V

389 44 21
                                    



Setelah melalui perdebatan yang panjang , dan mencoba untuk berunding . Hasilnya adalah hal yang tak terduga dan tidak masuk prediksi sama sekali .

" aaaa Daddy , jangan membawa In "

" Appa , mengalah pada anak itu pahala "

Yah , seperti itulah saut -sautan dari anak tuan Kwon .
Karena setelah melihat bahwa Bobby menang , Tuan Kwon dengan cepat mengambil alih Jinhwan dari pangkuan Heeya dan beralih dalam gendongannya .
Keenam anaknya langsung menyadari tindakan sang ayah , jadi secara reflek mereka mulai melayangkan protes pada pria paruh baya itu . Namun sayangnya , hal tersebut tidak di indahkan oleh sang pemilik rumah .
Ia malah mengeratkan pelukannya pada si kecil yang tidak terusik sama sekali dengan suara berisik di sekitarnya .

Heeya bahkan masih terkejut dengan tingkah pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya .
Ia menatap keenam anak Kwon dengan tatapan prihatin dan meringis kecil menyadari tatapan tajam dari keenam laki-laki tampan itu pada tunangannya , walau yang bisa mereka tatap hanyalah punggung yang perlahan mulai menghilang di balik pintu kamar utama .
Heeya tidak bisa melakukan apapun , menyusul sang anak pun tidak bisa. Karena ia dan Soonyoung tidak satu kamar .

" Maafkan ayah kalian ya , dia mungkin hanya ingin benghabiskan waktunya dengan istirahat bersama In "
Heeya berbicara lembut kepada calon anaknya kelak

Hanbin yang mendengar perkataan calon ibunya pun mengehela nafas panjang ,

" Tidak apa Momny , kami bisa mengerti dan memang keinginan pak tua tidak pernah bisa kami debat lagi "

" Benar kata Hanbin Hyung Mommy dan lebih baik sekarang mommy pergi untuk istirahat di kamar . Besok mungkin akan jadi hari melelahkan . Mengingat besok kalian harus mempersiapkan pernikahan sendiri , karena daddy tidak ingin kami ikut campur "
Chanwoo menimpali ucapan Hanbin , agar tunangan sang ayah tidak merasa bersalah .

" Baiklah , kalian istirahatlah juga . Selamat malam "

" Ne "
Ucap keenam pria itu serempak .

Tidak mengambil waktu lebih lagi , mereka masing-masing pergi menuju kamar untuk beristirahat , walau tidak dipungkiri bahwa tindakan ayah mereka mengambil Jinhwan untuk dia monopoli , itu membuat mereka semua kesal .

" hilang sudah satu kesempatan "

" hilang sudah satu kesempatan "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



" Ughhh berat ughh "

Suara cicitan itu sedari tadi menggema dalam ruangan bertema putih tersebut .

BABY KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang