Sepuluh

2.1K 252 6
                                    

Malamnya, Nana benar-benar menuruti perkataan Siwon.

Datang ke acara kantor ayahnya, yang tentu saja mengundang banyak orang.

Oh, apa ayahnya lupa jika Nana benci keadaan seperti sekarang?

Dirinya kini sudah ada di hotel mewah tempat acara diadakan. Para kolega dan rekan bisnis ayahnya sudah berkumpul. Njuni dan Pudu juga sudah hadir sejak 30 menit yang lalu.

Nana mengamati keadaan sekeliling. Ia tahu apa yang ditakutkan ayahnya. Jadi, Siwon sengaja mengajak Nana karena pada tahun lalu, acara seperti ini tiba-tiba berubah menjadi adu senjata.

Entah apa yang terjadi. Yang jelas, ini berhubungan dengan rival bisnis ayahnya.

Njuni dan Pudu juga mengamati sekitarnya dengan waspada. Merasa tak ada yang mencurigakan, mereka mencari Nana yang hilang entah kemana.

***
Di luar hotel, seorang pemuda berambut ungu tengah menahan kesal terhadap daddynya. Begitu pula kakaknya yang tak beda jauh dengan sang adik.

"Dad, bisakah kita pulang saja? Aku benar-benar tidak nyaman berada di kondisi seperti ini." Gerutu Jeno yang disetujui Mark.

"Setuju. Lagipula dad-"

"Kalian bisa diam apa tidak? Ini acara tahunan, dan kalian sebagai penerus daddy tidak boleh ada yang membantah."

Dua kakak beradik itu seketika bungkam. Tidak mau lagi membantah.

Mereka bertiga memasuki hotel mewah itu. Dan langsung bertemu dengan Siwon yang sedang mengobrol bersama seorang pemuda.

"Hai, Na Siwon!" Seru Donghae.

Siwon yang mendengar panggilan itu segera mengalihkan perhatiannya. Membiarkan si pemuda pergi dari hadapannya.

"Donghae! Wah, sudah lama tidak bertemu! Oh, apa mereka putra mu?"

"Tentu saja. Dia, Mark, dan adiknya, Jeno. Dimana putra mu?" Tanya Donghae pada Siwon setelah mengenal kan dua putra nya.

"Ah, dia baru saja pergi. Namanya Park-"

DOR

DOR

DOR

Tiga tembakan itu mengalun di udara, bersamaan dengan para tamu yang kini berhamburan menyelamatkan diri.

Siwon mulai panik, yang Ia takutkan terjadi juga.

Donghae, Mark dan Jeno juga sama paniknya. Dan mereka akhirnya memilih mencari tempat aman.

Sementara Siwon, sibuk mencari keberadaan Nana.

Yang dicari, kini sudah ada di luar hotel, bersama dua sahabatnya.

Mereka berhadapan dengan orang-orang berpakaian serba hitam, yang jumlahnya sekitar 30 orang. Mereka tak lupa memakai penyamaran, karena Nana sudah memprediksi kehadiran dua putra Lee.

"Njun, Pudu, bagaimana? Apa ada petunjuk tentang siapa mereka?" Bisik Nana.

"Mereka bukan orang yang tahun lalu mengacaukan pesta. Kali ini dalangnya adalah Bangchan." Balas Njuni dengan berbisik juga.

"Sepertinya, dia memang benar-benar tidak terima kalah." Sarkas Pudu yang kini sudah bersiap dengan revolvernya.

"Ayo bermain."

Dan setelahnya, hanya terdengar suara tendangan, pukulan, bahkan rintihan di halaman hotel itu.

Tiga sahabat itu akhirnya berhasil mengalahkan orang-orang itu dalam waktu 10 menit saja.

Beautiful Prince [NOMIN] - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang