Mishit

285 52 8
                                    

Pengejaran Profesor Yang yang dilakukan Misamoji terus berlanjut hingga membawa mereka ke daerah terpencil paling utara Korea Selatan.

Disana terdapat sebuah pabrik yang berdiri di tengah tanah luas pertanian gandum.

"Siapkan senjata kalian." Titah Jihyo sambil melepas sabuk pengamannya.

Mereka berjalan mengendap-endap mendekati pabrik. Terlihat beberapa orang berkumpul disana sedang mendiskusikan sesuatu. Cukup lama Jihyo dan Misamo meringkuk bersembunyi dibalik jejeran lemari bekas, menunggu waktu yang tepat untuk melakukan penyergapan.

"Mana barangnya?" Profesor Yang menagih pada salah satu orang pabrik yang menemuinya dan Direktur Adios itu.

"Aku ingin hak ku dulu kalian berikan."

Direktur langsung menyuruh anak buahnya mendekat yang sedari tadi membawa tas koper.

"500 juta." Koper terbuka menampakkan setumpuk uang 100an didalamnya.

"500?! Kalian bercanda! Susah payah kami mencari bahan dengan kualitas bagus dan kau bayar hanya setengah milyar?!"

Sang direktur mencoba mengendalikan emosinya. "Akan ditambah setelah proyeknya berhasil."

Mendengar itu, membuat kedua orang pabrik itu mengangguk setuju. Mereka lalu mengeluarkan tas kecil berisi alat peledak yang diminta.

"Sekarang!" Aba-aba Jihyo langsung membuat mereka bertiga bergerak sesuai strategi yang mereka rancang.

Kreek!

Tanpa sepengetahuan para pegawai pabrik, Momo sudah bergerak mendatangi tempat pengendali kontrol mesin pabrik. Orang yang menjaga disana dibuatnya tak sadarkan diri hanya dengan sekali tusukan telujuk dilehernya.

"Teknik yang diajari Jihyo berguna juga yaa."

Ia kemudian menutup semua pintu dan gerbang pabrik dengan menekan tombol otomatis. Para pekerja termasuk Profesor Yang dan Direktur terkejut bercampur kebingungan dengan keadaan saat ini.

Sana sendiri berlari menuju depan pabrik untuk melumpuhkan para penjaga dan pengawal dengan gas bau kentut yang ia bawa dari Felix. Dengan begitu ia mudah melumpuhkan mereka tanpa perli mengeluarkan banyak tenaga.

Berbeda dengan Mina, ia sudah berjuang melawan orang-orang yang berusaha menghadang gerak mereka berempat.

Profesor Yang dan Direktur sendiri langsung bergerak kabur setelah mendapatkan barang yang diinginkannya. Sebisa mungkin menghindari kejaran Jihyo yang sudah mengacungkan senjata api kearah mereka.

Dor!

Direktur langsung mengeluarkan senjatanya. Tembakan pertama diluncurkan Direktur kearah wanita itu.

Dor!

Tembakan itu justru dibalas Jihyo sambil terus berlari mendekati mereka.

Dor! Dor!

Kembali Direktur dan kedua orang pabrik tersebut memberikan Jihyo tembakan sebagai bentuk ancaman agar jangan mendekat.

Dor! Dor!

"Sekali kakimu mendekat, kau akan mati wanita muda!"

Tuk!

Tanpa mereka sadari mereka yang justru melangkah mundur untuk menghindari Jihyo. Dan pada saat posisi mereka sudah ada di ujung gudang, langkah mereka terhenti. Misamo ikut mengepung mereka setelah menyelesaikan tugas masing-masing.

Dalam keadaan panik mereka melihat jika ada didekat pintu kecil yang memiliki engsel rusak. Direktur berinisiatif mendobrak dengan kekuatan badan seraya terus melindungi Profesor Yang.

J's AngelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang