"Eish, kamu harus pake nama samaran." Kataku sambil memegang dagu.
"N-nama samaran?" Eish bingung, dia miringkan kepalanya sedikit. Imutnya kalau dia seperti itu...
"Ya namanya juga nyamar. Biar totalitas, kita harus pake nama yang nggak dikenal dong..."
"Nama samaran Arka siapa?"
"Aku pake nama belakangku aja deh. Kardia. Toh nggak ada yang kenal kan sama nama belakangku hehe..."
"Kalau begitu... Uhmm... Kamu saja yang kasih aku nama samaran..."
"Weleh? Kok aku?"
"Eh... T-tidak boleh, ya?" Eish menatapku seperti anak anjing imut yang baru saja dimarahi.
"Bukan! Bukan gitu maksudku! Aku... Sebenarnya aku nggak pinter ngasih nama..."
"Tidak apa-apa! Apapun nama yang Arka berikan, aku akan senang!" Eish tiba-tiba berubah jadi sangat bersemangat.
"Eeehh... Hmmm... Siapa yak... Eeeng... Gimana kalo... Anita?"
"A-Anita? Umm... Anita... Anita... Aaniitaa... Anita! Um! Nama yang indah!" Eish tersenyum lebar sambil mengangguk cepat. Kemudian dia langsung berpose. Pose yang familiar bagiku. Lalu ia berkata, "mulai sekarang, sudah tidak ada lagi Eisheth! Jangan panggil aku dengan Belphegor lagi! Panggil aku Anita!"
Bangke. Itu kan pose yang kubuat saat aku mendeklarasikan namaku Arkanava. Kalimatnya juga sama persis.
"Woooii! Itu punyaku! Jangan niru-niruuu!"
"Ahahahaha! Anitaaa! Aku suka nama itu! Hihihi..." Anita a.k.a. Eish kegirangan setelah kuberikan nama baru.
Jangan-jangan... Succubus satu ini benar-benar ingin mengganti namanya dengan Anita? Yang benar saja... Arkanava Kardia ini memang nama asliku, bukan nmaa yang kubuat-buat sendiri! Lagipula, Anita itu hanya nama teman sekelasku ketika aku masih kuliah dulu. Entah kenapa terlintas begitu saja di pikiranku.
Temanku yang bernama Anita itu, terkenal bitchy di kampus. Ayam kampus, kalau kata orang-orang. Bahkan dia tidak kuliah sampai lulus karena hamil di luar nikah lalu langsung menikah entah dengan siapa. Ah, tapi peduli setan. Aku sudah berada di dunia yang berbeda. Dan sepertinya Eish senang sekali dengan nama itu. Ya sudah. Biarkan saja. Aku tidak perlu ambil pusing tentang hal ini.
"Eeeng... Eish, kamu bisa ngerubah penampilanmu?" Tanyaku kepada Eish.
"Eh? Anitaaa, Arkaaa! Namaku sekarang Anita, bukan Eish!" Dia cemberut mendengar aku memanggilnya dengan nama Eish. Perempuan cantik kalau sedang cemberut, kenapa jadi tambah imut, ya...
Eh, benar-benar ini... Ya, apa boleh buat.
"Iya, iya... Anitaa... Gimana? Bisa nggak kamu?"
"Semua Succubus bisa merubah wujudnya menjadi siapapun. Apalagi Succubus yang di depan kamu ini, Succubus Queen! Fufufu..." Ujar Eish sambil berkacak pinggang.
"Eh, Author! Kan sudah kukatakan, namaku sekarang bukan Eish lagi, tapi A-N-I-T-A! Anita!"
A/N : Loh kok kamu bisa tau sih? Kan harusnya cuman Arka yang bisa denger suaraku??
"Fufufu... Jangan meremehkan kemampuan Succubus Queen! Aku kedipkan mata sekali, kamu bisa ngaceng, Author!"
A/N : Ja-jangaaan!!! Kamar mandi kantorku sedang banyak yang pakai! Ok, ok! Anita! Mulai sekarang nama kamu Anita!
"Bagus... Good boy..." Ujar Anita.
"A-Anita..." Aku kaget setelah mengetahui bahwa Anita bisa mengobrol dengan Author. Aku bertanya, "sejak kapan kamu bisa denger suara Author?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Medic and Magic 4 : Demon
ActionStatus : Cerita Original, on-going. Dewasa 18+, Aksi, Fantasi, Medis. Volume 4 dari seri Isekai Medic and Magic Ini adalah volume terakhir dari novel seri Isekai Medic and Magic. Ending dari kisahnya Arka dkk. Silahkan dibaca... Start : 18 Maret 2021