.
.
2021, STUDIO HI! JUANIA
"Pertanyaan untuk Kak Juan, 'Dok, kalo misalnya dapet shift malam gitu suka khawatir Kak Rania sendiri di rumah gitu ga?'. Sebenernya pertanyaan ini udah Kak Juan jawab singkat, tapi aku yang kepo cerita lengkapnya gimana."
Juan terkekeh akan ucapan tadi. "Seharusnya bisa nanya lagi di sesi tanya jawab 'kan? Kenapa tiba-tiba mau cerita lebih lengkap? Saya bisa nolak buat cerita karena gak sesuai dengan prosedur yang ada." Akhir dari nada bicaranya terdengar tegas seakan tak goyah.
"Hm? Itu? Kalau Kak Juan gak mau cerita kita bisa skip sesi ini."
Lebih keras tawanya terdengar kala mendapati kegugupan di depan. "Saya bercanda. Saya bakalan cerita lengkapnya. Seperti yang udah saya jawab sebelumnya, kejadian ini terjadi akhir tahun kemarin. Pasien saya ini memang akan dijadwalkan untuk operasi dua hari yang akan datang. Malam itu saya pulang kondisinya cukup stabil dan saya menitipkan pasien itu dengan anak residen. Walaupun saya tetap stanby dari rumah kalau misal terjadi sesuatu."
"Berarti udah mau operasi ya Kak?"
Juan mengangguk. Sikap tubuh sedikit berbeda dari biasanya. Apa mungkin karena ia sedang menjelaskan kondisi pasiennya? Itu mungkin saja. "Dan jam dua malam saya dapat panggilan kalau kondisi pasien memburuk. Pasien saya itu pasien PPOK Emfisema. Penyakit Paru Obstruktif Kronis. Malam itu saya harus melakukan operasi bullectomy atau pengangkatan gelembung kantung udara di paru-paru. Jadi saya juga lumayan lama di rumah sakit."
"Lama ya Kak operasinya?"
"Tiga jam doang kok," senyum pada wajahnya terulas begitu sederhana meski sangat memikat.
"Jadi ceritanya Kak?"
Juan sekali lagi tertawa, "saya lupa saya harus cerita tentang istri saya bukan masalah pasien. Ya ini ceritanya!"
.
.
2020, JAKARTA SELATAN
Ditengah lelapnya pasangan suami istri itu, ponsel Juan berbunyi tanda panggilan masuk. Satu kali panggilan itu terabaikan oleh si pemilik yang masih nyaman mendekap istrinya. Panggilan kedua berdering, Juan mengerang dan menjangkau ponsel di nakas. Tak penuh kelopak matanya terbuka saat membaca nama pemanggil. Selang detik tubuhnya langsung terduduk kasar, bahkan berdiri dengan sedikit sempoyongan. "Christian!" serunya setelah menerima panggilan.
Selama orang diseberang sana menjelaskan maksud panggilannya, Juan berjalan menuju walk-in closet miliknya. Juan nyalakan pengeras suara sembari berganti pakaian dengan cepat.
"Siapin ruang operasi! Sekarang!"
"Ya Dok!"
Tak butuh waktu lama Juan sudah berpakaian dengan layak. Baru ia akan membuka pintu kamar, teringat jika ada sang istri yang ia tinggal untuk pertama kalinya. Juan melangkah lebar mendekati Rania. Ia tak sempat untuk duduk dan membangunkan sang istri dengan kelembutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! Juania
Romance[COMPLETED] Beberapa tanya hadir ketika ada rasa tak puas atau mungkin keingintahuan yang lebih tinggi. Termasuk pada kelanjutan kisah dari Arjuan Rafisqy dan Rania Alisha. "Mereka sudah menikah?" "Mereka sudah memiliki anak?" "Arjuan tidak menjad...