Ada pertemuan maka akan ada perpisahan . Itu mutlak dan tak terelakkan .
Seperti halnya keluarga Kwon yang bertemu dengan seorang bayi gembul bernama Kim Jinhwan yang akrab mereka panggil dengan sebutan In . Awalnya anak laki-laki dikeluarga itu hanya ada enam orang , lalu bertambah satu menjadi tujuh setelah kedatangan si manis yang amat disayangi dan dicintai oleh keenam pria dewasa dirumah tersebut . Tapi , pernahkah terlintas dalam benak mereka jika selalu ada tebusan untuk suatu hadiah berharga ?
Jika In adalah hadiah berharga itu , lalu apa tebusannya ?
"Yungg"
"Hm?"
"Kenapa Yungg menangis ? apa In nakal dan buat salah ?"
Hanbin berlutut mensejajarkan tingginya dengan Jinhwan yang duduk pada sebuah kursi tungggu pada lorong yang sedikit mencekam pada tengah malam seperti ini . Ia mengelus lembut pipi bulat itu lalu merengkuhnya dalam pelukan hangat yang kontras dengan keadaan bangunan serba putih tempat tersebut
"Hyung hanya tidak ingin berpisah dari Nani . Sayang , berjanjilah untuk tidak akan pernah meninggalkan hyung" ungkap Hanbin dengan sepenuh hati bermohonSementara In hanya mengangguk polos tanpa tahu apa maksud hyungnya itu . Yang ia tahu , bahwa rumah Hyung adalah rumahnya juga jadi kenapa In harus meninggalkan hyungnya ?
Nanti yang bermain dengan Chan Yungg siapa
Yang akan menganggu Jun Yungg siapa
Yang makan cake terenak buatan Yun Yungg siapa
Yang akan diciumi terus menerus oleh Dong Yungg siapa
Terus yang nanti main kejar kejaran sama Bi Yungg siapa
Kan itu semua sama In , jadi kenapa In harus pergi .
Oh seakan ingat sesuatu penting , In menggesek gesekkan puncuk hidungnya pada dada Hanbin yang masih memeluknya erat . Itu adalah tanda bahwa In minta dilepaskan . Jadi Hanbin menuruti walau enggan karena sejujurnya ia saat ini sangat butuh pelukan , ia butuh tempat bersandar . Ini terlalu sulit dan sakit .
" Yungg , ayo pulang . In tidak suka disini , tidak ada Yung yang lain . Kemarin Yun Yungg janji buat cake untuk In . Ayo Yungg pulang~ "
Air mata Hanbin meluruh , ia sungguh tidak bisa menghadapi ini . Kembali ia rengkuh tubuh gembul In dengan sesak yang melingkupi hatinya , mengabaikan rengekan In yang minta dilepaskan
"Nani , jangan tinggalkan Hyung hum ? Jangan pergi . Jangan ada yang pergi lagi hiks hiks"Jika tadi hanya tetasan air mata , kini pertahanan Hanbin telah runtuh . Ia terisak cukup keras masih dengan memeluk Jinhwan
Sementara anak kecil itu wajahnya sudah mulai memerah karena sesak akan pelukan Hanbin yang semakin erat
"pa-paman" ucapnya terbata pada seorang berpakaian putih melintas didekat lorongMeski sangat pelan namun karena keadaan tempat yang sangat sepi sehingga orang tersebut mendengar panggilan itu dan mencari asal suara . Saat matanya bersibobok dengan hazel hitam yang menatapnya seolah memohon , orang itu seketika sadar akan situasi anak itu . Ia berjalan cepat kearahnya lalu berusaha memisahkan pelukan dua orang berbeda usia tersebut
"Tuan , anak anda bisa kehilangan kesadarannya jika anda memeluknya terlalu erat seperti itu . Ia kesulitan bernafas"
Orang tersebut tidak perlu bertanya apalagi curiga pada sosok dewasa itu karena dari wajah kedua saja orang yang datang menolong In jelas tahu jika keduanya adalah ayah dan anakSeolah tersadar dengan perbuatannya , Hanbin membelalakkan matanya dan mengambil alih Jinhwan dari gendongan orang itu
"Maafkan saya Dokter dan terima kasih telah menyadarkan saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY KIM
Fanfiction𝑲𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑲𝒘𝒐𝒏 𝒎𝒆𝒓𝒖𝒑𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒅𝒊𝒂𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈-𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒓𝒖𝒉 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒏𝒊𝒔 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒎𝒂 𝒅𝒊 𝑲𝒐𝒓𝒆𝒂 . 𝑨𝒏𝒂𝒌 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑻𝒖𝒂𝒏 𝑲𝒘𝒐𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒅𝒂𝒓...