Chapter 34 - The War Begins

176 27 14
                                    

"Baiklah kalau begitu. Dengan hormat dan berat hati, aku terpaksa menolak proposal ini." Tegas Lothar.

"Gitu, ya... Hmmm... Okelah kalo gitu." Aku menanggapi.

"Oh? Jadi, begitu saja? Kamu tidak mempertanyakan alasan kami?"

"Haha... Nggak perlu. Kan dari awal aku udah bilang nggak bakal maksa. Aku cuman niat mau bantu kalian, nggak ngarepin apa-apa hahaha..."

Jujur, aku agak kecewa. Tapi apa boleh buat. Aku nggak punya masalah dengan mereka secara umum. Adapun, hanya dengan bajingan yang sudah mencoba untuk menodai istriku. Itupun sudah dibunuh. Jadi sekarang biarkan saja seperti ini. Mereka punya hak yang harus kujaga.

Aku hanya ingin segera hidup tenang.

*Ngiiiiiing!*

*BLEGAAAARRR!!!*

"EH BANGSAT NGAGETIN AJA, ANJING!!!"

Aku berteriak karena kaget tiba-tiba ada proyektil nyasar yang meledak di dekat kami. Padahal aku sedang melamun sebentar.

"Pasukan, siaga!" Lothar memberi perintha kepada pasukan hero.

Aku berjalan sambil menahan debaran jantung akibat terkejut barusan. Tapi aku kembali tenang setelah berada di dekat Eish dan Syla. Mereka langsung menggandeng tanganku. Satu di kanan, satu di kiri.

Mereka berdua menyelipkan lenganku di belahan dada mereka.

Seketika mood-ku kembali bahagia.

*Prok!*

Aku menepuk kedua pantat semok mereka secara bersamaan.

"Hei!"
"Ah!"

"Hm? Kenapa? Nggak suka?" Tanyaku dengan tersenyum najis sambil terus meremas pantat mereka.

"Kaget tau!" Ujar Syla sambil menyandarkan kepalanya di bahu kiriku.

"Aku suka!" Kata Eish yang juga menyandarkan kepalanya di bahu kananku.

"Ar, kita bisa menang nggak?" Tanya Syla tanpa ada rasa khawatir.

"Hahaha... Kekuatan kalian aja udah setara, atau mungkin lebih kuat kalo dibandingin para Demon Lord itu."

"Aku percaya sama Arka. Bahkan Arka sendiri pasti sudah bisa mengalahkan mereka sekaligus. Ya, kan?" Eish tersenyum kepadaku.

"Ooohohoho... Aduh, hidungku kembang-kempes sendiri nih... Ahayyy!"

"Hihihi... Dasar Arka... Nggak pernah berubah!" Syla mencubit lembut pipiku.

Ah, rasanya pengen ngen*** dulu sebelum perang.

Tapi takut nanti malah kelamaan. Batal sajalah. Pending dulu. Sepertinya tubuh berkeringat mereka setelah berperang akan lebih menggairahkan ufufufuu...

***

Kedua pasukan mulai bergerak saling mendekat. Tidak lama lagi akan terjadi bentrokan paling akbar di benua ini. Serangan demi serangan jarak jauh sudah mulai saling dilontarkan. Sayangnya, semua serangan jarak jauh dari kedua kubu hanya mampu melukai pasukan kroco saja. Terlalu lemah untuk melukai pasukan tingkat menengah keatas, apalagi para pemimpin pasukan.

Pasukan kecil Arka yang dipimpin oleh Eisheth, Syla, Ruby, Krotsar, dan Humdar. Bersama pasukan hero yang dipimpin oleh Lothar. Melawan pasukan besar yang merupakan gabungan dari pasukan Lucifer, Satan, Asmodeus, dan Beelzebub.

Dari langit, kedua pasukan itu terlihat bagaikan lautan luas melawan sebuah danau. Kebanyakan orang jika melihatnya langsung akan menyimpulkan bahwa peperangan sudah pasti dimenangkan oleh Aliansi Demon Lord bahkan sebelum pertempuran dimulai.

Isekai Medic and Magic 4 : DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang