HAPPY READING:)Lalu sesuatu yang hangat melingkar di pinggang Jimin. Ada tangan panjang disana, Jimin menoleh dan mendapati Taehyung sedang tidur disebelahnya. Tidur beneran, bukan jadi-jadian.
"Uljimayo," lirih Taehyung sambil mengeratkan pelukannya.
"T-Tae?" dan Taehyung menjawab-nya dengan deheman. "Masih ngambek?" Taehyung tidak menjawab, dengkuran halus menyapa telinga Jimin. Taehyung rupanya sudah masuk ke alam jahannam, eh canda. Alam mimpi:")
Jimin menghela nafas sebentar, lalu memeluk Taehyung balik. Dan keduanya menjelajahi alam mimpi.
Esoknya, Taehyung bangun terlebih dahulu. Menengok wajah Jimin yang masih tertidur pulas dengan pipi yang menggembung. Uhh benar-benar menggemaskan. Taehyung segera bangun dari kamar mandi, ingin apa? Tentunya rahasia. Ya mandilah, mau apa lagi.
Jimin terbangun karena merasa tidak nyaman, mengucek matanya lalu mengusap wajahnya juga rambufnya yang berantakan. Lalu mengalihkan pandangannya pada jam dinding.
Masih jam enam pagi. Masih terlalu pagi untuk Jimin bangun. Jimin kembali merebahkan tubuhnya pada kasur empuknya.
"Tae," panggil Jimin dengan mata tertutup. Masih mengantuk. Tidak ada jawaban dari sang empu dan Jimin memilih untuk tidur kembali. Jam masuk kuliahnya jam sebelas siang, otomatis ia masih bisa tidur dua jam lagi.
Ceklek
Taehyung keluar dari kamar mandi sambil memakai kaos warna hitam. Ia sudah memakai celana-nya kok. Lalu meletakkan handuknya di samping kamar mandi. Dan pandangannya teralih kembali pada Jimin. Tadi sayup-sayup ia mendengar Jimin memanggilnya atau mungkin hanya imajinasinya. Entahlah yang jelas Taehyung tak tau.
Jam 09.45 KST
"Tae! Makan dulu!" teriak Jimin yang kini sedang menghidangkan sarapan di meja makan. Tidak puas karena tidak ada jawaban dari sang empu. Dirinya melangkahkan kakinya ke ruang gym, ia tau jika Taehyung tadi berolahraga.
Membuka pintunya dan mendapati Taehyung yang sedang melakukan pull up dan tentunya membelakanginya. Shit, Taehyung benar-benar membuat Jimin hampir saja mati muda.
Lihat otot lengannya, lihat juga badan bagian atas yang naked. Percayalah jika Jimin mungkin hampir saja mati hanya karena melihat Taehyung.
Taehyung menyelesaikan pull up-nya dan meneguk botol air mineralnya. Tak sengaja mata elangnya itu menemukan Jimin yang berdiri di pintu gym sambil menatap Taehyung penuh pesona.
"Jim!" detik berikutnya Jimin sadar dan menatap kikuk Taehyung.
"I-itu sudah ingin j-jam 10, k-kita harus sarapan," Jimin merutuki mulutnya yang tergagap. Lalu pergi dari hadapan Taehyung. Mukanya memerah karena mengingat badan berotot Taehyung. Ah, kenapa Jimin berfikir yang aneh-aneh sih?!
Mereka berdua sarapan tanpa ada yang membuka suara, mungkin karena Taehyung masih ngambek soal kemarin dan Jimin yang tak berhenti memikirkan Taehyung.
Taehyung libur kuliah karena dosen mereka sakit, dan Jimin akan berangkat sebentar lagi untuk kuliah. Tinggal menunggu taksi online dan ia akan sampai ke kampus. Jimin ingin sekali bertemu dengan Taehyung, apakah Taehyung masih ngambek atau tidak. Ia baru saja ingin mencari Taehyung tapi Taehyung masuk ke kamar sambil menyiapkan beberapa alat video game.
"Ehm, Tae," panggil Jimin dan Taehyung menoleh ke arahnya.
"Ya?" Jimin jadi salah tingkah jika berhadapan dengan Taehyung seperti ini.
"I-itu aku hanya bertanya. Masih ngambek?" dan Taehyung nampak berfikir lalu mengangguk. Tentunya Jimin cemberut, ini hampir sehari dan mereka belum berbaikan.
"Apa yang harus kulakukan agar kau memaafkanku hm?" Taehyung tersenyum miring, perasaan Jimin mendadak tidak enak. "Cium aku," hanya dua kata. Dua kata yang bisa membuat wajah Jimin memerah.
"Ih! Apa tidak bisa yang lain?" Taehyung sangat tau Jimin. Jika mereka tidak berbaikan hampir sehari maka Jimin akan menangis.
"Ya sudah kalau tidak mau," Taehyung ingin pergi dari kamar tapi ada tangan lain yang memegang tangannya.
"Eh?" Taehyung kaget ketika Jimin menyentuh tangannya. Tanpa aba-aba lagi Jimin mengecup singkat bibir Taehyung. Lalu melepasnya dengan cepat karena malu, Taehyung tersenyum lalu menyentuh tengkuk Jimin dan melanjutkan acara 'mari menyantap bibir Jimin'.
Setelah melumat bibir masing-masing, mereka berperang lidah. Melupakan jika Jimin harus berangkat kuliah. Seketika sadar dengan apa yang Taehyung lakukan, Jimin memukul dada Taehyung, menyuruhnya untuk berhenti.
"Ih Tae! Aku harus berangkat kuliah!" sebal Jimin dan Taehyung hanya tersenyum miring. "Aku antarkan saja, dan juga melanjutkan hal 'itu'," Jimin kembali memerah karena perkataan Taehyung.
"Tapi bagaimana deng-
"Tidak usah dipikirkan, nanti akan kuberi uang ganti," Taehyung langsung menarik tangan Jimin. Jimin hanya mendengus pelan, tapi ya mau bagaimana lagi. Jimin juga tak bisa menolaknya.
END
belum selesai ujian:(
Hehehe makasih yang udah sempetin baca 💜