Zaiz The Queen Of Darkness

35

Elo kok malah nangis?~Zaiz

To my dear readers❤️
Jan lupa Vote+Follow+Comment oky
Typo bertebaran><(author malas membaca ulang awokawok:v)

Happy reading!!

"Anda siapa ya?"

"Apa anak itu bangun!"teriak temannya di seberang sana dengan panik.

Orang yang memakai baju serba hitam itu lantas menoleh ke belakang, detik berikutnya ia di buat terkekeh melihat pemuda di depannya.

"Apa anda sakit jiwa?"

Refleks tawa nya mereda dan menatap tajam orang di depannya.

"Apa anda juga bisu?"

Orang itu melotot."kau mendoakan ku?"

Dengan cepat pemuda itu menggeleng." Tidak. Saya hanya menanyakan saja."

"Oh, my God! Kenapa kalian malah berbicara!"ujar orang di seberang sana kesal.

"Persetan! Apa kau selalu berisik seperti ini!" ucap orang itu, sangat terganggu dengan omongan temannya.

" Kau memarahi ku?!"

Orang yang di ajak ngobrol menghela nafas panjang. Lalu tatapan nya mengarah kepada pemuda di depannya. Terlihat sangat dingin sekali pemuda itu menatap nya.

Dia tersenyum kecil,"jika kau ingin tau diriku, kau bisa menemui k--

"Tidak." Sela pemuda itu." Anda bukan orang penting,"lanjutnya. Masih dengan wajah datar.

Orang itu di buat melongo. Namun hitungan detik berikutnya dia mendengar langkah kaki saling bertautan.

"Cih, mengapa para bajingan itu sudah mendekat." Desis nya.

Dengan langkah cepat pula, dia langsung berlari menuju Jendela ruangan ini.

" Apa anda ingin kabur?"

"Oooh saya tau, anda pasti takut kan dengan mereka?" Masih dengan santai pemuda itu berucap.

Saat sudah di luar ruangan, berhasil menaiki jendela yang cukup mudah untuk dirinya kabur lewat jendela, orang itu berbalik menatap kesal pemuda itu.

"Kita lihat saja nanti, anak muda!"gertaknya yang hanya di balas dengan sombong."oke, bakal saya liatin." Ujarnya sangat santai.

"Lagipula siapa yang bilang saya sudah tua?"lanjutnya.

Orang itu dengan kasar melempar vas bunga yang ada di dekatnya ke arah pemuda itu.

Prank!

"Ku bunuh juga kau sekarang!"teriak nya.

Tekadnya memang seperti ingin menghabisi pemuda itu, tetapi tubuh nya berkehendak lain. "Tubuh sialan! Kenapa kau malah mengajak ku lari!"

Pemuda itu hanya menatap datar dan melipat kedua tangannya di dada, aneh, batin nya.

Brak!