《1.8》

703 179 43
                                    

"BANG HYUNSUK! BANG YEONJUN!"

Hyunsuk tampak menghiraukan teriakan tersebut, karena dia sedang berusaha menyelamatkan Yeonjun yang hampir terjatuh.

Untung saja tadi saat Mashiho memukul keras wajah Yeonjun dan mendorong tubuh Yeonjun hingga akan jatuh ke lantai bawah, Hyunsuk langsung cepat-cepat lari dan menahan tangan Yeonjun.

Sedangkan Soobin, Junkyu dan Junghwan langsung berlari kearah Hyunsuk dan ikut membantu Yeonjun untuk naik kembali.

"Suk, gue udah nggak kuat. Lepasin aja tangan gue! Lo urusin aja Mashiho, dan selametin temen temen yang lainnya. Dan ya, sebelum gue pergi, gue mau jujur sama lo semua. Kalau gue yang udah bunuh Yedam sama Jeongwoo... maaf..." Pernyataan yang keluar dari mulut Yeonjun membuat Hyunsuk dan yang lainnya terkejut.

Tangan Hyunsuk mendadak lemas, perlahan lahan Hyunsuk melepaskan tangan Yeonjun. "Nggak mungkin..."

"Makasih karena udah mau temenan sama gue.. pesan terakhir gue,  tolong selametin nyawa temen temen.." Dan detik selanjutnya tangan Hyunsuk sudah tidak lagi menahan tangan Yeonjun.



BRUKK!!



"BANG YEONJUNNN!!!!!" Teriak Soobin sekeras mungkin, bagaimana tidak? Orang yang sudah dia anggap seperti kakak sendiri, telah meninggal dengan keadaan kepalanya yang pecah.

Kedua tangan Soobin mengepal kuat. Wajahnya sudah memerah, dia berbalik menatap Mashiho yang dari tadi hanya diam menyaksikan kejadian itu.

Kaki jenjangnya melangkah untuk mendekat ke Mashiho, kedua tangannya langsung mencengkeram erat kerah baju Mashiho. "LO JAHAT BANGET!! LO... KENAPA LO LAKUIN INI SAMA BANG YEONJUN?!! KENAPAA?!! JAWAB BANGSAT!!"



BUGH!



Mashiho menerima pukulan yang diberikan oleh Soobin tepat di pipinya. "BRENGSEK LO MASHI! LO NGGAK PATUT DIPANGGIL TEMAN! LO ITU IBLIS! SETAN!"



BUGH!



"Bin, stop!" Tegas Junkyu tiba-tiba, membuat Soobin berhenti meninju wajah Mashiho.

"Kenapa? Apa karena dia temen lo, dan lo mau belain dia?" Sarkas Soobin dengan nada sengitnya.

Sekarang yang Soobin inginkan hanya Mashiho.

Soobin ingin Mashiho mati lebih tragis dari apa yang sudah dia lakukan kepada Yeonjun.

Junkyu berjalan mendekat ke Soobin, "Nggak gini caranya. Lo lagi kebawa emosi, apapun masalahnya kalau lo selesaikan pake emosi itu malah akan bikin lo nyesel sendiri, Bin. Kita serahkan Mashiho ke polisi aja, biar hukum yang ngasih dia pelajaran."

"Dan lo Mashiho, gue bener bener kecewa sama apa yang sudah lo perbuat. Gue nggak nyangka, ternyata hati lo sebusuk ini. Gue nyesel karena terlalu percaya sama lo." Tegas Junkyu. Jujur saja, hatinya begitu sakit.

Orang yang sudah dia anggap sebagai teman bahkan Junkyu pribadi juga sudah menganggap Mashiho sebagai adiknya, ternyata sudah mengkhianatinya. Sungguh, Junkyu ingin marah rasanya. Namun tidak bisa, entahlah apa yang terjadi padanya.

"Apa? Lo mau marahin gue? Silahkan. Gue terima!" Sahut Mashiho tiba-tiba sembari mendorong tubuh Soobin menjauh darinya.

Mashiho bangkit, seringai lebar terlukis di bibirnya. "Lo pikir gue tulus temenan sama lo semua? Nggak. Gue cuma mau ngerasain gimana rasanya punya temen, dan hm.. gue pengen nggak dibully lagi. Gue bersyukur sih lo mau temenan sama gue, dan sejak hari itu gue udah nggak dibully lagi. Tapi sayangnya, gue nggak tulus temenan sama lo. Maaf,"

Who? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang