XXXI

187 26 1
                                    

Mobil Hanbin berhenti disebuah taman kecil dekat rumah mereka . Ia terpaksa menghentikan mobilnya karena Jinhwan yang terus merengek ingin segera memakan kuenya

" Ayo turun sayang " ucap Hanbin saat   ia sudah membuka pintu . Oh dia tidak perlu memutari mobil untuk membuka pintu tempat Jinhwan duduk karena dengan cepat Hanbin mengangkat Jinhwan dari kursinya dan membanya keluar dari mobil

Taman tidak terlalu ramai karena taman tersebut berada di kompleks perumahan besar jadi tidak banyak pengunjung . Jika pada umunya waktu sore akan banyak orang yang berada di taman maka di taman tersebut tidaklah demikian

Hanbin memilih bangku paling dekat dengan jarak mobilnya , mendudukkan diri dan membiarkan Jinhwan beralih dari pelukannya untuk duduk dibangku . Hanbin mengeluarkan cake dari tempatnya , memberikan pada In yang sudah menatapnya penuh binar harap

" Mau makan sendiri atau disuapi hum ? "

" Makan sendiri "

Hanbin mengangguk lalu menyodorkan kue tersebut dipangkuan Jinhwan yang kakinya menggantung pada bangku taman yang agak tinggi

Baru sesuap dan anak itu sudah menagih janji yang mana lupa ia beli tadi
" Susu Yungg "

" Nanti ya , Nani habiskan dulu cakenya nanti kita beli susu "
Sebenarnya bisa saja Hanbin segera pergi membeli susu pisang itu tapi tidak mungkin dia meninggalkan bayi gembulnya itu sendiri . Kalau diculik gimana....

" um " Hanbin tersenyum tipis saat In hanya menjawabnya dengan gumaman singkat . Dalam hati ia bersyukur bisa menikmati waktu bersama si bayi gembul tanpa gangguan

" Yungg mau ? " Ucapan In entah mengapa membuat Hanbin tersenyum lebih lebar , ia merasa special . Jinhwan tidak pernah mau membagi makanan favoritnya pada orang lain sekalipun itu para hyungnya dan hari ini mungkin keberuntungan Hanbin , ia membuka mulutnya dan sedikit menunduk agar memudahkan Jinhwan menyuapinya . Saat tangan si bayi yang memegang sendok plastik itu sudah berada di depan mulut Hanbin yang menganga lebar , gerakan baby embul berhenti dan malah memperhatikan Hanbin agak lama . Pegal juga lama-lama menganga terus jadi Hanbin memanggil Jinhwan dengan niat agar cepat menyuapinya . Tapi-

" ndak jadi deh Yungg . Nanti cepat abis ehehe "

"wahh pelit ya sekarang hum"

"hahaha Yungg geli , jangan cium cium banyak banyak dong"

"Kenapa?"

"Kata Bi Yungg nanti muka In ada bentol bentol na"

dasar kelinci Amerika
Rutuk Hanbin dalam hati pada adiknya itu

"Yungg"

"Hum ?"

"In mau sekolah"

"Ha?buat apa"

Jinhwan menghela nafas sok-sok seperti yang biasa hyungnya lakukan
"untuk pintar"

In sepertinya memang tertarik dan antusias dengan permintaannya . Terbukti anak itu sudah meletakkan cakenya dipinggir kursi dan mulai menatap Hanbin memelas
"Nani belum cukup umur untuk sekolah , sayang"

Jinhwan mengerjap lucu
"umur berapa boleh Yungg ?"

"6 tahun , jadi Nani harus bersabar"

"Ughh lama sekali sih"renggut si bayi dengan bibir dimajukan

Hanbin mengusap lembut kepala Jinhwan hingga bayi gembul itu melihat kearahnya . Pria tampan anak tertua tuan Kwon tersebut tersenyum begitu teduh persis seperti seorang ayah
"Sekolah itu tidak mudah sayang , Nani harus berteman dengan banyak orang , mengerjakan tugas sekolah dari guru , tidak boleh makan cake kapanpun Nani mau , tidak boleh tidur sembarang , jumpa semua hyung juga tidak sering lagi , tidak bisa jalan-jalan kapanpun Nani mau , karena disekolah itu aturannya banyak"

BABY KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang