31

2.4K 140 33
                                    

Masalah semut kecil, ngapain gue harus turun tangan?~Zaiz

📌 Follow+Vote+Comment
📌 Jan forget tinggalkan jejak Cok.

Happy reading

Seorang cowok yang memiliki tampang playboy, menatap ke bawah, melihat seseorang yang kini sedang memainkan basketball dengan begitu lincah, seperti seorang profesional. Saat ini dirinya sedang memikirkan kejadian malam tadi, jujur saja, perempuan yang ia ajak tanding begitu mirip dengan Zaiz.

Walaupun cowok itu tidak bisa melihat jelas muka cewek itu, karena tertutup topeng, tapi cowok bernetra coklat itu sangat yakin jika cewek itu seseorang yang kini dia perhatikan.

" Kalau bener itu Lo, gue semakin yakin, kalo lo bukan orang sembarangan,"ujar cowok itu, Riko.

Hati Riko gusar jika pikiran nya saat ini tepat, Riko jelas bukan orang bodoh, Mana mau dia berurusan dengan, orang seperti Zaiz. Bisa-bisa dirinya seperti orang-orang yang dia kirimkan tadi malam.

"Aelah, masa iya gue baru mulai udah berhenti aja,"kesal Riko.

"Tapi gue penasaran, dapet kemampuan dari mana tuh anak bisa beladiri? Bahkan anggota mafia pun sama dia di bikin babak belur, kaya udah di latih aja."

Tentu gegara perbuatan Zaiz, yang membuat anggota itu babak belur, membuat Riko sendiri yang harus bertanggung jawab. Untung saja Riko anak nya baik hati, jadi dia langsung saja membiarkan anggota itu tergeletak di jalanan. Sungguh baik bukan?

Sepertinya Riko tidak memikirkan resikonya, dan sepertinya ia juga lupa berurusan dengan siapa.

Sedang asyik melihat Zaiz dari atas roofthop, tiba-tiba saja handphone nya berdering, pertanda ada yang menelpon.

"Halo"

"Anak muda sialan! Berani-beraninya kamu menelantarkan anak buah saya. Sudah bosan hidup rupanya, hah?!"

Riko terperanjat, dia melihat layar handphone nya, sial, ternyata nomor tak di kenal. Padahal dirinya sudah mengganti nomor  baru, tapi orang itu dengan cepat menghubungi nya.

Riko jelas tau siapa orang di balik telepon ini, seseorang yang sangat di takuti oleh seluruh dunia, bahkan saat ini Riko sudah bergetar hebat mendengar suara orang itu yang terdengar sangat marah.

"M-maaf, gue kira anak buah Lo udah mati."

"Brengsek! Tunggu saja kau anak muda. Saya akan mendatangkan mu detik ini juga."

Tuut!

Deg!

Benda pipih yang tadi ia genggam erat-erat terjatuh ke lantai, dirinya menjadi linglung. Apakah dia akan mati muda? Tapi kenapa secepat ini? Bahkan dirinya belum merasakan main kuda-kudaan di kasur.

"Gimana nih? Yakali gue mati cepet banget. Kalo gue mati nanti cewek-cewek yang antri pindah ke Billy sama yoga dong? Huaa nyesel gue minta bantuan ke mereka."

Kini Riko sedang di Landa khawatir, bingung, cemas. Dia berlari keluar dari roofthop, tujuannya hanya satu. Zaiz!

Ya! Hanya itu yang ada dipikiran nya.

Zaiz The Queen Of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang