《0.8》

863 223 106
                                    

Salah satu anak buah dalangnya mungkin gampang ketebak;D








Ditengah malam dengan cuaca yang dingin, Ryujin ngajak Soobin buat ketemuan. Katanya ada hal penting yang ingin dia bicarakan. Tentang kepastian hubungan mereka.gg canda

Ryujin ngajak Soobin ketemuan cuma mau bahas tentang kematian Jaehyuk beberapa hari yang lalu saat mereka masih terjebak di Universitas tua itu.

Ryujin sebenarnya menemukan barang bukti lain ditempat kejadian, tapi dia menyembunyikan benda itu, karena menurutnya palu besar yang mereka temukan di tong sampah adalah bukti paling kuat.

"Hai, Ryu! Udah lama?" Soobin datang sambil melambaikan tangannya kearah Ryujin dan dibalas senyuman tipis sama sang empunya nama.

"Nggak kok, gue baru aja dateng. Cari tempat duduk dulu ayo." Ryujin memimpin jalan.

Ryujin sih sebenarnya nggak masalah bicara sambil berdiri, namun ada satu hal yang membuatnya harus mencari tempat lain yang lebih aman.

Ryujin bisa merasakan hawa tidak enak ditempat semula. Karena dia melihat seseorang berjubah hitam dengan pistol ditangannya terus mengikuti Soobin.

Bahkan waktu Soobin udah sampai, seseorang berjubah hitam itu malah sembunyi dibalik pohon besar yang ada disebrang jalan. Makannya Ryujin mau pindah ke tempat baru dengan alibinya mencari tempat duduk.

Setelah menemukan tempat yang pas, mereka langsung duduk.

Ryujin mulai membicarakan tujuan awal dia ngajak Soobin ketemuan.

"Lo masih inget nggak waktu kita nemuin Jaehyuk di gudang dulu?" terdengar dari nada bicara Ryujin yang mulai serius, Soobin hanya mengangguk doang sebagai jawaban.

Perempuan bermarga 'Shin' itu tampak menghembuskan nafasnya panjang sebelum melanjutkan kembali ucapann.

"Disana sebenarnya gue nemuin benda lain disamping bambu yang habis buat nusuk dada kiri Jaehyuk. Gue kayak nggak asing lagi sama itu benda, tapi gue lupa siapa yang punya benda itu."

Raut wajah Soobin berubah serius saat mendengar penjelasan Ryujin. Otaknya seolah menyuruhnya untuk berpikir keras. Dia mengacungkan tangannya, "coba gue lihat bendanya?" Ryujin mengangguk.

Dia mulai merogoh saku jaket tebalnya, mencari keberadaan benda itu.

Setelah merogoh saku jaketnya, akhirnya benda yang dia cari ketemu. Segera dia serahkan ke Soobin,"nih," Soobin nerima benda itu.

Diamatinya dengan cermat benda kecil itu. Itu permata yang sering digunakan untuk hiasan gelang. Dan Soobin seperti pernah melihat seseorang memakai gelang dengan permata indah itu. Tapi siapa? Otaknya terus berputar. Sampai akhirnya, mata Soobin membelalak saat dia ingat siapa terakhir kali orang yang dia lihat memakai gelang dengan permata itu,ternyata yang pake gelang permata itu....

"Y—"

"Soobin!! Ayo ngumpet!!"

Soobin langsung terperanjat kaget saat Ryujin tiba-tiba menyeretnya pergi dari tempat tadi.

Saking kagetnya, sepatu Soobin sampai copot sebelah gegara diseret sama Ryujin. Soobin jadi bingung kenapa Ryujin tiba-tiba nyeret dia terus suruh ngumpet? Emang mau main petak umpet?

Kan kan, kalau gini Soobin jadi kayak orang linglung nggak tau apa apa.

"Ryu, anjir kayak anak cowok lo! Woi, sepatu gue copot sebelah! Barang branded itu," cerocos Soobin.

Who? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang