J's

546 77 4
                                    

"Apa benar ini tempatnya?" Tanya Momo bermonolog setelah sampai disebuah gedung dengan pagar beton menjulang tinggi. Sekali lagi ia mengecek kartu nama pemberian wanita tempo hari.

Setelah dirasa cocok, Momo melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung. Ia melihat sudah ada tiga wanita disana. Satu wanita mengarah padanya dan lainnya membelakanginya.

Wanita yang sama ia temui di jalan.

Alisnya semakin mengerut ketika pembicaraan mereka terdengar jelas di telinganya.

"Jadi ini semua sudah direncanakan oleh Jeongyeon kan? Tidak! Aku tidak mau."

"Tidak—"

"Akan ku hubungi polisi. Ini sudah masuk tindakan penipuan dan penculikan." Wanita itu langsung meraih ponselnya namun sayang aksinya gagal karena ponsel berhasil direbut. "Hei kembalikan!"

"Kau ingin kontrakmu kembali kan, Minatozaki Sana?" Pertanyaan dingin itu melecut keluar langsung membuat Sana terdiam. "Kontrak 10 juta yenmu."

"B-bagaimana k-kau,"

"Kontrakmu akan kembali dalam 24 jam jika kau menyutujui perjanjiannya."

Sana berpikir keras. Hanya orang bodoh yang melepaskan kontrak semahal itu. Kontrak modelnya dengan game Im-perfect. Hanya masalahnya apakah ia sanggup melaksanakan perjanjian itu atau tidak.

Sedangkan wanita satunya lagi sejak tadi hanya santai sibuk dengan nintendo switchnya sambil mendengarkan ocehan Sana.

Sana mencoba berpikir tenang dan sedikit menurunkan egonya. Ia menghela napasnya kasar. "Hanya dengan gadis gamer ini?"

Sana akhirnya membuka suara setelah cukup lama terdiam.

"Dan dia." Pandangannya jatuh kearah Momo yang sejak tadi berdiri membelakangi mereka. Keduanya langsung mengikuti arah pandang itu membuat tatapan mereka bertiga bertemu.

"Akhirnya kau datang juga." Wanita itu mendekati Momo untuk menyapa. "Perkenalkan, aku Jihyo. Park Jihyo."

***

Momo menarik kasar koper yang ia bawa berjalan menjauhi gedung. Ia merasa sudah dibohongi. Tidak ada saudara ataupun rumah orang itu yang sama dalam bayangannya selama ini.

Tadi ia tidak bisa mengatakan apa-apa setelah mengetahui maksud sebenarnya wanita itu memintanya datang kesini. Dari percakapan itu, bisa Momo simpulkan jika ini misi rahasia yang mencoba merekrutnya untuk menjadi alat.

"Momo tunggu! Hirai Momo!" Jihyo berhasil mengejar Momo dan menarik tangannya.

"Lepaskan!"

"Dengarkan aku dulu."

"Tidak! Kau berbohong!" Momo melangkah lagi setelah berhasil melepaskan diri.

"Karena kau belum mendengarkan penjelasanku. Aku tidak bohong soal uang itu. Aku akan memberikannya padamu." Jihyo terus mencoba mengikuti langkah Momo.

Ucapan wanita itu sepertinya tidak mempan menggoyahkan pendirian Momo. Ia terus melangkah meninggalkan wanita itu sendirian. "Okee baiklah terserah kau. Aku hanya ingin membantumu. Tapi aku hanya ingatkan, hutangmu dan biaya recovery Hana tidak membutuhkan uang yang sedikit. Mereka sedang menunggu untuk dibayar."

Melihat Momo semakin jauh wanita itu berteriak, "Ingat juga mimpimu ingin mempunyai studio sendiri!"

Wanita itu hanya bisa menghela napas panjang melihat Momo sama sekali tidak menoleh balik. Usahanya tidak membuahkan hasil. Ia pun akhirnya memutar balik langkahnya kembali.

J's AngelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang