MY BIRTHDAY

112 13 0
                                    


HAPPY READING:)

"Bagaimana dengan mendiami-nya atau memarahinya sampai nyali-nya ciut?" Taehyung memberikan ide pada Jungkook, sahabat-nya. Jungkook terlihat berfikir, dirinya tau jika Taehyung akan melakukan uji nyali -bukan secara harfiah- dengan kekasihnya.

Maksudnya itu sedang mencoba menjahili kekasih Taehyung di hari ulang tahunnya.

"Bagaimana Kook-ah?" tanya Taehyung sekali lagi dan Jungkook menunjukkan gestur untuk 'menunggu'. Jungkook masih memikirkannya. Kekasih Taehyung, juga sahabat-nya. Ia tau betul sifat sahabatnya itu.

"Eum, baiklah. Tapi jangan memarahinya terlalu keras oke? Dia sedikit sensitif beberapa hari ini," Jungkook sedikit memberi masukan pada Taehyung dan tentunya Taehyung mengangguk. Sekarang ia harus berfikir bagaimana caranya ia mencari kado untuk kekasihnya a.k.a calon istrinya di masa depan. Sedikit sulit mengingat jika kekasihnya akan menangis karena cengeng. Dan pada akhirnya dia yang kalah dan kekasihnya itu menang. Tapi karena kekasihnya bilang jika ia akan pulang malam karena urusan pekerjaan, masih ada waktu untuk membeli ataupun membuat makanan cepat saji yang enak. Berbekal uang 100 ribu W, dan itu untuk delivery kue dan makanan sekaligus kado untuk kekasihnya.

Itupun dari hasil kerja kerasnya dua bulan yang lalu. Ia hanya ingin menjadi pacar yang baik untuk kekasihnya. Wahh Taehyung benar-benar dewasa bukan?

"Kalau begitu, ikutlah denganku dan pilihkan kado yang baik untuk kekasihku," Taehyung menarik tangan Jungkook. Mungkin bisa dibilang jika ini adalah sebuah paksaan dari Kim -sialan- Taehyung. Jungkook hanya pasrah, toh tak ada ruginya untuk membantu Taehyung berbelanja.

Mereka berada di toko kue, memesan kue yang harganya membuat Taehyung sedikit menggeleng tapi dia tetap membelikan kue itu karena kue itu terlihat menarik di mata Taehyung.

Harganya 25 ribu W. Mahal sih, tapi Taehyung harus membelikannya. Toh lagian rasa coklat, kekasihnya menyukai rasa coklat. Ralat, sangat suka.

Lalu sekarang pergi ke mall dan Jungkook menyarankan memakai pakaian sweater dan turtle neck. Dia tau selera sahabatnya, jadi lebih memilih pakaian favoritnya. Bahkan Taehyung harus dua kali berfikir apakah kekasihnya benar-benar suka pakaian ini. Heran, sahabat lebih tau dibanding kekasih-nya sendiri. Tak apa yang penting mereka sudah membeli pakaian yang dipilihkan Jungkook.

Sekarang uang-nya tinggal 50 ribu W dan Jungkook menyarankan untuk membeli makanan saja. Mungkin lebih baik jika delivery, tapi Jungkook lagi-lagi menyarankan jika delivery nanti saja. Mungkin ketika ia sudah masuk ke rumah atau kekasihnya itu pulang dan Taehyung mengangguk. Lalu Jungkook pamit karena Eunji, istri-nya meminta untuk segera pulang. Taehyung pulang dengan jalan kaki, jarak mall dan rumah sederhana-nya tidak terlalu jauh dan bisa dibilang tidak dekat juga.

Sampai jam 20.07 KST, Taehyung sampai di rumah-nya. Butuh setengah jam agar ia sampai di rumah-nya. Terkesan lama tapi yang ia pikirkan adalah kekasihnya. Dirinya segera mandi karena sudah sore lalu ganti baju dengan cepat. Bersih-bersih seluruh rumah karena ingin kekasih-nya datang ke rumah dengan lingkungan rumah yang bersih mengingat jika kekasih-nya itu suka kebersihan.

Lalu mencoba bersantai dan menyiapkan akting-nya untuk mendiami-nya dan memarahi-nya jika itu diperlukan. Dia masih belum delivery karena Jungkook baru saja memberikan pesan.

JUNGKOOK

Jangan memesan dulu, tunggu dia datang lalu segera memesan sampai 50 ribu W dan suruh delivery-nya untuk menunggu di depan rumah atau tinggalkan makanannya di depan rumah jika terlalu lama.

Ceklek

"Huh," hembusan kecil itu keluar ketika seseorang baru pulang dan cukup membuat Taehyung terkejut tapi dia berusaha untuk tidak peduli. Tetap fokus pada ponsel-nya untuk mengirimkan pesan pada Jungkook

VMIN STORY [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang