.
.
2021, STUDIO HI! JUANIA
"Pertanyaan untuk Kak Juan sama Kak Nia dari aku. Sebulan sebelum nikah ada masalah gak?"
Jelas terlihat perbedaan reaksi dari pasangan suami istri itu. Rania tersenyum seakan siap menumpahkan segala kata yang terasa di ujung lidah. Sementara Juan tampak tak nyaman hingga menarik diri sedikit mundur untuk bersandar pada badan sofa.
Tepukan pelan pada paha kirinya membuat Juan tersentak kecil. Rania sang pelaku menoleh ke belakang, masih mematut senyum kala memandang sang suami. Wanita itu dengan jemarinya memberi belaian lembut di atas paha Juan, meski tatap tak lagi padanya. Rania sudah kembali menghadap depan.
"Kita itu nikah pertengahan September dan belum banyak gedung pernikahan yang buka waktu itu. Bapak, ayah mertua saya punya kenalan-" ia jeda kalimat untuk menatap Juan yang masih ada di belakangnya. "Boleh Nia omongin?"
Juan tak menyahuti, ia ambil posisi sejajar dengan Rania. "Bapak saya punya kenalan yang bisa menyewakan gedung untuk pernikahan saat itu. Tepatnya di Halim. Bisa cari tahu sendiri pastinya di mana."
Usai Juan menyelesaikan keraguan Rania, wanita itu kembali mengambil alih pembicaraan. "Ini masalahnya bisa bikin kita batal nikah!"
"Gak! Gak gitu sayang!" Juan berseru cepat kala Rania mengatakan itu.
Sang istri tertawa, membuat seisi studio mengerut kening. "Masalah apa Kak?"
Senyum itu kembali terlihat pada paras cantik Rania, "ini ceritanya!"
.
.
2020, JAKARTA SELATAN
Pernikahan Juan dan Rania mengunakan adat Jawa dikarenakan keluarga mempelai pria yang menginginkan. Sempat ada perbedaan pendapat dari keluarga Rania yang ingin mengusung adat Minang. Namun dua keluarga ini berakhir dengan mufakat untuk tetap menggunakan adat Jawa. Hal ini termasuk dengan adat pingitan yang berlangsung selama dua minggu. Jika saja Juan tidak menentang, Bapak Kamal akan tetap pada adat pingitan lampau, selama satu bulan.
Genggaman Rania kian erat pada ponsel di atas pangkuan. Matanya lekat menatap pantulan diri melalu cermin, ia tengah bersolek untuk acara siraman yang dilakukan hari ini.
"Mba Rania semalam begadang ya?" tanya dari Tasya membuat Rania menolehkan kepala ke belakang. Penata rias yang sedang bekerja pada wajahnya jadi menghenti gerak.
"Keliatan ya? Padahal udah seneng Mba Ratna gak negebahas mata pandaku," kini ia menatap si penata rias yang meringis.
"Aku gak berani nanya kalau calon pengantinnya gak ngomong duluan. Biasanya suasana hati calon pengantin semakin dekat hari pernikahan itu semakin gak stabil." Ratna raih kembali wajah itu pada kuasanya. Memoles pewarna pada pipi Rania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! Juania
Romance[COMPLETED] Beberapa tanya hadir ketika ada rasa tak puas atau mungkin keingintahuan yang lebih tinggi. Termasuk pada kelanjutan kisah dari Arjuan Rafisqy dan Rania Alisha. "Mereka sudah menikah?" "Mereka sudah memiliki anak?" "Arjuan tidak menjad...