakuin ini apaan?"
"Kak Jeff, Ura pernah nyembunyiin Kak Jeff waktu SMA, dia nggak pernah cerita apapun kecuali tentang Dika. Bahkan dia bilang dia nggak pernah suka sama cowo manapun waktu SMP, sama kan?? Ura selalu bilang dia nggak punya temen cowo"jelas Anggi sambil mengusap wajahnya kesal. Jika Haura menyembunyikannya berarti Anggi tidak bisa sembarangan menceritakannya bukan?
Tangan Jane meraih ponselnya sambil bergumam kesal tapi terus berusaha mencari celah agar ia bisa mengetahuinya. Haura itu cukup menarik dengan kemampuan dan skill berorganisasi, menata bahasa di semua circle , mulai dari circle anak gaul, orang dewasa, pebisnis, para aktivis, dan anak introvert. Penataan bahasanya pas ditempatnya masing masing. Beberapa kaum adam mencoba mendekatinya untuk berteman dekat, mereka berhasil mengobrol dan berdiskusi, tapi selalu terlihat ada tembok tinggi diantaranya.
Jane tau, Haura punya masalah kepercayaan dengan kaum adam. Maka dari itu, Jane benar benar ingin mengetahui apa hubungan Haura dengan Dika, karena Jane melihatnya. Ia melihat seolah Dika berhasil menembus tembok Haura untuk kaumnya.
"Kan orangnya udah dateng kesini Nggi, Ura nggak bisa nyembunyiin lagi"argumennya tak mau kalah begitu saja.
Anggi mendesis,"Kalo Ura marah, urusan lo, bukan gue."
Jane mengangguk semangat dan beralih duduk ke dekat Anggi, memasang telinganya baik baik dan mendengarkan dengan antusias. Jane anak hits katrok kelahiran surabaya, sangat suka mendengar kisah sepasang manusia, apalagi untuk housematenya yang dulu menolongnya di gerbang tol.
KAMU SEDANG MEMBACA
(beauty) GOALS | KIM DOYOUNG
Fanfiction"Tentang Dika yang menjaga gadisnya dari jarak ratusan kilo. Tentang Dika yang menjaga gadisnya dengan seribu cara yang tak pernah dirasa. Tentang perasaan tulus Dika yang tak terpatri. Tapi.... Dika cuma manusia yang bisa salah langkah" Kim Doyoung.