VI

378 43 25
                                    

Ceklek

Pintu kamar mandi terdengar terbuka , sontak hal itu membuat Chan dan juga Bobby bernafas legah . Mereka bisa memanfaatkan Hanbin untuk lepas dari pertanyaan rumit Jinhwan yang sudah pasti tidak bisa di jawab oleh mereka .

Chan berdiri menghampiri Hanbin diikuti Bobby di belakangnya , lalu Chan membisikkan sesuatu pada Hyung tertuanya

" Hyung , tolong bantu kami mengalihkan pertanyaan In . Dia bertanya bagaimana membuat bayi "

Seketika Hanbin menatap maknae line tersebut dengan tatapan membunuh , membuat Bobby dan Chan lari terbirit menghindari amukan .

Heol !! Hanbin tidak habis pikir , bagaimana bisa meracuni pikiran bayi polos-nya dengan bicara soal hal berbau dewasa .

Eh ? Bayinya ?? Bolehkah Hanbin menyebut Jinhwan bayinya ??

" ah terseralah , tak ada yang tau ini "
Ucapnya pada diri sendiri .

Sementara di ranjang besar itu , In menatap Hanbin tanpa berkedip .
Hanbin yang melihat hal itu terkekeh ringan . In sangat lucu dan menggemaskan saat dalam mode penasaran .
Oh kuatkan hati Hanbin atas cobaan ini kkkk

Hanbin perlahan berjalan mendekati Jinhwan . Ia penasaran apa yang tengah di pikirkan bayi gembul itu .

" Nani.... "

Namun panggilannya tidak di indahkan oleh pemilik mata bulan sabit itu
Jadi dengan gemas Hanbin mengangkat tubuh Jinhwan ke pangkuannya .
Membuat Jinhwan teralihkan dari dunianya

" In kenapa eoh ?? "

Tapi lagi lagi tak ada jawaban , jinhwan malah memiringkan kepalanya ke kiri dan menatap berbinar pada Hanbin.
Membuat pria tampan itu mengerjit heran .
Namun kerjitan itu berubah menjadi senyum senang ketika Jinhwan berbicara pelan

" Roti "

Seketika tawa renyah menggema dalam kamar itu , Hanbin tertawa karena Jinhwan menyangka perut berototnya adalah roti .
Ah pantas saja sih , karena dia masih bertelanjang dada selepas mandi .

" Kenapa Yungg tertawa ? "

" Kau sangat menggemaskan sayang "

" In tidak melakukan apapun Yungg " Jinhwan merenggut lucu

Hanbin mengecup singkat pipi gembul itu , lagi .

" Ya ya ya baiklah jangan cemberut seperti itu hum ? "

Jinhwan mengangguk semangat dan tak lupa tangannya masih setia menusuk nusuk kecil perut Hanbin dengan jari mungilnya .

" Kenapa ? "

" Apa semua orang punya roti seperti Yungg ? "
Tanya Jinhwan polos

" Mungkin saja In , In juga punya nanti "

Bayi menggemaskan itu mengalihkan pandangannya dengan segera ke arah perutnya . Lalu jemari mungilnya menyingkap baju yang ia kenakan , ia menatap lamat perutnya yang menggembung .
In menyentuh perutnya , menusuk-nusuk seperti yang ia lakukan pada Hanbin . Namun ini berbeda . Pikirnya

Jinhwan menengadah pada Hanbin , seolah meminta penjelasan .
Hanbin pun bingung dengan tatapan itu , namun sebelum ia bertanya , bayi gembul di pangkuannya berbicara duluan

" Perut In beda Yungg "

" hu? Apanya yang beda Nani ?? "

" Lihat , jika In tusuk tusuk dengan jari perut Bin yungg keras . Tapi lihat perut In jika In tusuk dengan jari-

" hahahahaha astaga Hahahaha "
Hanbin tidak bisa berhenti tertawa ketika menyadari maksud dari sang adik . Bahkan ia tidak menyadari bahwa Jinhwan mulai menatapnya dengan mata berkaca-kaca .
Tapi sungguh , ini benar-benar lucu . Jadi perut In jika di sentuh dengan jari , perutnya akan memantul seperti  roti empuk .
Karena apa ?? Karena perutnya gembul hahahahaha

BABY KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang