00. Pra-rilis 2 🔞

585 55 45
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

2021, STUDIO HI! JUANIA

"Kak Juan, ini pertanyaan dari aku langsung. Kak Nia kan tipe orang yang rame ya, suka isengin Kak Juan gak? Terus isengnya Kak Nia ke Kak Juan tuh gimana?"

Tanya tersebut membuat Juan menghela napas pelan. Adanya ia tengah berpikir akan sebuah pertimbangan jawab. Bahasa tubuh sederhana seperti Juan yang mengigit kecil bibir bawahnya membuat riuh studio.

"Kak Juan?"

Juan menoleh cepat setelah namanya kembali terpanggil. "Kayanya ini keisengan yang sering dia lakuin ke saya semenjak nikah. Tapi boleh saya tanya sesuatu?"

"Boleh Kak. Ada apa ya?"

"Content ini bisa sewaktu-waktu naik rated, 'kan? Maksud saya, yang kalian jadikan narasumber itu pasangan sudah menikah. Permasalahan kami bukan suatu hal yang dapat dipahami oleh anak di bawah umur."

"Kak Juan sama Kak Nia tenang aja. Ini sudah dilabeli dengan content dewasa. Jadi Kak Juan udah punya jawaban untuk pertanyaan aku tadi?"

"Ada!"

.

.

2021, BLOK M

Ini bukan malam minggu dimana sebagian orang keluar rumah dan menikmati kemacetan ibu kota. Ini hanya malam di hari kerja, tapi Rania dan Arjuan dapat mencapai rumah tepat waktu. Menjelanng malam, Rania menginginkan sesuatu. Bisa saja dia memesan online, tapi hanya untuk porsi kecil lebih baik dia merepotkan suaminya. Hal ini lah yang membuat keduanya berakhir di jalanan Blok M mencari sesuatu tersebut.

"Lurus lagi Mas," ujar Rania saat laju mobil Juan melambat.

"Banyak jajanan di sini?" sebuah tanya dari Juan membuat Rania merekah senyum.

"Emang banyak jajanan di sini. Aku baru tahu kemarin juga sih pas nemenin Caca beli pisang goreng langganan dia," ia mulai berceloteh lagi.

"Ini ke kiri atau kanan?" Juan sudah tiba di persimpangan lainnya.

"Kanan!" seruan dari Rania dapat mengalahkan suara radio yang terputar di antara mereka.

Juan tak langsung menuruti karena ada mobil yang melaju dari arah berlawanan. Setelah kosong, barulah ia berbelok ke kanan.

"Itu yang ada icon kentang gorengnya!"

Juan tak lagi melajukan mobil, berhenti di tengah jalan. "Kita par- ah bisa parkir di sini." Ia belum usai menyuarakan tanya, tapi tukang parkir sudah menyambut kedatangan mobilnya. Juan parkirkan dengan apik mobilnya di depan sebuah kafe tepat di samping tempat yang dituju Rania.

Hi! JuaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang